Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kenapa Ganjar Lebih Dicintai?

1 Maret 2023   01:31 Diperbarui: 1 Maret 2023   01:40 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image : Humas Jateng

Belum lama ini, terdengar hasil survei dari sejumlah lembaga yang menuturkan daftar calon presiden paling disukai oleh rakyat Indonesia. Dari sekian nama, hanyalah Ganjar Pranowo yang bertengger paling atas. Padahal dia hanya gubernur yang sibuk dengan Jawa Tengah-nya dan belum dicalonkan menjadi capres 2024 dari partainya pula.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut 35,4 persen rakyat Indonesia mendukung Ganjar, sementara elektabilitasnya sebesar 36,3 persen. Angka itu jauh di atas Anies dengan angka 24,2 persen dan Prabowo yang hanya 23,2 persen. Dalam survei itu, Ganjar disukai karena faktor kepuasan atas kinerjanya.

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga memaparkan hasil surveinya yang mengunggulkan Ganjar Pranowo. Sebanyak 87 persen masyarakat Indonesia menyukai si rambut putih ini. Alasan jatuh hati dengan Ganjar juga terungkap karena dia adalah tokoh paling positif, dan keberpihakannya terhadap rakyat.

Belum lagi, survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pun menyebutkan hal serupa. Kali ini, ada 33,3 persen dari kaum milennial dan generasi Z mengunggulkan Ganjar menjadi capres 2024. Dasar muda-mudi mencintai Ganjar juga karena cenderung ingin pemimpin yang merakyat dan sederhana.

Oke, mari kita bedah bersama dari tiga hasil survei tersebut dengan kinerja Ganjar Pranowo selama mengabdi menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Responden lebih menyukai Ganjar karena puas dengan kinerjanya selama mengabdi gubernur dua periode. Memang apa kinerjanya selama 10 tahun? Di sini, kita dapat berasumsi bahwa Ganjar Pranowo berhasil membawa Jawa Tengah lebih baik. Bisa saja dong rakyatnya makin makmur, merasa aman dan nyaman serta tentram.

Terlepas dari situ, ada persoalan mendasar yang menyelimuti Ganjar yaitu, kemiskinan yang masih tinggi. Kalau dilihat, angkanya masih 3,8 juta dari total penduduknya 37,49 juta jiwa. Jika dipersenkan sekitar 10,98 persen. Namun, sejak 2013 hingga tahun lalu Ganjar mampu menurunkan 3,46 persen dari warisan gubernur sebelumnya sebesar 14,44 persen.

Dibandingkan dengan provinsi besar di Pulau Jawa lainnya, selama satu kurun waktu itu BPS menyatakan Jawa Barat hanya mampu menurunkan kemiskinan sebanyak 1,63 persen. Lalu Jawa Timur sebesar 2,24 persen. Dan DKI Jakarta justru meningkat 0,89 persen. Sebagai warga Jateng patut bersyukur karena Jawa Tengah memimpin penurunan kemiskinan tertinggi se Pulau Jawa. Mungkin, itulah alasan utama para responden puas atas kinerja Ganjar yang benar-benar nyata.

Selanjutnya, keberpihakannya terhadap rakyat yang tak diragukan lagi. Memang sebagai kader PDI Perjuangan dia dituntut membersamai wong cilik dimanapun berada. Jiwa itu tertanam betul ketika masih menjadi aktivis, simpatisan PDI hingga sah sebagai kader PDI Perjuangan. Bahkan awal-awal, dia dimandati mengurus Badan Diklat Partai yang sekarang berubah Sekolah Partai. Badan itu menghasilkan kader-kader potensial yang kini hidup di lingkaran akar rumput.

Tempaan di partai banteng bermoncong putih itu membuatnya menjadi tokoh paling positif di mata responden-responden. Bisa saja positif diartikan membawa kebaikan. Jelas, dia selama ini memperjuangkan hak-hak rakyatnya agar terbebas dari kemiskinan. Bahkan mampu menggaet perusahaan-perusahaan agar membantu menuntaskan kemiskinan. Hasil gotong-royong inilah yang dinilai sebagai suatu kebaikan.

Terakhir, Ganjar yang merakyat juga sederhana. Publik mengetahui kalau jadi pejabat apalagi gubernur pasti mobilnya mewah. Fasilitas wah itu memang disediakan oleh negara. Namun, Ganjar ini beda. Bukan apa-apa bentuk sederhananya ini bisa kita lihat. Dia lebih memilih pakai Toyota Kijang Innova yang jauh lebih murah dibandingkan Toyota Alphard kelasnya jadi gubernur. Saking sederhananya, dia menjadi gubernur hanya memiliki kekayaan Rp 11,7 miliar. Nilai paling kecil dari gubernur-gubernur di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun