Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suasana Ramadan Memang Tiada Duanya!

17 April 2021   11:38 Diperbarui: 17 April 2021   12:01 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat menjalankan Ibadah puasa 1442 H (freepik.com)

Ramadhan tiba..
Ramadhan tiba..
Marhaban ya Ramadhan..
Marhaban ya Ramadhan..

Tidak terasa sudah puasa hari ke-5 nih, semangat terus ya.

Tapi ngomong-ngomong tentang bulan Puasa (Ramadhan), apa pembaca sekalian juga merasakan bahwa bulan suci ini tidak bisa disamakan dengan sebelas bulan yang lainnya? Bukan tentang Pandemi Covid-19 yang sudah ke-dua kalinya ikut nimbrung di bulan Ramadhan kita, tapi ini tentang rasa akan suasana berbeda khas Ramadhan itu sendiri memang berbeda dan tidak bisa ditemukan di bulan-bulan lain. Sedangkan di bulan lainnya itu tampak sama saja, terasa biasa saja , dan gitu-gitu aja.

Begitu juga dikala bulan suci ini akan datang, ada perasaan antusiasme yang sulit tergambarkan. Semacam perasaan bahagia yang entah karena apa. Mungkin seperti akan mendapatkan hadiah yang telah lama ditunggu? Padahal nyatanya kebahagiaan yang ditunggu itu tidak selalu datang.

Mungkinkah karena ada banyak agenda rutinan yang kita lakukan di setiap bulan suci ini, yang sudah sejak lama berjalan, hingga menimbulkan perasaan lain yang berbeda kita dirasakan dengan bulan-bulan lainnya? Masuk akal juga sih.

Puasa dan Berbuka
Sudah tidak perlu ditanya bahwa kita melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, sebab hukumnya wajib bagi seluruh umat islam di seluruh dunia, kecuali bagi yang berhalangan dan yang tidak diperbolehkan melaksanakan dengan sebab-sebab tertentu. Dengan pelaksanaan ibadah puasa yang wajib itu, kita akan setiap hari menyambut hadirnya berbuka puasa. Dan momen berbuka puasa inilah yang menjadi alasan kebahagiaan dalam pelaksanaan Ibadah puasa. Entah mengapa juga "berbuka puasa" itu bisa menjadi momen yang membahagiakan. Mungkin karena kita yang awalnya kelaparan, kemudian akan makan sajian istimewa dan beranekaragam yang disajikan keluarga kali ya?

Tadarus Al-Qur'an
Berbeda dengan Ibadah puasa yang wajib no debat harus dilaksanakan oleh umat islam, tadarus Al-Qur'an adalah sunnah hukumnya. Namun, kita telah diberi kabar gembira bahwa Allah subhanahu wata'ala sedang membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya di bulan ini, agar kita dapat melaksanakan ibadah wajib dan sunnah yang sebanyak-banyaknya untuk memperoleh rahmat dan ampunan-Nya. Oleh sebab itulah, jadwal tadarus Alqur'an menjadi salah satu agenda rutin yang dilaksanakan di masjid dan musholla. Dan karena agenda ini sudah ada sejak kecil, bahkan sampai diajarkan untuk menargetkan tamat membaca minimal 30 juz selama sebulan, tadarus Al-Qur'an juga menjadi alasan timbulnya suasana yang berbeda di bulan Ramadhan.


Ta'jil
Bagi saya sendiri, ta'jil terkesan istimewa bukan karena kesenangan untuk memburunya setiap saat menjelang berbuka puasa. Tapi justru yang paling membawa kesan adalah kehadiran ta'jil itu sendiri yang terjaja dimana-mana selama bulan Ramadhan. Mungkin di luar momen Ramadhan, kita bisa juga menemukan makanan-minuman khas ta'jil, namun dari segi jumlah, keanekaragaman, dan persebarannya itu, bulan Ramadhan jelas membawa hal yang berbeda. Sekali lagi, ini alasan saya sendiri, sebagai orang yang tidak terlalu hobi beli makanan ta'jil sebab lebih suka memasaknya sendiri di rumah. Haha

Kembang Api dan petasan
Hayoo siapa yang suka main Kembang api dan petasan?

Menyalakan kembang api dan petasan juga menjadi salah satu sebab mengapa Ramadhan itu membawa suasana yang berbeda. Sebab, hampir jarang sekali  penulis temukan di lingkungan sekitar, kembang api dan petasan dinyalakan beramai-ramai seramai ketika bulan Ramadhan sampai hari raya (lebaran) tiba. Dari situlah  sampai-sampai membawa kesan kerinduan yang mendalam pada bulan Ramdhan dan hari raya, setiap kembang api dan petasan dinyalakan.

Tongtek
Tongtek dapat penulis artikan sebagai sarana atau metode membangunkan warga dari tidur melalui bunyi-bunyian alat musik klasik maupun modern untuk melaksanakan sholat malam lalu sahur bersama keluarga. Dilingkungan penulis, tongtek hampir tidak pernah ada selain di bulan Ramadhan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan generasi, tongtek juga menyesuaikan perubahan itu. Kalau dulu, sang antusiasts dalam agenda tongtek adalah anak-anak kecil. Saking antusiasnya, sampai-sampai mereka berlatih disiang hari merancang aransemen lagu untuk dimainkan pada malam sahurnya. Tapi sekarang, anak-anak kecil yang bertugas adalah para generasi Z tingkat akhir dan awal generasi Alpha, yang dalam kesehariannya sudah disibukkan dengan main game dan gadget. Jadi pada siang hari mereka sudah tidak memiliki antuasme setinggi kakak-kakak dulu dalam berlatih, walaupun pada malah harinya, mereka tetap mengagendakan tongtek. Alhasil, permainan musik mereka jadi biasa saja alias kurang asik didengar. Haha (peace).

Tapi kita patut bersyukur dengan perkembangan zaman yang ada, alat musik modern kini bermunculan yang dapat dijadikan alat tongtek dan dimainkan oleh pemuda pemudi kreatif di kampung.

Buka Bersama

Sebelum pandemi Covid-19 datang melanda, buka bersama merupakan agenda yang ditunggu-tunggu. Alasannya, karena ingin mencari suasana baru dalam berbuka puasa maupun temu kangen dengan kawan-kawan lama (reunian). Tapi penulis ingin mengatakan bahwa dibandingkan bulan Ramadhan lalu, Ramadhan ini Covid-19 sudah kehilangan harga dirinya. Masyarakat sekitar sini sudah tidak terlalu memerdulikan pandemi yang entah bagaimana status kedaruratannya sekarang. Jadi semacam kegiatan sosial sudah mulai normal seperti biasanya. Buka bersama mungkin akan mulai diagendakan lagi. Tapi memakai masker dan cuci tangan tetap dilakukan dong.

Festival Ramadhan

Biasanya yang menjadi panitia pelaksana kegiatan ini adalah pemerintah daerah (PEMDA). Selama sebelum pandemi, pelaksanaannya telah rutin dilakukan pada sekitar 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan malam puncaknya pada malam hari raya Idul Fitri (malam takbiran). Masyarakat dipersilahkan mengikuti festival ini dengan berbagai macam lomba yang diagendakan di alun alun kota. Tapi, sekali lagi karena Pandemi Covid-19, festival Ramadhan tidak dilaksanakan pada tahun lalu. Entahlah pada tahun ini. Dengan adanya festival Ramadhan ini, rasanya menyenangkan bisa melihat berbagai persiapan masyarakat sekitar untuk berlomba-lomba menampilkan karya seni terbaiknya. Ada karya seni tongtek, seni membuat miniatur masjid atau musholla, dan bermacam miniatur social keagamaan lainnya. Dari keramaian inilah, dapat membawa kesan tersendiri untuk kita.

Terima-Bagi THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah sesuatu yang tidak akan terlupakan selama bulan Ramadhan. Bagi yang bekerja akan menantikannya dari perusahaan, bagi orang tua akan menantikan dari anak-anaknya, dan anak-anak kecil akan menantikan dari om dan tante serta keluarga besarnya. Jadi siapa sih yang tidak bahagia mendapat bonus cuma-cuma menjelang hari raya lebaran ini? Lumayan kan nanti bisa digunakan untuk meng-upgrade fashion di hari lebaran?

Jadi, sudah terima THR belum? Sabar ya. Baru tanggal berapa ini. XD

Belanja Lebaran
Ini juga momen khusus Ramadhan yang tidak boleh ketinggalan. Dari anak-anak sampai orang dewasa tidak akan melewatkan untuk mengagendakan membeli berbagai keperluan  lebaran yang dibutuhkan. Boleh melewatkan, tapi rata-rata tidak akan melewatkannya. Hehe.

Dan bagi orang dewasa, belanja lebaran itu tidak akan cukup sampai di fashion saja, tapi sekalian memborong jajan khas lebaran untuk disuguhkan di hari raya Idul Fitri nanti. Terutama bagi kaum wanita, belanja lebaran adalah hal yang paling dinantikan. Pokoknya hal yang berkaitan dengan belanja itu sesuatu yang selalu menyenangkan. Ups!

Kira-kira apa lagi ya agenda-agenda khas Ramadhan lainnya? Mungkin masih ada banyak agenda Ramadhan yang sudah mendarah daging bagi masing-masing kita, yang tentunya setiap wilayah memiliki kekhasan agenda yang berbeda-beda.

Agenda yang sudah dibudayakan akan menciptakan suasana khas atau berbeda. Apabila terus dilaksanakan akan menciptakan antuasisme tinggi dikala akan hadir, dan sebaliknya, apabila ditinggalkan, akan membuat momen yang ada menjadi tidak asik lagi. Dengan inilah penulis menyatakan bahwa bulan Ramadhan memang tiada duanya.

Selamat menunaikan Ibadah puasa ya...

Salam,
NS, 17/04/2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun