Tapi mau bagaimana, bila penyesalan memang selalu datang diakhir.  Saya sudah terlanjur kecewa mengapa saya tidak  belajar menulis sejak lama. Atau kalau menurut para penulis yang saya kagumi, karena tulisannya memang sudah bagus menurutku, mereka telah membiasakan menulis itu sejak kecil.
- Mengapa kemampuan menulis itu penting?
Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan apa yang kita pikirkan melalui catatan. Menulis adalah proses mengabadikan kegiatan, pemikiran , gagasan, dan ilmu yang kita miliki agar tidak hilang begitu saja tertelan oleh perubahan dan waktu.Â
Menulis adalah proses menyampaikan informasi atau pesan kepada pihak lain, yang umumnya menggunakan bahasa yang lebih formal, sederhana, padat dan jelas.Â
Menulis adalah media komunikasi yang dituangkan dengan bahasa symbol (penggunaan huruf alphabet, tanda baca dan spasi tiap kata) untuk mengomunikasikan ide atau gagasan dalam format yang dapat dibaca.
Apabila ada orang yang mengatakan, "masa sih menulis aja tidak bisa? Orang yang pernah sekolah dan telah mengenal huruf dari bahasa yang digunakan, ya pasti bisa menulis". Heih.., itu jelas salah. Menulis tidak segampang itu ferguso. Pada kenyataannya jangkauannya lebih luas dan lebih kompleks dari itu.
Setelah mengalaminya sendiri, saya ingin mengatakan bahwa menulis itu bukan hanya sekadar menyalin tulisan orang ke dalam buku tulis. Menulis itu bukan meringkas ide orang.Â
Menulis itu bukan memparafrase pendapat ilmuan, bukan sesederhana mengarang pantun, atau membuat caption singkat di gambar. Menulis tidak sedangkal itu.
Memang, ada momen-momen menguntungkan bagi kita untuk menuliskan satu dua kalimat dalam sebuah kolom tanggapan (misalnya), tapi bila kita mau menjangkau yang lebih luas lagi, atau tidak sengaja kita tergiring ke situasi dimana terdapat tuntutan untuk menulis beberapa lembar, itu bisa menjadi sangat menguras ide dan waktu yang tidak sebentar.
Menulis itu perlu ide (topik apa yang akan ditulis), butuh bahan sebagai asupan pendukung ide (membaca bacaan/karya tulis orang lain), mempertimbangkan keruntutan ide, dan keindahan bahasa melalui diksi.Â
Belum lagi aspek lain yang sangat kita butuhkan selagi akan dan sedang  mencatatkan ide tersebut, yaitu kita butuh pikiran yang jernih, perlu waktu dan suasana yang cocok, perlu mood menulis, perlu fasilitas dan sarana pendukung, dan masih banyak lainnya. Orang yang sudah terjun ke dalam dunia menulis yang lebih kompleks alias berlembar-lembar, pasti taulah maksudku.
Sampai sekompleks itu perjalanan untuk menghasilkan tulisan panjang, hingga saya ingin mengatakan bahwa menulis itu suatu tantangan berat. Bagi siapapun mereka yang sudah bisa melewatinya, berhasil menghasilkan karya yang bisa dibaca orang lain, maka dia patut mendapatkan penghargaan yang tinggi.