Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, Asrar Atma, dll. Buku solo 31 judul, antologi berbagai genre 193 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Septima: Apa Kabarmu Kini Duhai Kampus Tercinta?

23 Februari 2025   23:03 Diperbarui: 24 Februari 2025   01:14 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Septima: Apa Kabarmu Kini Duhai Kampus nan Tercinta?
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Berjajar palem bergeming sampaikan salam rindu padanya
Menuju gerbang  pada jenjang pendidikan tinggi nostalgia
Palem merah menyapa dengan bibir pelepah merona
Sampaikan support bagi generasi muda bersemangat baja
Maju tak gentar, pantang mundur meraih asa
Ditingkah kawanan manyar berkabar dalam sarang mereka
Apa kabar, kawah candradimuka bagi penerus bangsa?

Gedung menjulang kini bermunculan di kampus tercinta
Dihias aneka mahkota tabebuya merona di mana-mana
Telah setengah abad tinggalkan markas dulu bersahaja
Apakah perpustakaan masih seramai zaman dahulu kala?
Masih adakah pasangan nge-date berpura-pura membaca juga?
Atau sepi karena pindah ke cafe-cafe belaka?
Area paling nyaman berdalih internet lebih leluasa?

Tak terasa telah kutinggalkan setengah abad saja
Tak pernah kukunjungi lagi kampus nostalgia tercinta
Kampus penuh memori menyayat hati masa remaja
Kutakut memori itu muncul dan kian menganga
Sebab kau telah tiada sejak virus melanda
Meski kulewati area itu hampir setiap ketika
Izinkan aku hanya menyapa lewat kejauhan saja

Malang, 23 Fabruari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun