Universitas A'isyiyah Yogyakarta setiap tahunya mengadakan Agenda  pesantren pemimpin muda berkemajuan atau biasa dikenal dengan PESPAMA.pada tanggal 5 sampai 11 oktober 2025,gelombang 3 dari 2 prodi psikologi dan teknologi informasi melakukan pespama di Asrama Universitas A'isyiyah Yogyakarta yang tidak jauh dari kampus.       Â
                           Fiqih Thaharah ala Muhammadiyah
                        "Bersih Itu Bukan Cuma Soal Air, Tapi Soal Niat"
Pernah gak sih, kita merasa udah bersih karena udah mandi, udah wudhu, udah pakai baju rapi, tapi hati masih penuh keluhan dan pikiran negatif?
Padahal dalam Islam, bersih itu bukan cuma soal air yang membasuh tubuh, tapi soal niat yang membersihkan hati.
Dalam pandangan Muhammadiyah, thaharah (bersuci) bukan hanya kewajiban sebelum ibadah, tapi juga fondasi moral dan spiritual seorang muslim. Ia bukan sekadar tindakan fisik, melainkan kesadaran diri bahwa kebersihan adalah jalan menuju kedekatan dengan Allah.
Apa sih Thaharah itu?
Secara bahasa, thaharah berarti bersih dan suci.
Sedangkan secara istilah, thaharah adalah menghilangkan hadats dan najis agar seseorang dapat beribadah dengan sah.
Menurut Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah, thaharah memiliki dua dimensi:
Thaharah hissiyyah (lahiriah): membersihkan tubuh, pakaian, dan tempat dari kotoran atau najis.
Thaharah ma'nawiyyah (batiniah): membersihkan hati dari dosa, iri, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya.
Keduanya saling melengkapi --- sebab kebersihan sejati tak akan tercapai tanpa kebersihan niat.
Dalil Tentang Thaharah
Allah Swt. berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
                                          (QS. Al-Baqarah: 222)
Dan Rasulullah SAW bersabda:
                                 "Kebersihan adalah sebagian dari iman."
                                              (HR. Muslim)
Ayat dan hadis ini menunjukkan bahwa thaharah bukan sekadar syarat sahnya ibadah, tapi juga bagian dari keimanan dan keindahan hidup seorang muslim.
Jenis-Jenis Thaharah Menurut Muhammadiyah
1. Thaharah dari Hadats,Hadats kecil dihilangkan dengan wudhu.
Hadats besar disucikan dengan mandi wajib (ghusl).Jika tidak ada air, maka tayamum menjadi pengganti.
2. Thaharah dari Najis Membersihkan benda, pakaian, atau tempat dari sesuatu yang dianggap najis, seperti air kencing, darah, atau bangkai (kecuali ikan dan belalang).
3. Thaharah Hati dan Pikiran Muhammadiyah menekankan bahwa kebersihan sejati tidak berhenti di kulit.
Bersih lahir tanpa niat yang benar adalah seperti wudhu tanpa air, tampak dilakukan, tapi tak mengalir ke dalam jiw
Syarat Air untuk Bersuci
Dalam fiqih Muhammadiyah, air yang sah untuk bersuci adalah air mutlak, yaitu air murni yang masih sesuai dengan sifat aslinya:
Tidak berubah warna, rasa, dan bau karena tercampur benda najis,Boleh berasal dari hujan, sumur, laut, sungai, atau salju.
Air yang berubah karena sabun atau parfum tidak termasuk air mutlak, sehingga tidak sah digunakan untuk bersuci dari hadats.
Makna Spiritual Thaharah
Muhammadiyah memahami thaharah bukan hanya sebagai syarat ibadah, tapi juga sebagai pendidikan karakter.
Ketika seseorang membiasakan diri menjaga kebersihan, tubuh, pakaian, lingkungan, dan niat maka ia sedang menanamkan nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
Wudhu, mandi wajib, hingga tayamum, semuanya mengajarkan hal yang sama:
Bahwa mendekat pada Allah dimulai dari membersihkan diri, lahir dan batin.
Karena air hanya bisa menghapus kotoran di kulit, tapi niat yang ikhlaslah yang bisa membersihkan hati
Prinsip-Prinsip Thaharah Menurut Muhammadiyah
1. Sederhana dan tidak berlebihan
Rasulullah SAW berwudhu dengan sedikit air, bahkan saat air berlimpah.
Muhammadiyah meneladani ini sebagai bentuk moderasi dalam beragama.
2. Air sebagai sarana, bukan tujuan
Bersuci bukan soal banyaknya air, tapi bagaimana kita memahami maknanya.
3. Kebersihan adalah gaya hidup islami
Menjaga kebersihan lingkungan, kamar, bahkan hati dari prasangka buruk termasuk bagian dari thaharah.
4. Bersih karena Allah, bukan karena pandangan orang
Inilah letak niat. Bukan ingin terlihat suci di mata manusia, tapi ingin diterima suci di hadapan Allah
                                                  Penutup
Bersih itu memang identik dengan air, tapi maknanya jauh lebih dalam dari sekadar cucian dan bilasan.
Dalam pandangan Muhammadiyah, thaharah adalah simbol kesadaran diri, bahwa hidup yang suci lahir dan batin dimulai dari niat yang benar.