Mohon tunggu...
Nikolaus Anggal
Nikolaus Anggal Mohon Tunggu... Dosen - Hidup adalah perjuangan

Hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesadaran Kritis Kearifan Lokal Melindungi Kehidupan di Balik Musibah Kemanusiaan Global COVID-19

23 Mei 2020   18:05 Diperbarui: 24 Mei 2020   06:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Terima kasih untuk seluruh tenaga medis di mana pun berada. Mengisolir diri untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang mematikan ini. Imbauan pemerintah untuk tetap di rumah dimaksudkan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ketika kita mentaati semua anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai covid-19 sebenarnya bukan hanya melindungi diri kita sendiri tetapi lebih dari itu melindungi orang lain dari penyebaran virus ini.

Kita harus sadar bahwa setiap orang memiliki hak asasi untuk hidup. Hak hidup manusia harus dilindungi. Hormat akan hidup kiranya menjadi inti dari segala anjuran pemerintah tersebut. Oleh sebab itu membangun sikap hormat dan kasih akan hidup menjadi tanggung jawab semua orang termasuk Anda, saya dan kita semua. Dengan melindungi diri kita melindungi orang lain. 

Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan secara global dan secara khusus di Indonesia dunia pendidikan seakan-akan lumpuh untuk sementara waktu. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama.

Sejak saat itu pula perguruan tinggi di seluruh negeri menerapkan sistem perkuliahan jarak jauh. Mahasiswa tetap mendapatkan ilmu dari dosen pengampu mata kuliah meskipun tidak seintensif ketika bertatap muka secara langsung. Dosenpun menjadi terpaksa harus melek teknologi pembelajaran dan muncul berbagai tantangan di dunia pembelajaran baik metode maupun media pembelajaran.

Kita jadi mengenal model pembelajaran dengan jarak jauh, pebelajaran online dengan  berbagai aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kampus juga menyiapkan proteksi  kepada penghuninya untuk memutus penularan virus ini mulai dari pemeriksaan suhu, penyemprotan dan berbagai tindak protokoler yang endingnya untuk mencegah memerangi virus ini.

Dalam upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 diperlukan beberapa tindakan secara bersama-sama juga ketersediaan sarana dan prasarana lainnya. Seperti masker, hand sanitizer, fasilitas rumah sakit seperti ruang isolasi, tenaga medis, dan sebagainya. Beberapa kebijakan pemerintah diambil guna memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus Corona tersebut. Seperti social distancing hingga physical distancing. Penutupan tempat-tempat wisata, tempat hiburan, dan tempat keramaian lain yang dimungkinkan terjadi kerumunan atau media penularan.

Covid-19 tentu memiliki hikmah yang dapat kita petik. Kita berfikir positif dalam menghadapi wabah virus Corona serta berikhtiar mencegahnya. Oleh sebab itu kedisiplinan adalah kata kunci yang harus ditegakan, bukan hanya pada tataran kata tetapi harus direalisasikan dalam realitas kehidupan bersama agar Covid-19 segera diatasi.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban kehidupan bermasyarakat. Kedisiplinan dimulai dari displin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, serta disiplin menghindari kerumunan. Vietnam jadi salah satu negara yang dapat dikatakan sukses dalam menangani virus Corona. 

Disiplin warganya menjadi salah satu kunci sukses terbebas dari Corona. Presiden Joko Widodo menekankan pesan mengenai pentingnya menegakkan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan. Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengatakan, di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 saat ini, pasti ada peluang atau kesempatan (opportunity) bagi pelaku usaha mengembangkan bisnisnya. Maka dari itu, di saat-saat penuh tantangan seperti ini, kuncinya adalah optimisme, kreativitas, inovasi. Hikmah positif yang dapat diambil seperti para guru menjadi lebih mahir membuat dan menyusun materi pembelajaran daring.

Para siswa menjadi biasa memanfaatkan smartphone dalam mengerjakan tugas daring. Para siswa, peneliti dan inovator dari beberapa daerah di tanah air menciptakan hand sanitizer dari berbagai bahan yang murah dan mudah didapatkan. Produk hand sanitizer pun dapat dipasarkan, artinya membuka peluang usaha. Selain itu, tingginya permintaan masker memunculkan produsen masker secara dadakan. Baik dilakukan siswa SMK atau masyarakat semuanya mampu mengajarkan keterampilan dan membuka lapangan pekerjaan. Dunia tidak selamanya suram akibat wabah Covid-19.

Penulis adalah dosen pada Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda Kalimantan Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun