Mohon tunggu...
Niken Ayu S
Niken Ayu S Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih belajar dan terus belajar

Agriculture 🌱

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Antusiasme Masyarakat yang Terlibat Langsung di Berbagai Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

10 Desember 2018   14:15 Diperbarui: 10 Desember 2018   15:58 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu sudah tidak asing lagi terdengar. Kuliah kerja nyata pada umumya dilaksanakan oleh mahasiswa yang masih aktif di berbagai Universitas, yang dalam pelaksanaanya mengharuskan mahasiswa terjun langsung di lingkungan masyarakat  desa dan menyusun program kerja yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. 

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga juga kembali mengadakan program KKN bagi mahasiswa, setelah beberapa tahun sempat vakum.


Sejumlah 102 mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, baik dari program studi Agroteknologi maupun Agribisnis angkatan 2015 melaksanakan program KKN yang terbagi di dua desa yang berada di  Desa Sepakung dan Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Terdapat tujuh kelompok di setiap desa dan setiap kelompok terdiri dari tujuh orang. Kelompok kami mendapat bagian di Desa Ngrapah tepatnya di Dusun Mendut. Di Desa Ngrapah terdapat dusun lainnya yang di tempati mahasiswa KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, antara lain Dusun Gadingan, Dusun Ngogak, Dusun Gemenggeng, Dusun Nglembu, Dusun Ndeles, dan Dusun Ngrapah. Mahasiswa KKN di tempatkan di rumah-rumah warga. Tinggal di rumah warga merupakan hal yang cukup baru bagi kami. Kami harus tinggal serumah dengan keluarga baru dan harus saling mengasihi dan berbagi satu sama lain.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kunci utama tinggal dan terjun di lingkungan masyarakat yaitu tata krama dan sopan santun atau dalam istilah orang jawa disebut dengan toto kromo lan unggah ungguh. Kenapa demikian? . Karena dalam lingkungan masyarakat tentu saja kita akan menemui orang-orang baru dengan sifat dan karakter yang baru pula.

Terjun di lapangan masyarakat harus menuntut kami  bersikap mandiri, dan tau akan segala hal, bukan hanya tentang teori tetapi juga praktek di lapangan. Terkadang teori yang telah kami dapatkan selama di bangku perkuliahan tidak selalu sama di lapangan, dan hal itu yang selalu di keluhkan oleh para petani.

Berangkat dari latar belakang progdi Agroteknologi dan Agribisnis tentu saja kami akan lebih fokus  terhadap masalah-masalah pertanian yang ada di masyarakat KKN dilaksanakan selama 32 hari, dengan melaksanakan berbagai program yang telah kami susun sebelumnya.  Program yang telah disusun antara lain pengendalian hama terpadu, pengenalan hidroponik, pengenalan tanaman obat keluarga, pembuatan briket limbah durian, alternatif pakan ternak dari limbah jerami, pasca panen durian (packaging), pengenalan pentingnya cuci tangan pada anak sekolah dasar, dan membantu pengorganisasian karang taruna setempat.


Pengendalian hama terpadu
Hama yang sering ditemukan di Dusun Mendut, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, didominasi oleh hama tikus di lahan budidaya padi. Hampir semua Dusun di Desa Ngrapah mengeluhkan hama yang sama. Masih ada juga beberapa warga yang mengkait kaitkan hama tikus dengan mitos "jika tikus 1 dibunuh, akan banyak tikus lain yang muncul". 

Dalam melaksanakan program pengendalian hama terpadu ini, kami juga berkonsultasi dengan PPL setempat yang bernama Bapak Amin untuk mencari solusi yang paling tepat tanpa harus menyinggung dan menyakiti pihak manapun.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kami mengundang beberapa warga petani baik yang tergabung dalam kelompok tani maupun tidak untuk sama-sama berkumpul dan mencari solusi dalam mangatasi hama tikus ini. Kami menanyangkan presentasi dalam bentuk power point agar para petani lebih mudah mendapat gambaran. Kami bicara tidak langsung soal pengendalain, akan tetapi kami mulai dari pengenalan sifat dan karakteristik tikus, masa perkembangbiakan tikus, dan yang terakhir cara pengendalian. Disini petani sangat antusias dalam mendengarkan penyampaian kami dan ada beberapa yang bertanya dan berbagi pengalaman.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sebagai mahasiswa yang berlatar belakang Agroteknologi tentu saja kami menganjurkan cara pengendalian secara alami sebagai cara yang utama. Hal ini agar pertanian dapat berkelanjutan baik dari segi tanah, air, lingkungan, dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Salah satu contohnya dengan RUBUHA " Rumah Burung Hantu", hal ini dikarenakan burung hantu (Tyto Alba) memiliki daya bunuh yang tinggi. Kami telah melaksanakan program ini dengan memasang Rubuha di sawah milik Bapak Kadus Dusun Mendut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun