Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Air Terjun Curug Gombong

30 Maret 2022   00:36 Diperbarui: 2 April 2022   20:10 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Curug Gombong 

Lebih lanju menurut penuturan Kepala Desa Gombong (Darsono) Padepokan milik Mbah Wali Musa ini pun bukan hanya memiliki murid/pengikut padepokan dari Desa Gombong saja, akan tetapi juga berasal dari daerah lain seperti daerah Tegal maupun Pemalang saat itu. 

Bukti sejarah di balik cerita inilah yang menjadi saksi sejarah penting kehadiran curug Gombong, sehingga sampai saat ini makam Mbah Wali Musa ini pun selalu dijadikan pusat wisata religi bagi sebagian masyarakat yang mengetahui serta paham akan cerita sejarah sosok Mbah Wali Musa.

Lebih lanjut penuturan Kepala Desa Darsono, ada pun mitos yang hingga kini masih ada dan menjadi buah penuturan semua warga yakni, pada zaman dahulu jika masyarakat di kawasan Curug Gombong ini, hendak melaksanakan pesta pewayangan, biasanya, cukup hanya dengan melakukan sesajen, Gamelan pun akan muncul dengan sendirinya, dan selanjutnya masyarakat yang bermukim di kawan curug Gombong tersebut hanya tinggal mengundang Dalang dan pemain  untuk melaksanakan pesta pewayangan.  

Hadirnya Gamelen secara spontan setelah melakukan sesajen, menurut penuturan Darsono hal tersebut dikarenakan kawasan Curug Gombong ini dahulu merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Keraton Yogjakarta.

Darsono pun menuturkan bahwa pada zaman dahulu pernah ada sebuah pohon besar yang dijadikan tempat pertapaan, di pohon tempat pertapaan tersebut  menurut Darsono pernah ada pertapa yang mati, terjerat dan hilang saat melakukan ritual pertapaan, mati, terjerat dan hilangnya Pertapa inilah yang membuat di kawasan Curug Gombong pun terdapat salah satu pohon yang jika dipotong akan mengeluarkan cairan serupa darah.

Penuturan Darsono ini sungguh memperkuat eksistensi Curug Gombong dimana bukan hanya dapat dijadikan salatu Objek wisata alam tapi sekaligus wisata religi jga wisata pencarian mistis bagi sebagai besar kalangan yang mengetahui, baik dari  masyarakat Desa Gombong maupun masyarakat daerah lainnya seperti masyarakat daerah Tegal, Pemalang dan Pekalongan. 


Dimana para pengunjung percaya dan meyakini bahwa dengan mengambil air dari sumber air Curug Wadon yang letaknya di sebelah bawah dari Curug Lanang di kawasan Curug Gombong manjur dan mujarab bagi orang yang tidak laku kawin.

Adapun Potensi yang dapat dijadikan asset pengembangan sebagai berikut : 1) Dua  objek air terjun berpasangan unik yakni air terjun atau Curug Lanang dan Curug Wadon; 2) Mitos, sisi mistis, magis dan misterius yang cukup mengundang  rasa keingintahuan banyak kalangan; 3) Pemandangan alam sekitar lokasi yang begitu alami, asri dan jauh dari lokasi pemukiman masyarakat; 4) Letak lokasi jauh dari keramaian dan kebisingan sehingga cocok untuk dijadikan tempat menenangkan diri bersama keluarga, kerabat ataupun pasangan; 5) Lingkungan masyarakat yang masih polos dan sangat ramah dan santun.

Adapun yang merupakan Peluang berpotensi menjanjikan dan hal pengembangan kawasan Curug Gombong ini adalah ; 10 Belum adanya wisata sejenis di Kabupaten Batang; 2) Salah satu Tujuan alternatif wisata air terjun baru di Provinsi Jawa Tengah. 

Akan tetapi yang menjadi tantangan adalah 1) Belum baiknya akses jalan masuk menuju lokasi curug; 2) Minim keseriusan pihak terkait dalam menyikapi pengembangan potensi; 3) Belum optimal proses pengenalan layanan informasi publik yang akurat dan tepat sasaran; 4) Kesulitan akses mendapatkan mitra pengembang kompetitif yang lebih mampu menciptakan daya saing.

Hingga saat ini Fasilitas Yang Tersedia di Curug Gombong ini terbilang masihlah minim antara lain 1) WC/KM; 2) Lokasi parkir; 3) Lokasi bermain; 3) Pos Jaga masuk; 4) Kolam renang; 5) Kios dan dagangan masyarakat 6) Joglo peristirahatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun