Kramat, Brebes( 16/04) sudah satu tahun lamanya setelah pandemi masuk ke Indonesia, pemerintah memberlakukan pembelajaran daring bagi guru dan siswa. Dampak dari pembelajaran daring ini bukan hanya di rasakan oleh guru dan siswa, tapi juga berdampak bagi orang tua siswa. Ini tentunya memunculkan berbagai keluhan yang berasal dari orang tua siswa  akibat pelaksanaan pembelajaran daring seperti orang tua yang bekerja merasa kerepotan untuk menemani anak saat pembelajaran daring, karena ketika anak tidak didampingi saat belajar, anak tidak akan belajar dan lebih memilih bermain game di gadget atau bermain media sosial lainnya. Apalagi untuk orang tua terutama ibu yang bekerja atau memiliki anak lainnya, walaupun memang pendidikan utama adalah orang tua.
Banyak juga orang tua yang mengeluh jika selama pembelajaran daring anak-anak lebih sering menggunakan gadget untuk bermain game ketimbang belajar atau mengerjakan tugas sekolah, akhirnya anak jadi malas untuk belajar dan semangat belajar anak menurun. Ada pula orang tua yang merasa berat untuk membeli kuota, walaupun dari pihak pemerintah sudah memberikan subsidi kuota untuk siswa belajar, nyatanya Mereka lebih sering menggunakan kuota untuk bermain game, dari pada untuk mengunjungi situs belajar. Sehingga orang tua pun harus tetap membelikan kuota, yang mana tidak semua orang tua mampu untuk membeli kuota. Dan hampir semua anak lebih suka bermain game ketimbang belajar atau mengerjakan tugas sekolah, ini disebabkan karena mereka merasa bosan dengan metode dan model pembelajaran yang di berikan oleh guru, yang terkadang hanya memberikan tugas dan tugas tanpa ada penjelasan materi. Dari sini Ada cara yang bisa di lakukan bagi orang tua dan guru untuk pembelajaran daring seperti :
Variasi metode atau model pembelajaran yang aktif dan kreatif, sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Variasi model pembelajaran yang digunakan oleh seorang pengajar akan berpengaruh pada minat belajar siswa, oleh karena itu sebagai seorang pendidik sebaiknya mampu menggunakan metode atau model pembelajaran yang kreatif yang bisa menumbuhkan suasana pembelajaran yang aktif dan berkesan bagi siswa.
Memaksimalkan pemanfaatan aplikasi sebagai sumber media belajar, salah satu aplikasi yang dapat di gunakan oleh guru untuk evaluasi pembelajaran adalah aplikasi quizizz. Kebanyakan dari guru hanya menggunakan aplikasi WhatsApp yang digunakan sebagai wadah interaksi dengan siswa, yang mana hal ini menyebabkan siswa menjadi cenderung pasif saat pembelajaran.
Adanya koordinasi antara guru dan orang tua. Bentuk koordinasi seperti kerjasama guru dan orang tua untuk berdiskusi menemukan solusi apabila selama proses pembelajaran daring dirasa orang tua atau guru kurang efektif, atau bagi orang tua yang belum memiliki gadget untuk memfasilitasi anak belajar daring.Â
Orang tua juga harus tegas terhadap anak tentang penggunaan gadget selama pembelajaran daring. Contohnya orang tua bisa membuat perjanjian dnegan anak tentang berapa lama anak bermain gadget, atau orang tua bisa membuat jadwal penggunaan gadget untuk anak saat diluar pembelajaran daring, atau orang tua bisa mendampingi anak ketika bermain gadget.
 Evaluasi, evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran dan pemahaman pengetahuan siswa selama pembelajaran  daring yang telah di lakukan. Dari evaluasi guru bisa memperbaiki atau mengganti metode pembelajaran daring yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Referensi https://pintek.id/blog/minat-belajar-siswa/
(Nindiya Arlita/KKNRDR76*)