Kekurangan pemberian PR kepada anak, antara lain:
- Anak akan merasa tertekan bila pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru banyak.
- Memiliki waktu bersama keluarga semakin berkurang.
- Waktu bermain dan bersosialisasi anak akan semakin berkurang karena mereka fokus pada tugas yang harus dikerjakannya.
- Orang tua akan direpotkan dengan tugas-tugas yang diberikan guru kepada anaknya.
- Dapat memicu kreativitas anak.
Kiat Pemberian PR
Pemberian PR kepada anak sebenarnya boleh saja hanya saja para guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Jumlah PR yang diberikan jangan terlalu banyak. Tugas yang sedikit tapi dapat memicu anak berpikir kreatif.
- Berikan tugas-tugas yang berkaitan dengan keterampilan hidup, contoh: pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ampu, siswa diberi tugas untuk mempraktikkan cara membuat sesuatu di rumah yang sederhana.
- Jangan mengulangi materi yang sudah diajarkan, misalnya; di sekolah anak-anak sudah mempelajari proses metamorfosis kupu-kupu, lalu tugas yang diberikan anak mencari proses metamorfosis hewan lain.
- Hendaknya tidak memberikan tugas merangkum materi dari buku paket yang jumlah halamannya terlalu banyak. Lebih baik anak diberi tugas membaca materi yang akan diajarkan dan mencatat hal-hal penting serta membuat pertanyaan dari materi yang akan diajarkan.
- Perhatikan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ingat pula bahwa anak-anak pun harus mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Tugas yang terlalu banyak akan memberi dampak negatif bagi anak karena anak membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengerjakan. Anak-anak akan tidur terlambat atau tidak memiliki waktu untu bersosialisasi dengan keluarga, teman atau menenkuni hobi mereka.
- Berikanlah tugas-tugas yang tidak terlalu melibatkan peran serta orang tua untuk membantu dan membimbing anak-anak mereka.
Guru memiliki tugas mulia untuk mendidik dan mencetak generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan memiliki karakter yang positif. Pemberian PR yang kurang tepat dapat menjadikan para siswa frustasi. Marilah kita bijaksana memberikan PR kepada siswa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!