Mohon tunggu...
Ahmad Ainun Najib
Ahmad Ainun Najib Mohon Tunggu... Freelancer - International Relations Student

Rockabye

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kanye West vs Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat 2020?

20 Juli 2020   11:38 Diperbarui: 20 Juli 2020   11:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kanye West melakukan pidato pertama dalam deklarasi kampanyenya sebagai calon presiden Amerika Serikat pada hari Minggu (19/7/2020). Dilansir Aljazeera, Senin (20/7) Kanye berpidato sambil menangis dengan menceritakan tentang bahwa dirinya ingin istrinya, Kim Kardhasian melakukan aborsi pada saat mengandung putri tertua mereka, North. Ia juga mengatakan jika ayahnya dulu juga pernah ingin mengaborsi dirinya, namun ibunya tidak setuju. Selain itu Kanye West juga berbicara tentang Harriet Tubman, seseorang yang terkenal mendukung penghapusan perbudakan di Amerika Serikat. Kanye Mengatakan "Tubman tidak benar-benar membebaskan pera budak, dia hanya meminta para budak pergi bekerja untuk orang kulit putih lainnya".

Dalam peluncuran kampanye tersebut Kanye West mengenakan rompi anti peluru yang bertuliskan "security". Hal tersebut mungkin dapat diartikan sebagai simbol melawan rasialisme terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat yang sedang memanas akhir-akhir ini.

 

Kanye West menangis dalam pidato peluncuran kampanye kepresidenannya (Sumber Foto : Randal Hill/Reuters)
Kanye West menangis dalam pidato peluncuran kampanye kepresidenannya (Sumber Foto : Randal Hill/Reuters)

Sementara itu, calon presiden Donald Trump selama ini terkenal dengan sikap rasialnya yang tinggi dengan jargon "White Supremacy". Walaupun pencalonan Kanye West masih diragukan oleh banyak pihak, namun jika benar terjadi apakah pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang adalah pertarungan etnis ? Kanye West sebagai representasi kulit hitam dan Donald Trump sebagai representasi kulit putih.

Memang isu ini sudah lama dan sering terjadi.  Akan tetapi mengingat pasca memanasnya isu "Black Lives Matter", hal ini menjadi perdebatan menarik lagi. Terlebih terjadi di negara yang disebut paling menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun