Mohon tunggu...
Nikodemus Yudho Sulistyo
Nikodemus Yudho Sulistyo Mohon Tunggu... Dosen - Menulis memberikan saya ruang untuk berdiskusi pada diri sendiri.

Saya bergabung di Kompasiana sekedar untuk berbagi mengenai beragam hal. Saya menyenangi semua yang berhubungan dengan bahasa, sosial, budaya dan filosofi. Untuk konten yang berhubungan dengan kritik sastra, dapat juga ditonton di kanal YouTube saya yang bisa diklik di link profil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Uhuy Komeng: Skeptisisme Politik dan Pemikiran Biner

27 Februari 2024   07:37 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/02/15/foto-komeng-di-surat-suara_169.png?w=650

Dilansir dari platform berita online detikhot, Alfiansyah Komeng atau yang biasa dikenal sebagai komedian Komeng, suaranya di DPD wilayah Jawa Barat sudah mengantongi suara lebih dari 2 juta pemilih. Menurut Sirekap KPU di website pemilu pemilu2024.kpu.go.id, Komeng berada di posisi teratas dengan diikuti oleh Aanya Rina Casmayanti dan selebritas Jihan Fahira (Sumber).

Kemenangan Komeng ini dianggap sebagai suatu hal yang fenomenal. Diketahui bahwa suara Komeng ini jauh melebihi para pesaingnya, ditambah bahwa Komeng maju sebagai calon DPD tanpa partai dan bisa dikatakan sama sekali tanpa kampanye. Foto dan gaya nyelenehnya di kertas pemilihan serta nama serta sosok Komeng yang memang sudah dikenal masyarakat nampaknya menjadi salah satu alasan mengapa ia bisa memenangkan suara tersebut.

Sebenarnya selain Komeng, selain selebritas, sudah banyak komedian yang juga masuk ke dalam dunia politik. Ada Eko Patrio yang menjabat di DPR Senayan selama tiga periode bersama Partai Amanat Rakyat (PAN), Dedi Gumelar alias Mi'ing bersama PDIP smepat menduduki kursi DPR tahun 2009-2014, Nurul Qomar bersama Partai Demokrat duduk di DPR untuk periode 2009-2014, Akri Patrio yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bogor berpasangan dengan Gunawan Hasan tahun 2004 walau gagal, serta yang terakhir Narji, Opie Kumis dan Denny Cagur (Sumber).

Namun, yang saya hendak tulis di dalam artikel ini bukan pada fenomena artis, selebritas atau komedian yang ramai-ramai nyemplung ke dalam politik, bukan pula keberhasilan kemenangan Komeng di dalam kontes politik persaingan kursi DPD, melainkan pada pola pikir masyarakat ketika menentukan pilihan mereka tersebut.

Komeng sendiri mengaku bahwa ia belum mengerti tugas DPD sebenarnya. Ia masih harus banyak bertanya dan belajar. Ia bahkan tidak memahami posisi, tanggung jawab serta kewenangan DPD (Sumber).

Visi misi yang ia sampaikan pada dasarnya berhubungan dengan komedi, seni dan budaya yang berhubungan dengan latar belakangnya sebagai komedian. Ia inin kembali menghidupkan fungsi gedung kesenian, dan memberikan kebahagiaan (visi dan misi ini bersifat abstrak saya rasa, tapi mungkin maksudnya adalah menghibur dengan tawa) (Sumber).

Di beberapa wawancara Komeng yang saya tonton di kanal YouTube, Komeng memang tidak memberikan atau menjelaskan lebih lanjut apalagi mendetail tentang tujuan, visi serta misinya itu. Toh, ia pun mengakui bahwa ia ak terlalu paham dengan tugas dan wewenangnya kelak, dan ia sedang dalam masa belajar.

Namun, yang unik dari wawancara dengan Deddy Corbuzier di kanalnya, respon dari penonton di seksi komentar sangatlah positif. Misalnya salah satu yang saya ambil dari @khoirulanwar3953, "Kita tahu Komeng adalah pelawan yang cerdas, bukan seperti politisi yg lain merasa cerdas tetapi saat di Senayan seperti pelawak." (Sumber).

Dari banyaknya repson di beragam sosial media, saya ketahui bahwa Komeng mungkin sekali dipilih bukan hanya karena popularitas dan berfoto nyeleneh di surat suara, tetapi karena banyak yang beranggapan Komeng adalah sosok bersifat baik, selebritas dengan zero hater, serta terlihat tulus. Beberapa orang yang menyasar pada visi misinya, cenderung menggeneralisasinya dengan kata kunci 'seni budaya', meskipun tidak didapati penjelasan yang mendetail tentang rencana atau tujuan-tujuannya di masa depan setelah menjabat.

Masyarakat menunjukkan perspektif dan pendapat positif. Komeng dianggap orang yang simpatik, tidak hanya lucu tetapi juga cerdas, tenang dan tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun