Mohon tunggu...
Ning Ayu
Ning Ayu Mohon Tunggu... Guru - Pengawas SMP Kabupaten Bogor

Ning Ayu alias Taty Rahayu, Pengawas SMP Kabupaten Bogor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Pilihan

28 Maret 2020   17:20 Diperbarui: 28 Maret 2020   17:44 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Mbah. Coba aku diramal sopo jodohku”. Ucap Seruni kepada mbahnya yang dikenal sebagai peramal di desanya. Mbah Mintoharjo memang sangat dikenal sebagai paranormal ulung sejajar dengan Permadi. Tak heran rumah mbah Min, biasa ia dipanggil selalu kedatangan tamu yang datang dan pergi setiap hari, kecuali hari pasaran Rebo pahing mbah Min tidak menerima tamu. Meskipun mbahnya seorang peramal tapi Seruni tak pernah ingin diramal, begitu pun dengan mbah Min tak ingin menerawang nasib cucu kinasihnya.

“Coba rene toh Nduk, mbah dhelok telapak tanganmu”. Jawab Mbah Min sambil nyruput kopi luawak keramenannya. Seruni mendekat dengan manja sambil duduk di samping mbah-nya dibalai bambu tempat mbah Min biasa istirahat. Di samping balai bambu terdapat sangkar manuk perkutut yang dipanggil Darno keramenan mbah Min. Sesakali waktu mbah Min, ngajak Darno  ngomong, cerita soal pageblug virus Corona sing agi merajalela.

“Iki mbah”. Jawab Seruni manja sambil menjulurkan tangannya.

“Sit, toh Nduk sabar, mbah tak cerito sit karo Darno”

“Cerito opo toh mbah”. Seruni sedikit kesal tapi tak berani melawan mbahnya.

“Mbah, Darno ra bakalan ngerti cerita mbah, mboten paham mbah?”.

Terkadang Seruni cemburu kepada Darno, karena mbahnya lebih sayang kepada Darno, tapi Seruni kecil tak berani berontak.

“Nek kamu yang ngomong, Darno ra ngerti Nduk, margo kamu ra ngerti dunia kebatinan”. Kata mbah Min sambil terus mengajak Darno berbincang sampai akhirnya  Darno suaranya koooong manggung dan mba Min mangut-mangut.

“Mana tanganmu”. Ucap mbah Min seraya duduk kembali dibalai bambu.

“Iki, mbah”. Seruni menjulurkan tangannya. Dipegangnya tangan Seruni cucu wedhok siji-sijinya katresnasane mabh Min.

Dipegannya tangan Seruni oleh mbah Mintoharjo, khusyuk mbah Min melihat tepalak tangan Seruni. Matanya dipejamkan seolah mulutnya berkomat-kamit membaca doa atau mantra yang tak pernah diketahui Seruni. Beberapa saat mbah Min memejamkan matanya kemudian matanya terbuka, dilihatnya telapak tangan Seruni begitu serius, diamatinya garis-garis di telapak tangan cucunya, kemudian bibirnya tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun