Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kiat Memberikan PR kepada Siswa agar Siswa Tidak Stres

10 November 2022   16:34 Diperbarui: 10 November 2022   16:36 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://bobo.grid.id/read

Semangat pagi, sahabat! Kali ini saya akan menuliskan artikel yang ditujukan buat para guru. Harapan saya artikel ini dapat memberikan gambaran tentang plus minus PR yang diberikan kepada siswa dan kiat memberikan PR kepada anak agar para siswa tidak stress.

Pekerjaan rumah atau PR merupakan suatu tugas atau tanggung jawab yang harus dikerjakan atau diselesaikan di rumah. Penugasan ini bisa dalam bentuk soal atau pun tugas terstruktur.

Guru biasanya memberikan tugas kepada siswa baik secara kelompok maupun individu.  Tugas tersebut ada yang diselesaikan di kelas tetapi juga ada yang diselesaikan di luar jam sekolah. Tugas yang harus diselesaikan siswa di luar jam sekolah sering kali disebut tugas rumah atau PR.

Tujuan pemberian PR ini adalah mendidik siswa agar menjadi pembelajar yang mandiri, bertanggung jawab dan disiplin. PR ini juga bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman materi kepada siswa terhadap materi tertentu yang sedang dipelajarinya. Pemberian PR juga bertujuan agar siswa memiliki kesiapan saat akan menerima materi yang baru.

Sebagai ilustrasi tentang baik dan buruknya PR ini bagi siswa, saya akan menyampaikan pengalaman yang terjadi kepada anak saya. Setiap hari anak saya tiba di rumah pukul 15. Setelah istirahat sejenak, dia mengerjakan PR hingga menjelang magrib. Pada malam harinya, dia masih berkutat dengan tugas- tugas yang diberikan oleh guru-gurunya. Sering dia baru tidur pada pukul 22.00.

Hal tersebut berlangsung hampir setiap hari. Jika saya amati jadwal belajar di sekolah setiap harinya terdiri dari minimal lia mata pelajaran. Jika setiap mata pelajaran memberikan PR, dapat dibayangkan waktu yang dibutuhkan seorang siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Wajar saja jika ada beberapa anak yang memiliki karakter yang bertanggung jawab kepada tugas yang diberikan guru, akan mudah mengalami tekanan. Berbeda dengan siswa yang berkarakter tidak peduli, mereka akan berpikir'pokoknya emang gue pikirin, pokoknya bagaimana besok paling dihukum untuk mengerjakan tugas di perpustakaan'

Apa kelebihan dan kekurangan dari pemberian PR kepada anak?

Pemberian PR bertujuan untuk mendidik siswa mau belajar dengan mengulang kembali materi dan menyiapkan materi baru yang akan diterima siswa. Bila tujuan tersebut dapat dijalankan dengan baik dan tidak membebani siswa, PR masih bisa diberikan.

Kelebihan dari pemberian PR ini antara lain:

  • Membiasakan siswa untuk belajar di rumah. Kebiasaan belajar ini perlu diberikan kepada siswa agar siswa tidak lupa pada pelajaran yang telah diberikan. Dengan belajar di rumah, kompetensi dan pemahaman anak akan semakin meningkat.
  • Menumbuhkan karakter anak, antara lain kemandirian, tanggung jawab dan disiplin.
  • Memotivasi anak untuk membaca.
  • Memberikan pembelajaran agar anak dapat mengatur waktu untuk belajar dan bermain.

Kekurangan pemberian PR kepada anak, antara lain:

  • Anak akan merasa tertekan bila pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru banyak.
  • Memiliki waktu bersama keluarga semakin berkurang.
  • Waktu bermain dan bersosialisasi anak akan semakin berkurang karena mereka fokus pada tugas yang harus dikerjakannya.
  • Orang tua akan direpotkan dengan tugas-tugas yang diberikan guru kepada anaknya.
  • Dapat memicu kreativitas anak.

Kiat Pemberian PR

Pemberian PR kepada anak sebenarnya boleh saja hanya saja para guru harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Jumlah PR yang diberikan jangan terlalu banyak. Tugas yang sedikit tapi dapat memicu anak berpikir kreatif.
  • Berikan tugas-tugas yang berkaitan dengan keterampilan hidup, contoh: pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ampu, siswa diberi tugas untuk mempraktikkan cara membuat sesuatu di rumah yang sederhana.
  • Jangan mengulangi materi yang sudah diajarkan, misalnya; di sekolah anak-anak sudah mempelajari proses metamorfosis kupu-kupu, lalu tugas yang diberikan anak mencari proses metamorfosis hewan lain.
  • Hendaknya tidak memberikan tugas merangkum materi dari buku paket yang jumlah halamannya terlalu banyak. Lebih baik anak diberi tugas membaca materi yang akan diajarkan dan mencatat hal-hal penting serta membuat pertanyaan dari materi yang akan diajarkan.
  • Perhatikan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ingat pula bahwa anak-anak pun harus mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Tugas yang terlalu banyak akan memberi dampak negatif bagi anak karena anak membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengerjakan. Anak-anak akan tidur terlambat atau tidak memiliki waktu untu bersosialisasi dengan keluarga, teman atau menenkuni hobi mereka.
  • Berikanlah tugas-tugas yang tidak terlalu melibatkan peran serta orang tua untuk membantu dan membimbing anak-anak mereka.

Guru memiliki tugas mulia untuk mendidik dan mencetak generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan memiliki karakter yang positif. Pemberian PR yang kurang tepat dapat menjadikan para siswa frustasi. Marilah kita bijaksana memberikan PR kepada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun