Mohon tunggu...
Nina Andy
Nina Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati dan menulis yang menarik hati

wiraswasta perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suka Tidak Suka, Inilah Cawapresnya

11 Agustus 2018   09:00 Diperbarui: 11 Agustus 2018   09:54 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua hari ini para politikus dan sebagian rakyat Indonesia terus mengikuti berita di televisi yang lumayan mendebarkan jantung menimbulkan bermacam-macam interpretasi, berbagai spekulasi dan reaksi. Semuanya sah-sah saja.

Dua koalisi sudah mendeklarasikan capres dan cawapresnya. Koalisi bpk Jokowi dengan cawapresnya bpk KH Ma'ruf Amin, Koalisi bpk Prabowo dengan cawapresnya bpk Sandiaga Uno.

Di sini kita disuguhi dan diberi tontonan spektakuler dan  pembelajaran serta teladan cara berpolitik. Terutama untuk koalisi bpk Prabowo sebagai capres dan bpk Sandiaga Uno sebagai cawapres.

Sempat terjadi ketegangan yang luar biasa, banyak spekulasi sehingga timbul perasaan dikhianati bagi salah satu partai pendukung koalisi Prabowo. Pengumuman cawapres yang seharusnya di umumkan pukul 22.00 mundur hingga pukul 23.00 lebih tanggal 9 Agustus 2018.

Akhirnya setelah melewati ketegangan yang luar biasa..tanggal 10 Agustus 2018 selesai sudah semuanya.

Masing-masing koalisi sudah mendaftarkan capres dan cawapresnya. Suka tidak suka dengan pilihan cawapresnya, anggap semua adalah yang terbaik bagi pasangannya masing-masing. Dalam setiap keputusan pasti ada pro dan kontra. Dan jika mau diulas, diuraikan dengan opini-opini, pasti tidak akan ada habisnya.

Sebelum penunjukan cawapres, beberapa peristiwa yang terjadi di media sosial, saling tuding, saling hujat menghujat membuat masyarakat Indonesia akhirnya dapat melihat betapa naifnya karakter para pemimpin atau petinggi negara.

Untuk itu bagi semua "para pemimpin" bangsa yang "merasa" paling bisa memimpin Negara, yang mempunyai "kepentingan" dan akan menjadi pemimpin Negara, berilah teladan untuk kami masyarakat Indonesia, agar tidak ada golput sehingga setiap warga Negara mau memakai hak pilihnya.

Perlu juga diingat masih banyak saudara-saudara kita yang tinggal di daerah-daerah maupun di pelosok luar pulau Jawa yang masih buta dan awam dengan hal-hal yang berbau intrik-intrik politik.

Sebagai bangsa besar, beradab dan bermartabat, dengan mengedepankan nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan pada pemilihan cawapres kemarin ada sedikit pesan moral yang bisa kita ambil hikmahnya.

Untuk itu mari kita lihat "ketulusan hati, kapasitas/kemampuan" baik itu ambisi dan tujuan para pemimpin bangsa dalam membangun dan memajukan bangsa ini.

Bravo....selamat bertanding para pemimpinku.. ..junjung tinggi nilai luhur bangsa. (nn818) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun