Mohon tunggu...
NINA KHOIRUNNISA
NINA KHOIRUNNISA Mohon Tunggu... S1 Sosiologi_UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Belajar dari kehidupan, berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dari Sampah ke Karakter Anak: Masa Sih Buku Bisa Ngubah Kebiasaan?

23 September 2025   21:21 Diperbarui: 23 September 2025   21:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Cerita Anak (Dokumen Pribadi)

Pernah nggak sih kita nyadar kalau anak -- anak itu bisa duduk berjam -- jam hanya karena mendengarkan cerita?  Nggak heran kalau dalam artikelnya Laila Maghfiroh bilang "sebagian besar anak senang dengan cerita, baik cerita sesungguhnya atau fiksi". Dari cerita sederhana anak bukan hanya terhibur, tetapi juga belajar banyak hal, imajinasi mereka berkembang, seolah di ajak ke dunia baru yang luas tanpa batas. Kadang hal -- hal yang awalnya hanya ada di bayangan bisa terasa nyata lewat alur cerita yang kita sampaikan.

Benarkah cerita / dongeng bisa membentuk karakter anak?

Yaps! Karena cerita juga bisa menjadi media pembelajaran yang bisa mengenalkan anak pada prilaku baik atau buruk, tanggung jawab, kejujuran, dan empati. Cerita  juga bisa jadi metode yang memudahkan orang dalam mendidik anak.

Siapa bilang menanamkan nilai moral ke anak itu harus selalu lewat nasihat panjang? Justru lewat dongeng/cerita, kita bisa membentuk karakter anak sejak dini dengan cara yang lebih menyenangkan, cerita sederhana juga bisa jadi jalan untuk mengenalkan etika, sikap positif bahkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Anak -- anak bisa belajar tanpa merasa digurui, karena mereka larut dengan cerita yang kita bawakan.

Buku Cerita Anak (Dokumen Pribadi)
Buku Cerita Anak (Dokumen Pribadi)

Pernah mendengar buku cerita islami berjudul "Aku Belajar Membuang Sampah" karya Irfan Amalee?

Betul, buku terbitan Pelangi Mizan ini kelihatan sederhana tapi pesannya dalam banget. Ceritanya ngajarin anak -- anak tentang kebiasaan kecil sehari -- hari yaitu buang sampah pada tempatnya. Hal yang terlihat sepele tapi justru dari sinilah karakter  dan kepedulian anak bisa terbentuk.

Dari segi ceritanya sangat mendidik seperti "Ibu Sali yang memberikan Tongki (Tong Sampah) yang berkarakter untuk Sali belajar membuang sampah pada tempatnya".

Kalau kita perhatikan banyak manfaat yang bisa dicari dari cerita islami ini lho!

  • Anak bisa ngasah imajinasi dan daya pikir saat mendengarkan atau melihat gambar cerita, mereka bisa membayangkan situasi Sali saat membuang sampah dengan benar. Imajinasi inilah yang lama -- lama bisa menumbuhkan kreativitas.
  • Mengajarkan nilai dan moral dengan cara yang seru. Anak jadi belajar pentingnya menjaga kebersihan, peduli lingkungan, disiplin dan bertanggung jawab atas kebiasaanya sendiri.
  • Bisa menumbuhkan minat baca, dari kebiasaan sederhana ini anak bisa berkembang jadi lebih cinta membaca.
  • Menambah wawasan dan kosakata anak lewat kalimat -- kalimat ringan di dalamnya, anak belajar ungkapan baru, mengenal kebiasaan baik, sekaligus meniru cara tokoh bersikap.
  • Mendekatkan hubungan anak dan orang tua. Saat kita bacain cerita, muncul obrolan ringan, tawa bareng, bahkan pertanyaan polos dari anak yang bikin suasana  jadi hangat.
  • Menghilangkan stress. Anak -- anak biasanya senang dan rileks Ketika mendengarkan dongeng. Apalagi kalau ceritanya dekat dengan keseharian mereka seperti membuang sampah yang bisa mereka langsung praktikan. 

Jadi, kalau selama ini mikir dongeng / cerita Cuma hiburan sebelum tidur, coba deh kenalan dengan buku "Aku Belajar Membuang Sampah" ini. Satu cerita yang sederhana bisa membentuk karakter anak yang baik, dimulai dari hal -- hal kecil yang positif, seperti rasa peduli lingkungan.

Sumber :

Maghfiroh, L. (2024). Pembentukan Karakter Melalui Dongeng Pada Anak Usia Dini. MAANA: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(2), 24-41.

Amalee I. (2012). Aku Belajar Buang Sampah. Bandung: Pelangi Mizan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun