Jember -- Rabu, 2 Juli 2025
Dalam rangka mendukung pertanian terpadu dan berkelanjutan, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Pertanian, Universitas Jember melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan mina padi di Desa Sumberjambe, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, sebagai salah satu desa dengan potensi air yang melimpah, pada Rabu (2/7). Kegiatan ini diikuti oleh kelompok tani "Setia Tani" yang diketuai oleh Bapak Suharto.
Program ini merupakan bagian dari Hibah Pengabdian Desa Binaan dengan No Kontrak 3184/UN25.3.2/PM/2025 yang bertujuan meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui penerapan sistem mina padi, yaitu sistem budidaya ikan dan padi secara bersamaan di lahan sawah. Dalam praktiknya, peserta pelatihan langsung mengaplikasikan teknologi ini di lahan seluas 750 m, dengan penebaran 1.500 ekor bibit ikan nila (Oreochromis niloticus).
Padi yang ditanam menggunakan sistem jajar legowo, dengan varietas pandan wangi yang dikenal memiliki aroma khas dan nilai jual tinggi. Sistem jajar legowo tidak hanya mempermudah pemeliharaan tanaman padi, tetapi juga memberikan ruang gerak optimal bagi ikan di sela-sela tanaman, sehingga mendukung pertumbuhan kedua komoditas tersebut secara sinergis.
Selain materi teknis mengenai cara tanam dan perawatan, para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang manfaat ekologis dan ekonomis dari sistem mina padi. Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, mengurangi serangan hama, dan menambah pendapatan petani dari hasil panen ganda.
Ketua pengabdian, Nilasari Dewi, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk peningkatan hasil pertanian, tetapi juga sebagai bentuk edukasi kepada petani agar mampu mengadopsi teknologi pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim. "Kami berharap petani di Desa Sumberjambe bisa mandiri dalam mengelola sistem mina padi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem sawah," ujarnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para petani, yang berharap implementasi mina padi dapat menjadi solusi pertanian yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan tantangan ekonomi. Ketua Kelompok Tani, Bapak Suharto, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan yang diberikan, "Kami merasa terbantu dan semakin yakin bahwa inovasi seperti mina padi ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani di desa kami."
Ke depan, program ini akan terus dikawal melalui monitoring dan pendampingan lanjutan, guna memastikan keberlanjutan dan pengembangan teknologi mina padi secara mandiri oleh masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI