Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru

Ninik Sirtufi Rahayu, (Ni Ayu), gemar disapa Uti. Lahir 23 November di Tulungagung, domisili di Malang, Jawa Timur. Memiliki 24 judul buku solo ber-ISBN dan 158 judul antologi berbagai genre (beberapa masih _on process_).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seikat Dupa

18 April 2024   06:02 Diperbarui: 18 April 2024   06:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seikat Dupa 

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

 

Sejak jam tiga sore Bude sudah wanti-wanti kepada Mbak Ndari, keponakan yang tinggal bersamanya, agar tidak lupa menyiapkan uba rampe seperti biasa.

Saat itu Bude masih berusaha melengkapi gelas yang dipegangnya dengan bunga tiga warna. Ke dalamnya diisikan air sumur setengah gelas. Sekuntum  kenanga berwarna hijau sudah dimasukkan ke dalamnya. Ditambahkan pula kuncup sekuntum mawar putih kecil yang diambilnya dari depan rumah Mbah Jo tetangga sebelah. Masih tinggal satu warna lagi yang belum didapatnya. Merah.

Maka Bude meminta Mbah Ndari mencarikan bunga berwarna merah ke rumah-rumah tetangga. Sementara, Bude mengharap kedatangan tamu yang sejak siang ditunggunya. Sampai sesore ini belum juga muncul.

            "De, ini dapat kembang sepatu merah. Mau?" tanya Mbak Ndari memecah kesunyian sore itu. Dipegangnya sekuntum bunga sepatu merah. Rupanya dari jenis bunga berenda.

            "Kenapa ndhak kauminta mawar merah di rumah Bu Diman aja?" sergah Bude.

            "Ndhak ada lagi bunganya!"

            "Yo weslah.  Rapopo. Gowo mrene!"

Bergegas Mbak Ndari menyerahkan sekuntum bunga sepatu berenda yang dipetiknya dari pagar halaman tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun