Mohon tunggu...
ni putu
ni putu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Nyepi dan 4 Aturan yang Wajib Ditaati

22 Maret 2023   01:36 Diperbarui: 22 Maret 2023   02:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Bali terkenal akan budaya serta adat istiadat yang kental. Keberadaan umat Hindu di Bali dengan segala keunikan budaya serta ritualnya yang beragam. Umat Hindu sebagai masyarakat lokal di Bali memiliki banyak sekali hari raya keagamaan. 

Salah satunya Hari Raya Nyepi yang diperingati sebagai Tahun Baru Saka berdasarkan kalender bali. Hari Raya Nyepi dilaksanakan setiap setahun sekali menurut perhitungan kalender Bali yang jatuh pada sehari setelah Hari Tilem Sasih Kesanga pada Penanggal Sasih Kedasa (tanggal 1, bulan pertama dalam kalender bali). Pada tahun 2023 perayaan Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023 berdasarkan kalender nasional. 

Nyepi berasal dari kata sepi atau menyepi. Saat Hari Raya Nyepi umat Hindu berhenti dari segala kegiatan dan keadaan khususnya di Bali menjadi sepi. Sebelum Hari Haya Nyepi, adapun rangkaian-rangkaian kegiatan keagamaan lainnya.

Rangkaian hari raya Nyepi yakni:

  • Upacara Melasti: Upacara melasti merupakan ritual persembahyangan yang dilakukan di pantai. Jadi umat Hindu ke pantai menghaturkan banten atau sesajen ke lautan dan melakukan persembahyangan di tepi pantai. Menurut kepercayaan umat Hindu laut merupakan sumber air suci yang mampu menyucikan hal-hal negatif dalam diri. Saat Melasti umat Hindu juga menyungsung Pralina atau Pratima Ida Bhatara berupa barong, rangda, arca dan lainnya.

  • Tawur Agung Kesanga: Tawur  Agung Kesanga adalah upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan untuk menyelaraskan antara segala komponen dan menjaga keseimbangan antara semua makhluk yang ada di alam semesta. Tawur Agung Kesanga memiliki makna membersihkan jagad pada konsep Tri Hita Karana. Tawur Agung Kesanga dilaksanakan sehari sebelum Nyepi pada saat sebelum dilakukannya pawai ogoh-ogoh.

  • Pengrupukan: Sehari sebelum Nyepi adalah Pengrupukan, dimana saat pengrupukan inilah dilaksanakannya pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh merupakan sebuah karya seni patung yang biasanya menggambarkan wujud dari bhuta kala.  Ogoh-ogoh akan diarak keliling desa dan diiringi dengan gambelan bleganjur dan iringan obor.

  • Nyepi: Nyepi merupakan puncak dari rangkaian Tahun Baru Caka. Hari Raya Nyepi dimulai dari pukul 06.00 wita hingga pukul 06.00 wita dikeesokan harinya yang ditandai dengan bunyi kulkul. Saat itu Bali menyepi dan tidak aka nada aktivitas apapun saat hari ini.

  • Ngembak Geni: Ngembak geni memiliki makna bebas menyalakan api dan bisa beraktivitas kembali. Jadi pada hari ngembak Geni yang diperingati pada sehari setelah Hari Raya Nyepi. Pada Ngembak Geni umat Hindu biasanya akan berkunjung ke rumah saudara atau sekedar melakukan rekreasi dengan keluarga atau teman. Dengan terlaksananya Ngembak Geni maka berakhirnya Catur Brata Penyepian serta rangkaian Hari raya Nyepi.

Tujuan dari dari Hari Raya Nyepi adalah untuk menyepikan segala hal baik itu lingkungan, pikiran dan perasaan manusia. Nyepi juga memiliki makna untuk menyucikan Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (manusia).

Saat Hari Raya Nyepi umat Hindu khususnya di Bali tidak akan melaksanakan kegiatan apapun. Bahkan saluran TV tidak akan ada di Bali saat Nyepi berlangsung. Lalu lintas penyebrangan serta pesawat tidak akan lewat ke Bali. Tidak akan ada kegiatan seperti biasanya, karena pada saat Hari Raya Nyepi dilaksanakan Catur Brata Penyepian. Catur Brata penyepian adalah empat pantangan atau larangan yang wajib dilaksanakan oleh umat hindu saat Nyepi.

Inilah bagian dari Catur Brata Penyepian;

  • Amati Geni: tidak menyalakan api. Yang artinya tidak boleh menyalakan api atau lampu sedrta tidak boleh mengobarkan hawa nafsu
  • Amati Lelungan: lelungan artinya keluar rumah atau berpergian. Jadi saat hari raya nyepi tidak boleh berpergian kemana-mana dan senantiasa mawas diri di rumah.
  • Amati Karya: karya artinya bekerja atau berkegiatan. Saat hari raya nyepitidak boleh melakuka pekerjaan atau kegiatan fisik. Jadi biasanya umat hindu memanfaatkan ini untuk bermeditasi
  • Amati Lelanguan: lelanguan artinya hiburan atau bersenang-senang. Amati lelanguan juga berarti larangan untuk makan dan minum.

Keempat pantangan ini dapat menekan hawa nafsu manusia. Maka dari itu hari raya nyepi adalah hari yang sangat tepat untuk menjalankan meditasi dan menenangkan diri. Hal ini sangat tepat karena keadaan di Bali saat nyepi menjadi sunyi. Hal ini bertujuan untuk mengistirahatkan baik jiwa dan raga manusia dari segala aktivitas yang sangat padat.

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 semoga damai selalu.

Note:

Tilem: hari suci Umat Hindu yang dirayakan setiap 30 hari sekali saat keadaan bulan mati atau tidak ada bulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun