Mohon tunggu...
Nindy Dwi Royani
Nindy Dwi Royani Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Kehidupan Nyata dari Beliau Orang Baik

10 April 2022   22:43 Diperbarui: 17 Mei 2022   08:30 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kalian pikirkan tentang kehidupan? Dan darimana Anda belajar tentang kehidupan? Ya, kehidupan setiap orang pastinya berbeda-beda. Belum tentu yang menurut kita sukses, menurut orang tersebut juga sukses. Begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa menilai kehidupan seseorang hanya dari apa yang terlihat, seperti dari pakaian ataupun tempat tinggal. Menurut saya cara belajar yang tepat tentang kehidupan yaitu dengan belajar langsung dari kehidupan baik dari diri sendiri maupun orang lain. Pengalaman seseorang juga bisa dijadikan ilmu buat kita dalam menjalankan kehidupan kita nantinya.


Begitu juga dari orang yang tidak mampu, kita dapat belajar hal banyak. Bagaimana mereka bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka juga untuk keluarganya. Oleh karena itu, akan membuka hati kita untuk selalu bersyukur dengan keadaan kita saat ini.  Bersyukur karena masih diberi rezeki untuk makan dan dapat membeli sesuai keinginan. Mengapa harus bersyukur? Hal tersebut dikarenakan masih banyak di luar sana yang merasakan kesulitan lebih dari kondisi kita. Hal yang kita tidak lupa yaitu bahwa roda kehidupan itu berputar. Kadang di bawah kadang di atas. Hal tersebut benar adanya, oleh karena itu sebaik-baiknya manusia yang bisa membantu sesama kita dengan ikhlas.
Oh iya disini saya akan berbagi cerita kehidupan dari seseorang. Saya sangat bersyukur dapat berbincang-bincang dengan beliau. Seseorang tersebut yaitu ibu yang hebat dan pekerja keras. Beliau tinggalnya tidak jauh dari desa saya. 

Menurut saya, beliau salah satu inspirasi dalam hidup saya. Setelah berbincang dengan beliau banyak ilmu kehidupan yang saya dapatkan. Salah satunya sifat ketegaran beliau dalam menghadapi semua cobaan yang datang kepadanya.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai beliau, pastinya penasaran siapa yang saya maksud. Beliau adalah Ibu Simar. Biasanya beliau dipanggil dengan Bu Mar. Belum lama ini beliau kehilangan suaminya. Pastinya kehilangan seseorang yang kita sayangi membuat kita sedih dan terpuruk. Karena saya merasakan hal tersebut sendiri. Di mana rasanya sedih. Suaminya meninggal karena sakit. Satu hal yang membuat salut beliau bisa tegar dalam menghadapi cobaan ini.


Beliau mengatakan bahwa kehidupan akan tetap berlangsung, dan jika kita menyayangi orang yang kita sayang seharusnya kita mendoakannya. Mengapa demikian? Karena beliau mengatakan doa lah yang bisa membantu almarhum. Ketegaran dan ketabahan beliau membuat saya salut dengan beliau.


Di luar dari itu semuanya, beliau mengajarkan kepada saya bahwa kehidupan tidak selamanya bahagia. Pasti akan ada saatnya kita kesulitan dan bahkan terpuruk. Terlepas dari itu semuanya kita tetap harus mengingat bahwa kita mempunyai Tuhan, yaitu tempat kita mencurahkan semua keluh kesah kita. Hanya kepada Allah SWT kita bisa merasa lebih baik, tentunya dengan ibadah seperti sholat. Setelah sholat kita akan merasa lebih tenang dan damai. Hal tersebut membuat kita menjadi lebih baik. Selain itu juga dengan membaca Al-Quran, kita akan mendapatkan ketenangan hati.


Selain hal tersebut, pelajaran yang saya dapatkan dari beliau yaitu tentang kerasnya kehidupan. Di mana dengan adanya pendemi covid19 menjadikan kehidupan lebih sulit. Meskipun demikian beliau tidak mengeluh. Beliau selalu memiliki semangat pantang menyerah. Saat ini beliau bekerja serabutan. Apa saja pekerjaan dia lakukan yang terpenting halal. Meskipun beliau tidak muda lagi tapi semangat kerjanya masih tinggi.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya kehidupan lebih baik. Begitu juga dengan Bu Mar. Perjuangan beliau dalam menyekolahkan anaknya membuat saya terharu. Beliau ingin anaknya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada dirinya. 

Beliau biasanya bekerja sebagai buruh tani di sawah. Ya, karena di daerah saya lahan pertanian lumayan banyak, sehingga tidak sedikit yang berprofesi sebagai buruh tani. Beliau biasanya pergi habis subuh dan terkadang pergi pagi. Begitu juga dengan pulangnya terkadang sore bahkan pernah sampai pulang malam.


Namun tidak setiap hari beliau mendapat pekerjaan, ada kalanya beliau tidak mendapatkan penghasilan sama sekali. Salah satunya karena majunya teknologi sekarang ini juga berdampak di bidang pertanian. Dimana sekarang ini menggunakan teknologi canggih seperti saat memanen padi. Dahulu memanen padi dilakukan secara manual, tetapi sekarang majunya teknologi, dapat dilakukan dengan teknologi canggih. Oleh karena itu, semakin berkurangnya tenaga buruh tani yang diperlukan. Begitu juga berdampak dengan beliau. Beliau juga merasakan kesulitan tersebut.


Meskipun demikian hal tersebut tidak mematahkan semangat beliau bekerja. Hal tersebut bahkan menjadikan motivasi beliau untuk bisa lebih giat lagi. Tekad kuat beliau untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi. Ya, meskipun dalam kebutuhan sehari-harinya harus kekurangan. Beliau tetap bersyukur. Salah satunya karena anaknya juga mendapat bantuan dari pemerintah sehingga hal tersebut meringankan beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun