"Sebenarnya aku bukan orang yang suka nongkrong di kafe, tapi kalau kafenya menyediakan buku untuk dibaca ya aku ga bisa nolak"
Pertama kalinya menginjakkan kaki di Medpresso Coffe Garden, mata sudah disuguhi sebuah pemandangan yang tidak biasa. Pepohonan rimbun dipadukan dengan meja-kursi dengan plitur kecoklatan terlihat serasi. Sementara itu area indornya menggunakan bangunan modern yang di dalamnya ada berbagai harta karun. Iya harta karun itu adalah buku-buku yang tersusun rapi di raknya.
Porsinya lumayan untuk mengganjal perut keroncongan karena komposisi di dalam ricebowl itu ada telor ceploknya juga yang digoreng setengah matang. Ketika sendok beradu dengan telur setengah matang, maka lelehan kuning telur keluar dan membasahi chicken blackpeppernya sehingga kombinasi keduanya bisa menggoyang lidahku ketika dikunyah. Cemilan di Medpresso bisa dicicipi dengan harga mulai dari Rp 15.000 saja.
Pengalaman lain di Medpresso adalah aku menemukan buku tebal berjudul Agama Jawa yang berhasil menahanku lebih lama nongkrong disana. Sebagai pembaca buku sejarah, aku merasa dimanjakan oleh Medpresso karena menemukan buku ini di rak kafe yang semula aku kira hanya akan mengoleksi buku-buku fiksi.
Soal parkir nggak usah khawatir karena parkir di Medpresso gratis, namun harus rapi ya karena memang tidak ada tukang parkirnya. Fasilitas lain seperti wifi dan colokan juga ada, bahkan colokan di area outdor itu nempel di pohon-pohon lho jadi nggak perlu khawatir kalau baterai laptop/smartphone akan habis saat nongkrong lama disini kan udah tersedia colokan dimana-mana.Â
Selain itu ada mushola dan toilet di sebelah parkiran motor. Kalau masih penasaran bisa banget cek media sosialnya Medpresso melalui instagram @medpresso.id dijamin bikin pengen segera meluncur kesana.