Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapitalisme Kesepian

23 Desember 2021   01:34 Diperbarui: 11 Maret 2022   18:52 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/10/161801020/

Kesepian juga mendorong anak-anak muda 'melarat' (merantau) ke kota. Studi yang dilakukan di Inggris tahun 2012, urbanisasi orang muda didorong oleh rasa sepi tinggal di desa. Mereka tertarik dengan fasilitas 'membunuh sepi'  seperti cafe, klub sosial, grup musik dan aktivitas anak muda lain. Perpindahan ini mendorong industri real estate untuk melayani kebutuhan kaum muda.

Bagaimana di Indonesia? Tipe kesepian lain, yakni 'kesepian ekonomi' di desa membuat sulit mendapat perkerjaan. Orang-orang muda bergerak ke Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota lain yang 'tidak sepi' pekerjaan. Efek pamer medsos soal keramaian kota juga mendorong mereka meninggalkan sawah dan ladang di desa. Datang ke kota dan menikmati keramaian kota dengan semua resikonya.

Porno-capitalism

Pornografi adalah industri yang ditopang rasa sepi. Studi yang dilakukan Butler et.al (2018) terhadap 1247 orang menemukan bahwa ada hubungan antar rasa sepi dan kecanduan pornografi (www.psychologytoday.com/). Orang-orang  kesepian melarikan diri ke  pornografi.

Mengapa? Bagi Butler, kesepian  itu sinyal akan adanya kebutuhan akan kedekatan, cinta dan rasa aman. Kebutuhan ini tak terpenuhi karena ketidaan kedekatan dengan orang, atau kelompok, atau komunitas. Sexualitas adalah kekuatan penting yang mengikat manusia satu sama lain.

Hal ini menjelaskan mengapa orang lari ke pornografi ketika merasa tidak memiliki keterikatan emosional dengan orang lain. Pelaku industri pornografi menyediakan 'obat' bagi kesepian melalui berbagai produk. Dalam hal ini, kesepian hanya salah satu sebab kecanduan pornografi, bukan satu-satunya sebab.

 Meski secara moral salah, pornografi adalah industri global. Kasia Wosick, sosiolog New Mexico State University memperkirakan $ 97 Miliar nilai industri mesum global. Antara $ 10 - $12 Miliar  berasal dari Amerika Serikat.

Bagaimana Indonesia? Sulit memperoleh data konsumsi dan nilai industri pornografi di negara relijius ini. Skrining oleh Kemenkes di tahun 2018 menjadi indikasi kuat konsumsi pornografi. Skrining dilakukan  terhadap 1.314 responden pelajar di Jakarta Selatan dan Kabupaten Pandeglang. 

Sebanyak 98,3 % telah terpapar pornografi. Kasus-kasus video porno yang terus berulang adalah fakta lain. Kesepian anak-anak remaja mungkin salah satu factor di balik konsumsi produk pornografi yang meningkat.

Narco-Capitalism

"Nia Ramadhani Mengaku Kesepian Jadi Alasan Konsumsi Narkoba". Ini adalah sepotong judul berita 'Pikiran Rakyat", tanggal 16 Desember 2021. Apakah Nia berkata demikian, atau merupakan framing media, kita tidak tahu. Yang pasti ada hubungan erat kesepian dan konsumsi narkoba. Artis lain seperti Nunung dan Tio Pakusadewo diduga menggunakan narkoba karena alasan kesepian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun