Jago yang Jagoan
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Hujan semalam mengguyur kota tempat satwa bermukim. Namun, menjelang pagi, hujan sudah reda. Bersih. Udara luar biasa segar. Cuaca sangat mendukung. Bahkan, di ufuk timur tampak arunika mengintip dunia.
Bola kuning jingga keemasan sangat indah, perlahan-lahan muncul. Mega berarak-arak seolah pasukan yang menyambut kehadiran sang mentari dari balik bukit. Indah sekali.
***
"Hmmm ... selamat pagi, dunia!" senandika si jago sambil menggeliat mengepakkan sayap lalu bergegas melompat ke puncak dinding pagar.
"Kukuruyuuuuuukkkk ...!" teriak Jago membangunkan isi dunia dari lelap tidur dan buai mimpi.
"Ssstttt! Kamu jangan berisik, kenapa! Aku masih mengantuk, nih!" sambut si betina sambil mengerami telur-telurnya.
"Jangan malas, betinaku yang cantik!" bisik si Jago.
"Kukuuuuruyyuuuuuuuukk yuuuk yuuukkk," lanjutnya. Sengaja ia gunakan suara vibrasi agar suaranya terdengar merdu merayu pagi itu.
"Aduh, .... kenapa malah berteriak sekencang-kencangnya, sih?" gerutu betina di dekat dinding sebelah.