Mohon tunggu...
Nisa Nurmala
Nisa Nurmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makalah Sosialisasi dan Edukasi terhadap Kelompok Sebaya

25 Mei 2021   22:16 Diperbarui: 25 Mei 2021   22:30 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh: 

Iis Munawaroh                        (2290200009)

Annisa Fitriani                         (2290200020)

Daffa Aqilah                              (2290200031)

Tiara Indriyani Muttaqin    (2290200050)

Sri Tika Mulyani                      (2290200057)

Nisa Nurmala                            (2290200063)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

BANTEN

2021

 

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang begitu luar biasa, yakni nikmat iman dan islam dan nikmat sehat walafiyat, kerena dengan nikmat tersebut, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dengan judul "Sosialisasi dan Edukasi terhadap Kelompok Sebaya "  tepat waktu. Tidak lupa shalawat beserta salam senantiasa kita ajukan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti -- nantikan syafatnya baik di dunia maupun di akhirat.

            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis tentang

            Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Subhan Widiansyah, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

            Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

                                                                                                            Serang, 22 Mei 2021

  

                                                                                                                                  Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB 1. 4

PENDAHULUAN.. 4

1.1        LATAR BELAKANG.. 4

1.2        Rumusan Masalah. 5

1.3        Maksud dan Tujuan. 5

BAB II. 6

PEMBAHASAN.. 6

2.1 Definisi Sosialisasi 6

2.1 Proses Sosialisasi 6

2.3 Kesulitan Sosialisasi 7

2.4 Definisi Kelompok Teman Sebaya. 8

2.5 Sosialisasi Kelompok Sebaya. 8

2.6 Sosialisasi di Sekolah. 9

2.7 Fungsi Kelompok Sebaya. 11

2.8 Jenis -- Jenis Kelompok Sebaya. 11

BAB III. 13

PENUTUP.. 13

3.1 Kesimpulan. 13

3.2 Saran. 13

DAFTAR PUSTAKA.. 14

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sosialisasi merupakan sebuah proses pembimbingan individu ke dalam dunia sosial atau lingkungan sekitar. Sosialisasi dapat tercapai melalui komunikasi yang dilakukan antara individu satu dengan individu lainnya. Pola kelakuan yang dilakukan individu yang diharapkan dari individu tersebut akan terus-menerus disampaikan dalam situasi apapun dimana individu tersebut berada. Individu lebih mengenal dirinya dalam lingkungan sosialnya, dapat menyesuaikan kelakuannya dengan harapan masyarakat dan menjadi anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi yang dijalankan tidak  selalu berjalan lancar karena pasti adanya kesulitan. Pertama, adanya kesulitan untuk berkomunikasi, bila individu tersebut tidak mengerti apa yang diharapkan atau tak tahu apa yang diinginkan.

Kelompok teman sebaya  merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, kelompok sebaya itu mempunyai persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya. Persamaan yang ada yang penting terutama terdiri dari persamaan usia dan status sosial dari individu tersebut. Kelompok sebaya juga berfungsi untuk menjadi manusia yang baik sesuai dengan gambaran dan cita-cita masyarakatnya tentang kejujuran. Kelompok sebaya dibedakan menjadi dua jenis yaitu kelompok sebaya informal dan formal.

Sekolah memiliki peran yang penting dalam proses sosialisasi individu, walaupun sekolah merupakan menjadi salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Sekolah yaitu lembaga pendidikan yang dimana tempat anak untuk diberikan pendidikan intelektual, yakni mempersiapkan anak untuk sekolah yang lebih lanjut. Oleh sebab itu tugas cukup penting dan berat maka perhatian sekolah sebagian besar ditujukan kepada aspek intelektual itu. Kelompok sebaya merupakan salah satu wahana interaksi sosial yang sangat berpengaruh penting sepanjang hidup seseorang, bahkan hingga perkembangan pendidikan bagi dirinya sekalipun.

Rumusan Masalah

Rumusan makalah ini ialah sebagai berikut :

  • Apa yang dimaksud dengan Sosialisasi dan Kelompok Teman Sebaya ?
  • Bagaimana proses hingga kesulitan dalam Sosialisasi ?
  • Bagaimana Sosialisasi Kelompok Sebaya dan Sosialisasi di Sekolah ?
  • Apa saja Fungsi dan Jenis - Jenis Kelompok Sebaya ?

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut :

  • Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
  • Untuk mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis Sosialisasi dan Kelompok Sebaya
  • Untuk mengetahui proses hingga kesulitan dalam Sosialisasi
  • Untuk mengetahui bagaimana Sosialisasi Kelompok Sebaya dan Sosialisasi di Sekolah


BAB II 

PEMBAHASAN


  2.1 Definisi Sosialisasi

                Sosialisasi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk membimbing seorang individu agar masuk ke dalam dunia sosial atau lingkungan sekitar individu tersebut. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik atau membimbing individu dengan kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya yang ada di lingkungan dimana individu tersebut berada, agar ia menjadi individu yang dalam anggota masyarakatnya baik dalam dan  dalam berbagai kelompok sosial yang ada. Sosialisasi sebenarnya dapat dianggap sama persis dengan pendidikan.

Sosialisasi adalah tentang sebuah pembelajaran. Dalam proses sosialisasi individu akan mempelajari tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan yang ada di masyarakat, dan juga keterampilan-keterampilan sosial seperti berbahasa, bergaul,cara berpakaian, cara makan, dan sebagainya.

2.1 Proses Sosialisasi

Sosialisasi dapat terjadi melalui sebuah "conditioning" oleh lingkungannya yang dapat menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan dalam lingkungan tersebut. Selain itu, ada pula bentuk pelajaran sosial yang bersifat pribadi. Sosialisasi dapat tercapai melalui sebuaha komunikasi antara individu satu dengan individu lainnya. Pola kelakuan yang dijalankan dapat diharapkan untuk anak agar terus-menerus disampaikan dalam segala situasi lingkungan dimana individu tersebut berada. Perilaku yang tidak sesuai dikesampingkan karena menimbulkan dapat konflik dengan lingkungan sedangkan perilaku yang sesuai dengan norma yang diharapkan dimanfaatkan dan tidak akan menimbulkan konflik.

Dalam interaksi individu tersebut dengan lingkungannya, ia lambat laun akan sadar bahwa dirinya sebagai pribadi. Ia mempelajari agar memandang dirinya sebagai objek seperti orang lain memandang dirinya. Ia dapat membayangkan perlakuan apa yang diharapkan orang lain untuk dirinya sendiri. Ia dapat mengatur perilaku seperti apa yang diharapkan orang darinya. Dengan menyadari bahwa dirinya sebagai pribadi yang dapat mencari tempatnya dalam struktur sosial akan mendapatkan konsekuensi yang positif jika perilaku sesuai norma-norma atau akibat negatif yang didapatkan atas perilaku yang melanggar aturan. Oleh karena itu, akhirnya ia lebih mengenal dirinya dalam lingkungan sosialnya, yang dapat menyesuaikan perilakunya dengan harapan masyarakat dan menjadi anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Jadi dalam interaksi sosial itu akan memperoleh "self concept" suatu konsep tentang dirinya.

2.3 Kesulitan Sosialisasi

                Pertama, adanya kesulitan komunikasi, jika anak tidak mengerti apa yang diharapkan dari padanya atau tidak mengetahui apa yang diinginkan. Kedua, adanya pola kelakuan yang berbed atau yang bertentangan dengan masyarakat modern yang terpecah-pecah dalam berbagai sektor atau kelompok yang masing-masing menuntut pola kelakuan yang berbeda-beda. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat sebagai akibat modernisasi, industrialisasi, dan urbanisasi. Norma-norma kelakuan yang jelas dipahami oleh setiap orang.

Dengan adanya kontrol sosial yang demikian ketatnya dapat diharapkan bahwa semua orang akan mematuhi norma-norma yang berlaku. Sebaliknya di kota besar tidak mempunyai norma kelakuan yang sama karena penduduknya yang beraneka ragam, baik asal-usulnya, bahasa daerah, adat-istiadat, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya . Maka norma kehidupan pun akan berbeda-beda. Setiap individu harus bergerak dari segmen yang satu ke segmen yang lain yang mempunyai aturan hidup yang berlainan.

2.4 Definisi Kelompok Teman Sebaya

                Kelompok teman sebaya pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang didalamnya orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, di mana orang-orang tersebut umumnya berhubungan atau bergaul. Dalam kehidupan seseorang kelompok yang pertama kali sebagai kelompok rujukan ialah keluarga. Keluarga seperti memberikan ciri-ciri dasar kepribadian seseorang. Dengan seiringnya waktu berjalan, aktor sekolah, khususnya bagi guru, menjadi kelompok rujukan berikutnya bagi peserta didik.

Salah satu ahli mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya ini memiliki daya paksa terhadap orang yang masuk ke dalamnya (Henslin) . Karena hampir tidak mungkin orang yang melawan kelompok teman sebaya yang peraturan utamanya (konformitas atau penolakan) seseorang yang tidak melakukan apa yang dilakukan orang lain menjadi tutup (orang luar), (kasta luar) koma (bukan anggota). Fakta mengejutkan anak-anak di bawah umur dan di atas 10 tahun yang sedang belajar menemukan jalannya, mereka merasa betapa berkuasanya kelompok teman sebaya. sebagai akhirnya standar kelompok teman sebaya cenderung mendominasi kehidupan seseorang. Sebaliknya juga apabila mereka kelompok teman sebaya cenderung yang menyalahgunakan obat-obatan, menipu, dan mencuri maka kitapun akan cenderung berbuat demikian.

Oleh sebab itu dapat dipahami misalnya mengapa kita perlu kampanye pada suatu pemilihan umum yang tujuannya untuk mengajak kontestan atau peserta menggunakan kaula muda yang cantik dan gagah sebagai tim kampanye atau mengambil artis sebagai calon legislatif legislatif atau pasangan kepala daerah untuk mendongkrak raihan suara karena artis ini merupakan pendongkrak golongan kawula muda.

2.5 Sosialisasi Kelompok Sebaya

                Kelompok sebaya merupakan suatu kelompok yang terdiri dari individu-individu yang sama, yang mana dalam setiap anggota kelompok tersebut  terdapat persamaan dalam berbagai aspeknya. Persamaan-persamaan yang penting terutama dari persamaan usia dan status sosial. ini tampak jelas dari batasan-batasan yang berikut in the peer group the individual associates with others who are approximately his own age and social status, berikut pendapat dari Broom & Selznick. terbentuknya kelompok sebaya pada anak-anak yakni secara kebetulan. yang kemudian berlanjut  atas dasar pilihan. Ketika usia sudah menginjak remaja dan awal kedewasaan seseorang, peranan kelompok sebaya menjadi makin dominan dibanding masa sebelumnya. sehingga seringkali kelompok sebaya remaja ini menentang nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat nya.

2.6 Sosialisasi di Sekolah

                Sosialisasi di Sekolah merupakan peranan yang sangat penting dalam proses sosialisasi anak, meskipun sekolah merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Akan tetapi, anak mengalami perubahan kelakuan sosial ketika ia sekolah. Dalam sekolah anak itu akan mengalami suasana yang berbeda. anak bisa merasa bukan lagi anak istimewa yang diberi perhatian khusus oleh

gurunya, melainkan hanya salah satu diantara puluhan murid lainnya di dalam kelas. Dengan

suasana kelas yang demikian, anak itu merasa melihat dirinya sebagai salah seorang di antara anak-anak

lainnya. Begitu pula dengan rasa egosentrisme berkurang dan digantikan oleh kelakuan yang bercorak. Dalam perkembangan fisik dan psikologis anak selanjutnya, anak itu memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status sosial, kesukuan, agama kelompok jenis kelamin dan kepribadiannya. Sekolah merupakan lembaga tempat untuk anak terutama diberikan pendidikan intelektual, yaitu mempersiapkan anak untuk sekolah yang lebih lanjut. Oleh sebab itu tugas cukup penting dan berat maka perhatian sekolah sebagian besar difokuskan kepada aspek intelektual itu. Aspek lainnya

seperti pendidikan moral yaitu melalui pendidikan agama dan moral pancasila juga harus diperhatikan, namun dapat kita katakan bahwa pendidikan sosial masih belum mendapatkan tempat yang menonjol disekolah.. Kesempatan-kesempatan untuk kerjasama dalam pelajaran dan kegiatan kurikulum maupun ekstra kurikuler lainnya perlu. Untuk mengetahui sampai manakah pendidikan sosial di sekolah dilakukan, kita perlu mempelajari

hal-hal berikut ini :

1.         Nilai-nilai yang dianut di sekolah.

2.         corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis.

3.         Hubungan antar murid, misalnya dipengaruhi oleh persaingan atau kerjasama.

Kelompok sebaya merupakan salah satu  interaksi sosial yang sangat berpengaruh penting. Kelompok sebaya merupakan salah satu wahana interaksi sosial yang sangat berpengaruh penting sepanjang hidup seseorang, bahkan hingga perkembangan pendidikan bagi dirinya sekalipun. Havighurst pun menegaskan bahwa pengalaman setiap seorang individu dalam kelompok sebaya sangat penting bagi tugas-tugas pokok perkembangan setiap individu. Karena setiap individu didorong untuk aktif dan ikut berperan dalam kelompoknya tersebut. Sehingga atas segala nilai yang terdapat dalam kelompok tersebut akan berpengaruh bagi setiap anggota kelompoknya. Kelompok sebaya ini memegang peran sebagai salah satu tempat menemukan jati diri seseorang. Oleh karena itu jika nilai yang dikembangkan dalam kelompok tersebut buruk atau kurang baik, maka akan menimbulkan bahaya bagi perkembangan setiap anggota kelompoknya. Peran penting kelompok sebaya terhadap individu berkaitan dengan cara berfikir, pengetahuan, pengalaman, pemahaman, sikap, penampilan, hingga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kelompok sebaya juga memiliki peran sebagai tempat transmisi kebudayaan, yang mana ini merupakan fungsi strategis untuk mencapai pendidikan. Karena dalam suatu kelompok sebaya, kita pasti bertemu dengan individu lain yang berasal dari daerah lain yang berbeda budaya. Sehingga di sinilah terjadi interaksi dan sosialisasi kebudayaan, yang mana mereka sama-sama belajar tentang suatu kebudayaan baru.Kelompok sebaya juga dapat berguna untuk proses belajar mengajar yang memegang peranan penting dalam kehidupan remaja, dengan adanya kelompok sebaya juga, anggota yang berada dalam kelompok tersebut dapat membentuk kelompok belajar yang nantinya dapat saling tukar menukar informasi, saling tukar menukar pikiran dalam memecahkan masalah.Bantuan belajar oleh teman sebaya juga dapat menghilangkan kecanggungan, karena bahasa yang digunakan dalam teman sebaya lebih mudah dipahami karena masuk dalam generasi yang sama. Selain itu, teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah hati, dan malu dalam hal bertanya. Bisa memperluas pandangan serta wawasan kita agar dapat diterima oleh lingkungan yang dimana mereka berada. Kelompok sebaya juga merupakan lingkungan sosial siswa yang dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut. Lingkungan sosial atau kelompok sebaya yang di kelilingi oleh energi positif dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut dan adanya individu-individu yang kreatif di dalamnya juga dapat mempengaruhi. Karena dengan adanya hubungan atau relasi yang baik antar siswa dalam kelompok sebaya tersebut akan memberikan pengaruh kepada prestasi belajar siswa tersebut.Kelompok sebaya juga dapat berguna dalam mengembangkan kebiasaan dan budaya. Misalnya orang Jawa mereka pergi ke Padang, maka kelompok sebaya dari Jawa tersebut mempelajari budaya yang ada di Padang. Dalam kehidupan sehari-hari, terjadi interaksi dan sosialisasi yang mengakibatkan terjadi transaksi budaya antara budaya Jawa dan Padang. Dalam kelompok sebaya juga setiap individu memiliki ketergantungan satu sama lain. Karena dalam kelompok sebaya mereka dapat merasakan kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam kelompok tersebut. Individu dalam kelompok sebaya juga dapat mencapai kebebasan, maksudnya seperti bebas dalam mengeluarkan pendapat atau opini masing-masing anggota. Oleh karena itu dapat menambah pengetahuan dan dapat memperluas wawasan

2.7 Fungsi Kelompok Sebaya

                Bagaimana  caranya untuk menjadi manusia yang baik sesuai dengan apa yang menjadi dan cita-cita masyarakatnya  mengenai kejujuran, keadilan, kerjasama, tanggung jawab tentang peranan sosialnya sebagai pria atau wanita, memperoleh berbagai macam informasi, kelompok sosial mengajarkan mobilitas sosial, dan mempelajari peranan sosial yang baru.

2.8 Jenis -- Jenis Kelompok Sebaya

                Ditinjau dari sifat organisasinya, norma kelompok sebaiknya dibedakan menjadi:

kelompok sebaya yang bersifat informal dan kelompok sebaya yang bersifat formal.

a) Kelompok sebaya bersifat informal adalah kelompok yang dibentuk, diatur, dan dipimpin oleh anak sendiri. Yang termasuk kepada kelompok sebaya yang informal ini misalnya: kelompok permainan geng dan klik.  Dalam kelompok sebaya yang bersifat informal ini tidak adanya bimbingan dan partisipasi dari orang dewasa.

b) kelompok sebaya bersifat formal. di dalam kelompok sebaya yang formal ada bimbingan, partisipasi, atau pengarahan dari orang dewasa. yang termasuk ke dalam kelompok sebaya yang bersifat formal ini misalnya ada kepramukaan, perkumpulan pemuda organisasi mahasiswa.

Menurut Robbins ada empat jenis kelompok sebaya yang mempunyai peranan penting dalam

proses sosialisasi yaitu kelompok permainan, geng, club, dan klik.

1.Kelompok permainan

Kelompok ini dibuat secara spontan oleh anak-anak dalam kegiatan bermain. Kelompok permainan biasanya dapat dijumpai pada tempat dimana mereka tinggal atau disekolah terbentuk  secara spontan dan merupakan kegiatan khas anak-anak.

2. Gang

Gang ini dipandang sebagai gejala perkembangan yg wajar menuju kedewasaan. Kegiatan di gang ini dapat memberikan getaran baru.

Geng dibedakan menjadi 4, yaitu:

1) Delinquent gang yaitu geng remaja yang tujuannya melakukan kenakalan untuk mendapatkan keuntungan material

2) Retreatist gang, yaitu geng yang anggota-anggotanya mempunyai kecenderungan mengasingkan diri, misalnya mabuk-mabukan, menghisap ganja, dan kecanduan narkotika.

3) Sosial geng, yaitu geng remaja yang tujuan kegiatannya bersifat sosial

4) Violent geng, yaitu geng remaja yang tujuan kegiatannya melakukan kekerasan demi

kekerasan itu sendiri.

3.Klub

klub-klub adalah kelompok sebaya yang bersifat formal dalam arti mempunyai organisasi sosial yang teratur serta dalam bimbingan dan pengarahan orang dewasa. Klub cenderung dinilai sebagai suatu kelompok sosial yang bersifat positif. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya: perkumpulan kepramukaan, olahraga dan kesenian remaja.

4. Klik

Klik adalah dua orang atau lebih yang bergabung dalam hubungan yang sangat akrab. Cirinya yang penting adalah para anggotanya selalu merencanakan untuk berada bersama, mengerjakan bersama-sama dan pergi ke suatu tempat bersama pula. Pada kelompok sebaya juga ditemukan Collegiate, vocational dan kelompok akademik.

Collegiate adalah kelompok sebaya mahasiswa yang suka kepada olahraga, pacaran,

berhura-hura komandan yang umumnya berada.

Vocational adalah kelompok sebenarnya mahasiswa yang mempersiapkan diri pada tahap selanjutnya yaitu

pekerjaan, tidak suka omong kosong, kurang mampu dalam financial sebagian sudah bekerja dan

sudah menikah

Kelompok akademik adalah kelompok sebagai mahasiswa yang menonjol secara

intelektual, mengadakan identifikasi dengan dosennya banyak menggunakan waktunya di perpus

dan laboratorium.

BAB III 

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

                Kelompok sebaya merupakan sebuah lingkungan sosial kedua bagi individu dalam berinteraksi dengan individu lain lingkungannya. Kelompok sebaya merupakan salah satu tempat interaksi sosial individu yang sangat berpengaruh penting bagi hidup seorang. Bahkan begitu berpengaruh penting pada tahap perkembangan anak maupun remaja. Dalam banyak pengalaman kehidupan disekitar, seringkali pengaruh kelompok sebaya ini mengalahkan pengaruh orangtua terutama pada masa remaja.

Kelompok teman sebaya merupakan media dalam bersosialisasi yang begitu besar dalam proses perkembangan kepribadian seseorang. Karena teman sebaya merupakan individu-individu yang mempunyai kedudukan yang sama. Kelompok teman sebaya ini membawa dampak yang sangat besar, seperti dalam hal penampilan, kegiatan sosial, berperilaku, dan sebagian lainnya. Dalam pemanfaatannya yang baik, kelompok sebaya membawa seseorang individu dalam pembentukan kepribadian yang lebih sempurna, karena didalamnya seseorang tersebut akan dapat mengenal kehidupan yang lebih luas melalui belajar menghargai terhadap perbedaan-perbedaan

disekelilingnya.

3.2 Saran

                Sehingga untuk mendapatkan pengaruh dan lingkungan yang baik dari kelompok sebaya,penulis menyarankan untuk bagi setiap individu harus mampu memilih teman. Memilih temanyang mampu mengarahkan pada segala hal yang positif dan mencontoh segala perilaku yang baik

guna dirinya tidak kehilangan identitas atas dirinya sendiri. Dan dari pihak lembaga sosial terutamasekolah juga harus mampu memberikan sosialisasi kepada peserta didiknya tentang bagainmanacara berperilaku dan bergaul dengan baik. Agar tidak merugikan antar kedua belah pihak

pertamanan. Perlu dipahami kelompok sebaya bukan saja berlaku pada pertemanan disekolah, tapi juga berlaku di luar lingkungan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

S. Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Prenadamedia Group

Ahmadi, Abu. 2016. Sosiologi Pendidikan edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun