Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agar Bukber Lebih Bermakna, Panduan Anti Drama dan Pro Kebahagiaan

16 Maret 2025   11:11 Diperbarui: 16 Maret 2025   11:27 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: istocphoto via Canva/kredit foto

4. Jangan Lupa Ibadahnya
Euforia bukber sering kali membuat orang lupa tujuan utama yaitu meningkatkan ibadah. Jangan sampai setelah makan besar, semua orang sibuk foto-foto, lalu mendadak pulang tanpa sempat salat Magrib.

Maka dari itu, pastikan bukber tetap menyelipkan waktu salat berjamaah. Kalau bisa, cari tempat yang dekat dengan masjid atau menyediakan musala yang cukup luas.

5. Foto-foto? Boleh, tapi Jangan Sampai Makan Waktu!
Bukber tanpa sesi foto itu ibarat sahur tanpa alarm ada yang kurang! Tapi ingat, jangan sampai sesi foto berubah menjadi sesi pemotretan fashion week.

"Sebentar ya, ini angle-nya kurang bagus. Ulangi lagi!"
"Tolong, aku kelihatan gendut. Pindah posisi!"
"Selfie dulu! Boomerang dulu! Story dulu!"

Ambil foto secukupnya, lalu kembali menikmati kebersamaan. Bukber yang bermakna bukan soal siapa yang dapat foto Instagramable, tapi soal kenangan yang benar-benar dinikmati secara nyata.

6. Hindari Reuni yang Penuh Ajang Pamer
Salah satu alasan bukber bisa menjadi ajang yang menguras energi adalah adanya "pamer prestasi" Ada yang sibuk flexing gaji, cerita mobil baru, atau membahas bisnis dengan omzet ratusan juta.

Kalau ada yang mulai meremehkan hidup orang lain dengan kalimat seperti, "Loh, kamu masih di situ-situ aja? Aku sih sekarang udah..." langsung ganti topik ke sesuatu yang lebih netral. Misalnya, "Eh, masih ingat waktu kita dihukum bareng gara-gara bolos kelas?" Nostalgia yang menyenangkan lebih baik daripada obrolan penuh tekanan.

7. Bagi Tagihan dengan Bijak
Setelah perut kenyang, tiba saatnya momen menegangkan yakni bayar tagihan. Beberapa kesalahan umum yang terjadi:
*Ada yang makan banyak tapi lupa bayar.
*Ada yang hanya pesan sedikit tapi tetap kena patungan rata.
*Ada yang pura-pura sibuk main HP pas bon datang.

Untuk menghindari drama ini, tentukan sejak awal sistem pembayarannya. Mau bayar masing-masing sesuai pesanan atau patungan rata? Kalau ada yang makannya lebih banyak dari yang lain, mungkin bisa membayar lebih. Yang penting, jangan sampai ada yang merasa dirugikan.

8. Jangan Langsung Pulang, Nikmati Waktu Bersama
Sering kali setelah makan dan bayar, acara langsung bubar begitu saja. Padahal, momen ini bisa digunakan untuk ngobrol lebih dalam, bercanda, atau bahkan merencanakan kegiatan sosial bareng, seperti santunan atau donasi. Bukber yang bermakna bukan cuma tentang makan, tapi juga tentang mempererat hubungan. Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk benar-benar menikmati kebersamaan!

Bukber seharusnya menjadi ajang silaturahmi yang menyenangkan, bukan ajang penuh drama dan gengsi. Dengan perencanaan yang baik, komunikasi yang jelas, dan niat yang tulus, acara bukber bisa lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun