Bajak laut kuno menyembunyikan harta karun di sana, dan kutukan melindunginya agar tidak ditemukan.
Pulau ini memiliki energi negatif yang membuat siapa pun yang menginjakkan kaki di sana mengalami kesialan atau bahkan kematian.
Meskipun teori-teori ini belum terbukti secara ilmiah, banyak orang di Brasil yang percaya bahwa mengunjungi Pulau Ular berarti mengundang malapetaka.
4. Penampakan Misterius di Pulau Ular
Beberapa tim peneliti yang datang ke pulau ini pernah melaporkan melihat bayangan aneh bergerak di antara pepohonan, meskipun tidak ada manusia lain di sana. Beberapa alat perekam mereka juga mengalami gangguan misterius, seperti suara aneh yang terdengar dalam rekaman tanpa sumber yang jelas.
Apakah ini hanya efek dari suasana menyeramkan di pulau tersebut, atau ada sesuatu yang benar-benar mengawasi mereka? Tidak ada yang tahu pasti, tetapi satu hal yang jelas---Pulau Ular tetap menjadi salah satu tempat paling misterius dan berbahaya di dunia.
Kenapa Pulau Ular Dilarang Dikunjungi? Bahaya dan Upaya Pelestarian
Pulau Ular di Brasil, atau Ilha da Queimada Grande, bukan sekadar tempat menyeramkan yang dipenuhi ribuan ular berbisa. Pemerintah Brasil secara resmi melarang masyarakat umum untuk mengunjungi pulau ini, dan ada beberapa alasan kuat di balik kebijakan tersebut. Dari faktor keselamatan manusia hingga upaya pelestarian lingkungan, berikut adalah alasan mengapa Pulau Ular tetap menjadi salah satu tempat paling terlarang di dunia.
1. Bahaya bagi Manusia
Alasan utama pelarangan kunjungan ke Pulau Ular adalah tingginya risiko kematian akibat gigitan ular. Golden Lancehead Viper (Bothrops insularis), satu-satunya spesies ular yang hidup di pulau ini, memiliki racun yang:
Lima kali lebih kuat daripada ular viper di daratan.
Dapat membunuh manusia dalam hitungan jam, menyebabkan pendarahan internal, gagal organ, dan kelumpuhan.
Tidak ada fasilitas medis di dekat pulau, sehingga hampir tidak mungkin mendapatkan perawatan darurat tepat waktu.
Dengan kepadatan ular yang luar biasa, diperkirakan ada 1 hingga 5 ekor ular per meter persegi di beberapa bagian pulau. Artinya, setiap langkah yang diambil seseorang di pulau ini bisa berisiko terkena gigitan ular berbisa.