Mohon tunggu...
Ninditha Nur aisyah
Ninditha Nur aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Dulunya mahasiswa

dibuat sama mahasiswi semester 5 yang belum dapat apa-apa dan saat ini sedang kuliah daring karena corona!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Jadinya Bila Uang Rupiah Tidak Bergambar Pahlawan?

10 November 2021   07:16 Diperbarui: 10 November 2021   07:17 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Uang_Kertas_Rupiah_Indonesia_2020.png

Sebelumnya saya ucapkan selamat hari pahlawan, mari kita berdoa sejenak untuk beliau, para pejuang kemerdekaan Indonesia. Selesai.

Hari pahlawan kali ini tiba-tiba terbesit pertanyaan yang mungkin sepele tapi jika kita pikirkan dengan seksama, pastilah akan menimbulkan jawaban yang serius dan secara tidak sadar akan berdampak besar terutama bagi nasionalisme dan patriotisme dalam diri kita. 

Mengapa demikian? Sekarang coba kalian bayangkan jika uang rupiah yang biasa kita gunakan untuk bertransaksi tidak mencantumkan gambar pahlawan, apa yang terjadi?

"Oh, mungkin bisa mengakibatkan kita tidak mengenal pahlawan."

"Nasionalisme dan patriotisme kita berkurang."

"Tidak ada penghargaan untuk jasa pahlawan."

Dan banyak jawaban lainnya yang pasti langsung terlintas. Ya. Kesemua jawaban itu benar. Semua  kemungkinan itu memang sudah diprediksi sejak jauh-jauh hari. Buktinya apa? Lihat anak-anak sekarang. Anak usia SD saat ini lebih mengenal hero di game mobile dari pada nama pahlawan. Mereka lebih akrab dengan wajah youtuber-youtuber ketimbang para pahlawan.

"Ya soalnya youtuberkan masih ada, pahlawan mah sudah nggak ada."

Kurang lebih begitulah celetuk anak-anak yang sempat aku tanya beberapa waktu lalu. Jadi, terbayang kan satu kemungkinan jika uang rupiah tidak bergambar pahlawan. 

Suatu hari saya juga pernah menunjukkan sebuah foto pahlawan dan bertanya kepada anak-anak di sana, siapa nama pahlawan ini? Apa jawaban mereka? 

"Namanya lupa, tapi itu pahlawan di uang Rp 1000 kak."

Bahkan tidak hanya 1 anak yang menjawab demikian. Yang diingat uangnya, bukan nama pahlawannya. Lalu bagaimana dengan sejarahnya? Kisah perjuangan para pahlawan yang luar biasa itu apa kabarnya? 

Apakah pelajaran sejarah tidak diajarkan di sekolah? Oh, tentu saja diajarkan. Bahkan sejak taman kanak-kanak sepertinya sudah dikenalkan dengan yang namanya pahlawan. Tapi ini memang masalah habits dari anak-anak saat ini. Mereka memang lebih akrab dengan game mobile daripada harus membuka buku dan belajar sejarah atau membaca kisah-kisah pahlawan dan sebagainya. 

"Lalu apa sebenarnya dampak buruk dari hal ini? Apakah tidak mengenal pahlawan akan menimbulkan sesuatu yang buruk? Nasionalisme apakah akan terganggu? Saya tetap Indonesia banget kok." Ucap seseorang memecah keheningan.

Menurut saya itu sesuatu yang buruk, mengapa? Jika kita berfikir ini sepele ya memang sepele, namun jika kita berfikir ini sesuatu yang miris maka memang benar. Mana ada bangsa yang mengaku besar, namun generasi mudanya saja tidak mengenal nama pahlawan? Pahlawan yang jelas sudah rela mengorbankan harta, benda, keluarga, bahkan nyawa sekalipun demi kemerdekaan Indonesia, demi kenyamanan yang kita rasakan saat ini. 

Zaman sudah banyak berubah, semua bergantung pada kita. Bagaimana kita menyikapinya, bagaimana kita memupuk rasa kecintaan kita terhadap Indonesia dan semua sejarahnya itu semua ada di tangan kita. 10 tahun yang akan datang, kitalah yang akan memegang peranan di negara ini. Mari kita mulai dari hal terkecil, dari hal-hal yang dianggap sepele ini kita mulai kenalkan ini lo pahlawan kita, begini lo ceritanya, dan seterusnya. 

Dengan melakukan itu, pastilah kecintaan terhadap negara ini akan kembali terpupuk dan tumbuh subur dalam hati setiap insan. 

Jadi, untung aja uang rupiah yang kita gunakan sehari-hari bergambar pahlawan, coba kalau tidak. Duh, good bye deh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun