Mohon tunggu...
Nira Mahdiyata
Nira Mahdiyata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tulisan tentang kesehatan mental

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial terhadap Tingkat Self Love Individu

18 September 2022   09:32 Diperbarui: 18 September 2022   09:34 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nira Mahdiyata

202210230311058

Pada abad ke-21 ini, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan besarnya peran berbagai media elektronik seperti media sosial dan cepatnya laju informasi membuat sikap manusia ikut beradaptasi dengan hal-hal yang terus maju dan berkembang agar dapat menyesuakan diri serta terus mempelajari untuk mempermudah kehidupan mereka. Generasi Z atau biasa disebut Gen Z merupakan generasi yang paling dekat dan sangat akrab dengan perkembangan teknologi maupun berbagai lingkup media sosial saat ini. Mereka yang lahir di generasi ini harus mampu untuk mengikuti, mengerti serta memanfaatkan teknologi yang ada. Mereka juga rata-rata telah mahir dalam menggunakan media atau sarana teknologi tersebut.

Media sosial merupakan hal yang penuh dengan informasi. Seperti Twitter, Instagram, TikTok,  dan Whatsapp adalah tempat atau sarana yang sangat ideal untuk menyebarluaskan berbagai jenis informasi ataupun sekedar bertukar kabar tentang kehidupan sehari-hari dengan orang lain. Dengan adanya media sosial tersebut memudahkan untuk melihat berbagai macam keadaan atau kehidupan orang lain dengan mudah. Generasi Z sekarang bahkan terbiasa membagikan cerita kehidupan atau sehari-hari lewat sosial media ataupun melihat kehidupan orang lain lewat sosial media tersebut. Hal tersebut terkadang memicu berbagai perasaan tertentu seperti rendah diri, iri, ingin memiliki kehidupan orang tersebut, senang, sedih maupun berbagai perasaan lain.

Menurut penilitian seorang psikiater pada tahun 2017-2018, 68% persen remaja berisiko depresi dan 13% sisanya memiliki kecenderungan bunuh diri karena media sosial. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa media sosial sangat berdampak terhadap kesehatan mental setiap individu yang menggunakan media sosial. Apalagi ramainya arus informasi tidak semua informasi atau hal yang berada di media sosial adalah hal baik. Terkadang suatu berita ataupun kejadian dapat memicu suatu trauma dalam diri seseorang yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal berbahaya. Hal ini dapat dikarenakan karena kurang atau rendahnya rasa kurang percaya diri atau kurang menyanyangi diri sendiri terhadap seseorang. Karena itu, di zaman ini self love sangatlah diperlukan. Mencintai dan menyayangi serta percaya bahwa diri sendiri adalah hal paling berharga yang harus dilindungi dapat menjadi cara dalam mencegah untuk melakukan berbagai macam hal berbahaya.

" Mulailah, lingkarkan tanganmu di depan dadamu. Katakan seberapa besar kamu mencintai dirimu. Seberapa besar kamu bangga terhadap dirimu. Seberapa besar kamu ingin memperjuangkan kebahagian diri yang sedang kau peluk. Seberapa kamu meyakinkan diri yang kau peluk itu.  Kalau kamu mencintai dan tidak akan meninggalkannya di sudut ruang hidupmu.  Karena kamu layak dicintai.  Karena keberadaan dirimu adalah bukti hadirnya cinta di dunia ini. Karena dirimu sendiri yang mampu membahagiakan dirimu.  Keyakinan pada diri sendiri adalah modal utama dalam menciptakan hal besar dalam kehidupan. Bersyukurlah untuk keberadaan dirimu dan mulai bahagia dengan atau tanpa apresiasi orang lain. " (Adriati, Damajanti, Gunawan, & Pratiwi, 2020)

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan self love merupakan hal yang sangat penting. Jangan pernah ragu mencintai diri anda sendiri, karena hal tersebut bukan hal narsisme yang berlebihan. Perbedaan narsisme dan self love yaitu para narsistik menilai diri mereka lebih pintar dari segi pikiran tetapi tidak memiliki segi moral. Sedangkan self love menilai diri mereka cerdas baik dari pemikiran dan dapat memiliki nilai moral sehingga dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Media sosial memang memilii banyak manfaat. Tetapi sosial media juga memiliki sisi negatif yang dapat berdampak buruk pada kita. Kita harus pintar dalam memilih informasi dan lingkup sosial media yang diikuti agar kita dapat meminimalisir dampak buruk yang terjadi sebagai pengguna media sosial. Pengembangan self love juga sangat penting untuk melindungi kita dari hal-hal negatif tersebut. Jika kita dapat memiliki sifat yakin serta teguh pada diri sendiri dan dapat mengendalikan secara imbang antara self love dan pemilahan informasi di media sosial mungkin kita dapat mengambil seluruh dampak positif media sosial dan memanfaatkannya.

Daftar Pustaka

References

Adriati, I., Damajanti, I., Gunawan, E., & Pratiwi, S. (2020). A Guide to Self Love. Bandung: Program Studi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun