Mohon tunggu...
nining okta libra
nining okta libra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Anak yang Mencari Cinta Pertamanya, Ayah

9 Juli 2023   16:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Pada suatu hari hujan membasahi sebuah pesantren dengan rintik-rintik yang terdengar syahdu dan angin pun berhembus pelan yang terasa nyaman...

Saat itulah disebuah saung ada seorang santriwati bernama azizah yang berdiri dengan penuh linangan air mata melihat teman-teman pondoknya dijenguk oleh orangtua serta keluarga besar yang penuh dengan kehangatan dan canda tawa pun ikut mengirinya. Disaat semua merasakan kehangatan itu ada seorang santriwati yang merasakan dingin baik dihati maupun diluarnya. 

Pilu sedih kecewa bercampur di dalam hati azizah karena tidak ada satupun keluarga yang menjenguknya kepondok, karena azizah hanya anak yatim ditinggal ibunya ketika kelas 1 SMP dan juga ayahnya sudah meninggalkan ibunya ketika azizah masih di dalam kandungan, memang sangat pilu  melihat ratusan teman pondok dijenguk orangtuanya.

Dengan hati yang kuat dan tegar ia pun melawan rasa itu dan menguatkan dirinya kembali, untuk bisa belajar dan menuntut ilmu dengan semangat. 

Setelah azizah dengan penuh semangat iya akhirnya bisa lulus dari pondok, dan bisa terpilih menjadi dalah satu santri yang mengabdikan dirinya dipondok tempat ia belajar itu. Seiring berjalannya waktu azizah pun semakin banyak melihat keharmonisan orang tua dan anaknya yang sangat erat.

Suatu hari ketika azizah Beribu pertanyaan pun menghampiri nya yang bertahun-tahun ia tahan dengan kelu, seperti kenapa ayah meninggalkan ku? Kenapa ayah men tidak mencariku? Kenapa ayah memilih meninggalkan ibuku? Kenapa aku tidak bertemu dengannya? Seperti apa keluarga ayahku? Dan masih banyak lainnya yang membuat kelu serta berlinang air mata.

Suatu hari ia bertekad ingin mencari ayahnya karena bagaimana pun ia ingin mengetahui bagaimana raut wajah  ayah kandungnya, bagaimana rasa pelukan hangat dari ayahnya, bagaimana rasanya kasih sayang cinta pertama itu.

Disini lah dimulai perjalanannya, dimana ia bertekad mencari cinta pertamanya tersebut, namun karena azizah yatim dan setelah lulus pondok ia hanya mengabdi dipondok jadi tidak ada uang untuk mencari ayahnya tersebut, karena kampung halaman dengan pesantren nya itu harus menyebrangi pulau, ia pun sedih dan sejadahlah tempat ia mengadu.

Allah pun menjawab doa azizah, didatangkanlah orang" baik yang memberikan bantuan kepada azizah, lalu setelah dana terkumpul azizah pun bisa pulang kampung menaiki bus dari Jakarta ke Sumatra barat, betapa senangnya hati azizah setelah bertahun-tahun ia tidak bisa pulang ke kampung halaman, nqmun saat itu dimudahkan oleh Allah SWT ia bia bisa menginjakkan kakinya kembali di kampung tercintanya. Dan bertambah senang hati nya karena ia akan mencari ayahnya, banyak hal menyenangkan telah terbayang dibenaknya. Seperti ia bisa mencium tangan ayahnya, bisa merasakan peluk hangat ayahnya, bisa mengetahui raut wajah yang selama ini tidak pernah terbayangkan olehnya.

Beberapa hari pun berlalu azizah sampailah di kampungnya, karena azizah hanya diberikan libur 2 minggu dari pondok nya, ia pun ingin bergegas mencari ayahnya. Namun semua tidaj seperti bayangannya, perasaannya pun diuji kembali karena tidak ada yang tau dimana keberadaan ayahnya dan tidak ada yang bisa mengantarkan azizah mencari ayahnya.

Hari-hari pun berlalu, hingga esoknya azizah akan kembali ke Jakarta namun tidak ada hasil apapun dari penantiannya. Namun rencana Allah memang sangat indah, ketika azizah putus asa datangnya kenalan dari ibunya dan singkat cerita ia mau mengantarkan azizah mencari ayahnnya, bermodalkan sepenggal nama azizahpun dengan semangat yang berapi-api mencari ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun