Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-Ahok dan Prabowo, Mahfud MD dan Michael Corleone: Syarat Capres 2014

16 November 2012   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:14 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Abah, tolong ceritakan tentang Mahfud MD dan Michael Corleone! Itu kan namaku, Abah!" pinta Michael Corleone, anak ganteng berusia tujuh tahun salah satu putra Dai dari si cantik Pingkan.

"Wah, namamu yang memberi Om Niko, jadi tanyakan saja pada Om Niko ya!" sahut Dai lembut pada anaknya yang cerdas dan pemberani ini.

"Oke. Michael Corleone, aku jelaskan hubungan Mahfud MD dan Michael Corleone!" sahutku sambil memeluknya.

Ribut-ribut dagelan tentang Rhoma Irama Nyapres 2014. Ribut soal Mahfud MD dan orang-orang kaya yang bernafsu menjadi presiden. Aburizal Bakrie, Megawati, Hatta Rajasa, Ani Yudhoyono jelas bukan para calon yang diinginkan rakyat. Track record rekam jejak catatan Aburizal Bakrie berbalut Lumpur Lapindo. Megawati menjadi presiden diam tapi emas yang gagal memimpin dan berlebar dada dan hati. Hatta Rajasa tak lebih buruh bagi Yudhoyono. Ani Yudhoyono tak akan berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam politik selalu dibutuhkan ‘penguasa sesungguhnya'; jabatan dan/atau uang. Dalam hal Jokowi-Ahok, ‘penguasa sesungguhnya' itu bernama Prabowo dan Gerindra. Sesungguhnya Prabowo memiliki fungsi sebagai ‘penguasa sesungguhnya'. Naiknya Megawati juga hanya sebagai akibat mundurnya ‘penguasa sesungguhnya' Gus Dur akibat konspirasi ‘penguasa sesungguhnya', Amien Rais pada saat itu. Sampai saat ini tidak jelas kesalahan Gus Dur - yang dituduh menerima uang sumbangan US$ 3 juta dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Konon sumbangan itu untuk pesantren dan bukan kepentingan pribadi Gus Dur.

Namun ‘penguasa sesungguhnya', Amien Rais sebagai Ketua MPR memelintir semua fakta dan bersama dengan Golkar dan pengunduran diri atau menarik dukungannnya Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Gus Dur menyebabkan Gus Dur lumpuh. Maka naiklah Megawati menggantikan Gus Dur.

Naik daunnya Susilo Bambang Yudhoyono pun disebabkan oleh ‘penguasa sesungguhnya' Megawati yang dijadikan alasan ‘seolah-olah mezolimi SBY'. Megawati dikorbankan dan berfungsi sebagai ‘penguasa sesungguhnya' dalam peran antagonis. Persis seperti jatuhnya Gus Dur dan naiknya Megawati.

Kini, Indonesia bermimpi memiliki presiden seperti Joko Widodo, wakil presiden seperti Ahok. Rakyat menginginkan manusia seperti Mahfud MD yang berintegritas tinggi. Manusia waras dan berintegritas tinggi di Indonesia menginginkan Dahlan Iskan sang pemberani, Komaruddin Hidayat yang hangat dan pluralis, Anies Baswedan yang cerdas dan benar.

Namun, kita lupa bahwa untuk menaikkan dan mengangkat Mahfud MD jadi calon presiden dibutuhkan ‘penguasa sesungguhnya'. Di Indonesia, yang berkuasa adalah para pemilik uang. Jokowi-Ahok naik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta karena ada penguasa sesungguhnya; Prabowo dan uangnya. Siapa ‘penguasa sesungguhnya' yang akan berani mengangkat ‘orang benar dan bersih' hingga akan menjadi ‘penguasa sesungguhnya yang benar'? Tidak ada yang berani. Siapa yang mau mengangkat Mahfud MD, lalu Mahfud MD sebagai ‘penguasa sesungguhnya' nanti menghantam dan membersihkan para koruptor dan mafia yang mengangkat Mahfud MD?

Mahfud MD, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat tak akan mendapatkan dukungan ‘penguasa sesungguhnya'. Semua partai yang korup tak akan mengangkat ‘sapu bersih' yang pada akhirnya akan membersihkan para mafia kekuasaan. Jangan berharap empat orang itu akan dilirik partai politik sebagai ‘penguasa sesungguhnya'.

Jika mau menjadi presiden, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat memerlukan Michael Corleone, the Godfather. Dalam sejarah, semua penguasa perlu mendapatkan dukungan mafia, lobby dan sebagianya. Obama naik diperlukan lobby Yahudi. Tanpa dukungan Yahudi dan pengusaha Obama tak akan memenangi kursi kepresidenan. Jokowi-Ahok pun tak akan menang tanpa Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun