Mohon tunggu...
Roro Aninta
Roro Aninta Mohon Tunggu... Administrasi - Fungsional Perencana Pertama Kota Depok

Fungsional Perencana Pertama yang berdinas di Bappeda Kota Depok

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Air di Kota Depok

29 Agustus 2019   10:00 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:08 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini masyarakat Kota Depok membutuhkan pengeboran sumur sampai ke  kedalaman maksimal 25 meter untuk mendapatkan air bersih. Fenomena ini  dikhawatirkan akan memburuk seiring berkurangnya ketersediaan air dalam.  

Langkah lain dalam menjamin kelestarian air dalam adalah dengan memperbesar luasan tutupan vegetasi, dimana ketersediaannya di perkotaan adalah dengan pembangunan dan penataan ruang terbuka hijau (RTH). 

Hal ini sesuai dengan arahan Undang-undang Nomer 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dimana Kabupaten/Kota wajib menyediaan RTH Publik 20%  dan RTH Privat 10% dari luas wilayah. Hingga 2018, Kota Depok telah mampu menyediakan 10.98% RTH Publik. Masalah kepemilikan lahan dan harga tanah di Kota Depok yang yang melambung tinggi menjadi penyebab utama sulitnya Kota ini memenuhi 20% kewajibannya atas RTH Publik.

Bentuk lain dari RTH adalah RTH Privat atau ruang terbuka hijau milik pribadi yang pemenuhannya menjadi kewajiban setiap warga Kota Depok, RTH privat dapat berupa taman pribadi atau kebun milik pribadi. Bagaimana dengan fenomena yang terjadi di Kota Depok, dimana luasan lahan kosong  menjadi langka, karena harga tanah yang tinggi, dan kebutuhan ruang bagi tempat tinggal menjadi prioritas utama? 

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penyerapan air, meski di luasan yang terbatas, setidaknya tidak membuang percuma volume runoff yang dapat menjadi potensi genangan. salahsatunya adalah dengan membuat lubang biopori di skala rumahtangga, disamping mengelola sampah organik, lubang biopori menggemburkan tanah, meningkatkan kemampuan tanah menyerap air. Dan tentu saja, tidak sulit membangunnya, seperti disain lubang biopori dibawah ini.

Gambar 4. Disain Lubang Biopori
Gambar 4. Disain Lubang Biopori


ang terpenting adalah bagaimana meniatkan melakukan hal baik untuk  lingkungan, dan dimulai dari rumah kita. 

Bukan mustahil, gerakan yang  sederhana ini dapat membawa perubahan besar bagi wajah Kota Depok, dengan warganya yang bersinergi sempurna dengan Pemerintah, membangun, menjaga, menjamin keberlanjutannya hingga anak cucu nanti. Sulit? yang jelas, bukan proyek setahun dua tahun, bukan usaha sehari dua hari.

Jadi, dimulai dari rumah kita, dari diri sendiri, dan saat ini. Tentu saja untuk Depok yang lebih baik, yang  lebih.......membahagiakan ^_^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun