Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Hati

21 Desember 2022   19:52 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:08 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://rislah.com/manfaat-motivasi-hijab/

"Waalaikumussalam. Mau apa Anda datang ke rumah ini?" tanya Karina ketus," Anda mau mengusik kehidupan saya juga setelah Anda menghancurkan hidup ibu saya?"

"Saya datang ingin meminta maaf kepadamu, Karin. Saya tahu sudah melukai hatimu dan Bundamu. Tapi saya menganggap ini adalah qadarullah yang harus saya terima,' ujar perempuan itu pelan. Namanya saja Karina tidak tahu.

"Perkenalkan, nama saya Alesha, Kakak Karin," tiba-tiba anak kecil yang bersama perempuan itu mendekatinya dan menjulurkan tangannya kepada Karina.

Karina memandang gadis kecil yang ternyata bernama Alesha, yang nota benenya adalah  adik tirinya dengan tajam. Namun binar bola mata Alesha membuat hati Karina luluh. Kemudian Karina menerima jabatan tangan Alesha, tanpa berbicara apa-apa.

"Saya datang ke sini karena ingin memberitahukan kondisi Ayah. Kini Ayah sedang sakit, tetapi dia tidak mau dirawat di rumah sakit. Saya ingin kamu menengoknya dan membujuk ayah untuk dirawat di rumah sakit," jelas isteri baru Ayah itu pelan.

Karina tercenung saat mendengar perkataan perempuan itu. Karina tidak pernah tahu jika Ayahnya sakit keras. Selama ini Ayah tidak pernah berbicara atau pun mengeluh apa-apa kepadanya.


"Ayah sakit apa?" tanya Karina pendek. Sebenarnya terbersit rasa khawatir di hatinya.

"Ayah terkena kanker hati. Baru terdeteksi setahun lalu. Seharusnya dia dirawat dan diobati intensif, tetapi Ayahmu tidak mau," papar perempuan itu.

Karina kembali termenung. Biar bagaimana pun Ayah adalah orang tua kandungnya. Dia tetap menyayangi laki-laki itu, meskipun pernah menorehkan luka dalam di hati Bunda dan Karina.

"Sekarang ayah ada di mana?" tanya Karin mulai bernada cemas.

"Ayahmu ada di rumah. Kemarin dia pingsan saat memaksakan diri pergi ke kantor. Saat akan dibawa ke rumah sakit, Ayahmu menolak dan meminta untuk dibawa pulang. Dokter Hardi yang akhirnya merawat ayahmu di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun