Kesimpulan
Filsafat pendidikan merupakan fondasi yang tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis. Teoretis membantu memahami hakikat, tujuan, dan nilai pendidikan, sedangkan praktis menjadi pedoman dalam implementasi nyata, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, hingga kebijakan pendidikan. Filsafat pendidikan menjaga pendidikan agar tetap bermakna, relevan, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Refleksi
Di era digital dan globalisasi, filsafat pendidikan menjadi pengingat bahwa teknologi hanyalah alat, sedangkan tujuan pendidikan tetaplah memanusiakan manusia. Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kebijaksanaan, etika, dan karakter. Guru, siswa, dan pembuat kebijakan perlu selalu merenungkan nilai-nilai filosofis agar pendidikan tidak kehilangan arah.
Harapan
Harapan ke depan, filsafat pendidikan tidak hanya dipandang sebagai teori abstrak yang jauh dari realitas, tetapi benar-benar menjadi pijakan dalam setiap proses pembelajaran, perumusan kurikulum, hingga pengambilan kebijakan pendidikan di Indonesia. Melalui filsafat pendidikan, guru diharapkan semakin sadar bahwa tugas mereka bukan hanya mengajar, melainkan juga menuntun, membimbing, dan memanusiakan peserta didik sesuai dengan kodratnya.
Referensi
Jalaluddin dan Idi. (2011). Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Ma'arif, M. et.al. (2024). Pengantar Pendidikan Teori, Metode, dan Praktik. Widina.
Rahmadania, R., et.al. (2025). Kajian Teoretis tentang Filsafat Pendidikan dan Aplikasinya dalam Pembelajaran. Journal Syntax Idea, 7(5), 691-699.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI