Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Memiliki "Hobi Belajar"

2 Agustus 2020   09:58 Diperbarui: 5 Agustus 2020   06:26 2131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from Freepik.com

Hobi adalah salah satu pertanyaan seru untuk ditanyakan pada seseorang pada awal perkenalan. Salah satu pertimbangannya, bila ternyata kita memiliki kesamaan hobi/minat, perkenalan kita dengan seseorang itu bisa lebih sukses. Artinya kita akan lebih mudah mengakrabkan diri dengan teman baru tersebut.

Tetapi, ngomong-ngomong, apakah mungkin kesenangan kita terhadap belajar dapat disebut sebagai "memiliki hobi belajar?"

Ternyata bisa, kawan! Sebelum akhirnya saya menuliskan ini, saya juga sempat bingung. Sebetulnya kesukaan saya terhadap beberapa kegiatan yang bisa saya sebut "belajar" ini dapatdisebut sebagai apa? benarkah hobi, ataukah passion, ataukah lebih kepada adanya suatu tujuan yang ingin saya raih kedepannya, sehingga aktifitas belajar menjadi bagian dari usaha.

Kemudian saya mencoba menggali informasi di google, dan saya menemukan bahwa hobi itu memang tidak hanya berbentuk; mendengarkan musik, menyanyi, menulis, membaca, olahraga, berkebun, memasak, dan macam-macam kegiatan lainnya yang selama ini kita kenal sebagai hobi. 

Namun, hobi adalah segala macam kegiatan yang kita lakukan sehari-hari (hampir tanpa melewatkan satu haripun) dengan perasaan senang dan ikhlas dalam menjalankannya.

Najwa Shihab dan Maudy Ayunda adalah contoh publik figur yang disebutkan memiliki hobi belajar. Melalui beberapa ulasan yang ikut memviralkan pertemuan dua perempuan cerdas ini di acara 'Catatan Najwa bersama Maudy Ayunda', dalam obrolan, mereka menyebutkan bahwa keduanya sangat enjoy dengan kegiatan belajar. 

"Tapi aku tuh cinta belajar dan sangat enjoy gitu loh," ungkap Maudy Ayunda yang membeberkan kesenangannya terhadap aktifitas belajar. Selain mengatakan hal tersebut,  Najwa Shihab dan Maudy Ayunda juga sama-sama mengaku kalau mereka sangat senang bila ada ujian di sekolah. Wiihh... Benar-benar kartini milenial ya. Hehe

Sekilas tentang hobi, lagi.

Yang namanya hobi, sampai kapanpun tidak akan bisa dipaksakan dalam pelaksanaannya. Mengingat, definisi dari hobi itu sendiri menurut beberapa sumber berikut:

KBBI : hobi (n) kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama.

Wikipedia: hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.

Jagad.id: Hobi adalah kegiatan kasual yang biasanya dilakukan atas dasar ketertarikan yang sangat kuat dari dalam diri.

Jadi cukup jelas bahwa 1)perasaan senang & enjoy,2) kegiatan menyenangkan 3) sebagai pengisi kegiatan di waktu luang, 4) bukan pekerjaan utama sehari-hari; adalah kata kunci untuk mengistilahkan hobi kita.

Lain orang, akan lain kegiatan yang disenangi. Maka, apabila kita merasa berat dalam melakukan suatu kegiatan, meskipun itu mudah sekali dilakukan, maka jelas itu bukanlah hobi kita. Begitu pula sebaliknya, meskipun itu menurut pandangan orang lain berat, namun itu terasa menyenangkan kita lakukan, maka itulah hobi kita.

Bila dibandingkan dengan passion maupun belajar sebagai usaha untuk meraih tujuan, agaknya akan sedikit mirip. Namun menurut beberapa ulasan, jelas dikatakan bahwa hobi dengan Passion itu JELAS BERBEDA. Apalagi hobi dengan usaha untuk meraih cita.

Perbedaannya ada disini. Seorang Trainer bernama Arry Rahmawan membagikan kisahnya yang telah melakukan perjalanan panjang untuk menemukan makna passion, dalam membuktikan kebenaran perbedaan signifikan antara hobi dan passion. Dia menekankan bahwa passion bukan hanya melakukan pekerjaan yang disuka dan kita enjoy di dalamnya. Passion bukan hanya melakukan hal yang mampu membuat kita lebih berdaya. 

Akan tetapi passion adalah hal yang benar-benar memiliki usaha lebih, kita akan RELA BERKORBAN demi melakukan sesuatu yang kita cintai. Kita akan cenderung memaksa diri untuk tetap melakukan hal yang sebenarnya tidak kita suka, tetap melakukan nya meski agak berat kita lakukan, bahkan kita rela rugi secara materi.

Lalu perbedaan hobi dengan usaha untuk meraih cita, menurut saya ini akan lebih jauh berbeda lagi. Dimana hobi akan erat kaitannya dengan segala hal yang kita sukai dan kita lakukan dengan tanpa paksaan, 'usaha belajar' akan menjadi kegiatan yang agak berat kita lakukan. Kitapun tidak akan merasa harus melakukannya. Kita akan banyak menimbang tentang keseimbangan usaha yang kita lakukan dengan hasil yang akan kita peroleh nantinya. Jelas bahwa dalam usaha belajar, kita tidak terlalu menyenanginya dan tidak ada istilah rela berkorban di dalamnya.

Tentang memiliki hobi belajar

Hobi belajar disini dalam arti khususnya adalah berkaitan dengan aktifitas mempelajari ilmu baru melalui membaca bahan bacaan, meningkatkan keterampilan yang melibatkan skill kebahasaan (tulis menulis, membaca, berbicara, mendengarkan), kegiatan hitung- menghitung, dan kegiatan yang butuh konsentrasi pemahaman (low-physical movement). Artinya belajar disini adalah murni kegiatan yang membutuhkan kita duduk dan fokus terhadap bahan ajaran yang ingin kita kuasai.   

Dan setelah berkali-kali menggali definisi tentang passion, serta melakukan banyak evaluasi tentang kesukaan terhadap belajar, saya memutuskan bahwa kesukaan ini lebih condong kepada hobi, tidak sampai ke tahap passion, apalagi semacam menjadi usaha peraih cita (mungkin secara tidak langsung IYA).

Sebagai salah satu dari pemilik hobi belajar, saya akui bahwa belajar itu tidaklah mudah. Belajar adalah aktifitas yang melibatkan kerja otak aktif. Dalam proses belajar, kita membutuhkan daya konsentrasi otak penuh untuk melakukan suatu praktek dan latihan (pengalaman riil,) sehingga kita akan mendapatkan  pengetahuan baru serta akan adanya perilaku baru sebagai hasil dari pengalaman berinteraksi dengan stimulus atau lingkungan yang kita pelajari.

Memang, hobi adalah sesuatu yang kita senangi dan kita nikmati segala proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun, bila keadaan kita sedang tidak mendukung. Misalnya mood sedang buruk, sibuk dengan pekerjaan yang lebih wajib, pikiran tidak karuan, stress; maka dapat dipastikan kegiatan belajar tidak akan maksimal.

Entah adakah kegalauan yang dimiliki oleh Najwa Shihab dan Maudy Ayunda, sebagai  figur panutan saya yang telah mendapatkan hasil nyata dari menjadikan belajar sebagai hobi, tapi berikut saya mencoba membagikan kegalauan pribadi memiliki hobi belajar:

1) Bila waktu tak mendukung; Dalam artian disini, kita memiliki sedikit waktu untuk belajar dalam sehari, serta ketika keinginan kita untuk belajar, namun waktu sedang tidak mendukung untuk eksekusi hobi. Terus terang, bila kondisi ini sedang melanda, sedangkan kecintaan ini tak bisa diganggu gugat, akan membuat diri menjadi serba tidak nyaman.

Mengingat hobi adalah sebuah kecintaan tanpa paksaan, maka sering kali diri akan selalu ingin meluangkan waktu disetiap harinya. Namun karena telah memiliki kegiatan lain yang lebih bersifat  penting (misalnya bekerja), maka bila kondisi diri sedang lelah setelah kerja seharian, akan ada kekesalan yang melanda diri sendiri. Kekesalan itu akan berbentuk penyesalan. Menyalahkan diri sendiri akan buruknya memanajemen waktu, atau akan berusaha mencuri-curi waktu disela-sela pekerjaan akibat stress ditengah jalan. Hehe (yang terakhir mohon jangan ditiru).

Minim waktu. Sedikit waktu selama sehari yang kita miliki untuk kita luangkan terhadap si hobi, juga tidak enak dirasakan. Memiliki hobi belajar memang sedikit aneh. Anehnya adalah ketika diri sama sekali tidak punya waktu banyak untuk belajar, atau malah tidak memiliki waktu sama sekali, galaunya akan sampai ke hari-hari berikutnya.

2) Bila sulit memahami materi. Sekali lagi, bahwa belajar membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Dibutuhkan keadaan otak yang fresh untuk menyerap informasi, atau pengetahuan yang sedang kita pelajari. Namun seringkali, entah apa itu sebabnya, kita bisa saja menemui kesulitan memahami. 

Lain halnya bila kita memiliki guru/tutor, mungkin ini tidak akan menjadi masalah besar. Yang menjadi masalah adalah hal yang sebaliknya, bila nyatanya kita adalah pembelajar autodidak yang sedang belajar sendiri tanpa bantuan guru. Sungguh ini juga membuat galau berhari-hari. Siap-siap untuk membuka kembali pelajaran yang sama besok hari. Padahal belum tentu itu menyenangkan. haha

3) Bila fasilitas sedang tidak mendukung. Tentu saja belajar yang efektif perlu fasilitas yang mendukung. Kita perlu alat/perlengkapan/sarana-prasarana yang mendukung yang dapat kita gunakan untuk mempelajari bahan belajar yang kita arah. 

Namun bila fasilitas sedang tidak mendukung, maka bisa saja kegiatan belajar ini tidak berlangsung secara optimal. Belajar yang tidak optimal dapat menurunkan niat kita untuk belajar. Bila niat sudah tidak ada, lagi-lagi rasa bersalah akan muncul. Dalam artian, kita tidak dapat memenuhi kesukaan kita pada saat itu. Saya pribadi menganggap itu menyebalkan.

4) Tentang adanya target, dibalik kesenangan. Sebelumnya saya katakan bahwa memiliki hobi belajar akan sedikit aneh nan unik. Salah satu keunikannya lagi yaitu kita tidak bisa murni tentang memenuhi kesenangan. Pasti ada udang dibalik tahu walik. Hehe... 

Maksudnya kita pasti memiliki target dibalik semua itu. Yaitu kita berharap akan menjadi pribadi yang lebih baik dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang luas, serta mungkin ada cita-cita atau mimpi yang ingin kita kejar lebih tinggi yang tentu saja membutuhkan usaha untuk membentuk kualitas diri kita yang sesuai target.

5) Sulitnya membagi waktu dengan kegiatan kita yang lain. Terus terang, belajar tidak membutuhkan waktu yang sedikit. Bahkan dapat dikatakan sangat menyita banyak waktu kita sehari-hari.  Akibatnya kita akan kebingungan membagi waktu, antara kegiatan wajib, kegiatan sunnah, dan kegiatan hobi yang murni untuk kesenangan diri. Siap-siap galau lagi.

Pada dasarnya kegalauan ini akan lebih kepada tekanan terhadap diri sendiri, atau dapat kita sebut tekanan batin. Karena berbeda dengan hobi lain yang banyak melibatkan aktifitas fisik, seperti olah raga, berkebun, menari, memasak, dan sebagainya., yang disana tentu yang kita dapat merasakan kepuasan batin sekaligus kebugaran tubuh dan pikiran.  

Tentu saja kita lebih menginginkan apa yang kita suka untuk terealisasi dengan baik. Harapannya, jangan sampai kita tidak memenuhi apa yang menjadi kesenangan itu. Terutama dalam hal memiliki hobi belajar. Selain kita senang, bukankah kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan baru setelahnya. Kita bisa mengubah kualitas diri kita menjadi insan cendekia yang ditingkatkan derajatnya oleh Allah SWT.

Namun jangan khawtir, agar kegalauan itu mudah teratasi, ada beberapa tips agar terhindarkan dari kegalauan tersebut:

- Pandai membagi waktu yaitu dengan membuat jadwal harian. Usahakan untuk benar-benar membuat ini. Menimbang, bahwa hobi belajar itu dapat bermakna luas. Kita membaca adalah belajar. Kita menulis adalah belajar. Kita ingin menguasai bahasa asing, kita mengerjakan soal-soal psikotes, atau apapun itu yang berkaitan dengan menggali pengetahuan baru, itu adalah aktivitas belajar. Akan butuh waktu panjang dalam prosesnya. Bila kita tidak membuat pembagian waktu, maka bersiapkan untuk bingung akan memprioritaskan hal yang mana dulu.

- Pandai memilih waktu yang tepat. Usahakan  untuk menjalankan kesenangan unik ini diwaktu yang tepat. Bila dirasa ada hal lain yang menjadikannya tidak tepat, misalnya bekerja sambil belajar, belajar saat otak lelah, belajar saat otak stress, belajar saat ada masalah; kadang hasilnya akan tidak maksimal.Memang, hobi adalah tentang aktifitas yang kita senangi, namun bila kita bisa melaksanakannya diwaktu yang tepat, sehingga membuat belajar akan sukses, Disitulah letak kesenangan yang sebenarnya.

- Milikilah hobi lain sebagai penyeimbang. Saya sarankan milikilah hobi lain selain belajar. Jadi, katakanlah, "My hobbies  are..." instead of  "My hobby is studying". Misalnya ditambah hobi mendengarkan musik, berkebun, menyanyi, memasak, dll; sehingga bila kita suntuk, kita masih memiliki pelarian lain untuk menenangkan diri.

- Selalu berpikir positif. Hobi apapun yang kamu miliki, usahakan untuk selalu berpikir positif dalam segala hal. Berpikir positif akan membantu kita meredakan ketidakstabilan dalam diri, serta dapat mengembalikan  semangat hidup kita.

- Seimbangkan dengan istirahat yang cukup. Tak perlu menggebu-gebu dalam belajar. Karena ini bukan passion, tapi kesenangan yang kebetulan sesuai peribahasa "mendayung dua tiga pulau terlampaui" atau bisa juga "sambil menyelam minum air". Nikmati saja prosesnya. Tubuh kita bukan robot. Kita juga perlu istirahat dan rebahan untuk main game. hehe

Kesimpulan

Hobi adalah kesenangan. Suatu atau beberapa kegiatan yang kita lakukan atas dasar menyukai dan tanpa paksaan dari siapapun, dan akan kita laksanakan di waktu senggang atau bisa juga sebagai media pelepas penat kita dari pekerjaan atau tekanan sehari-hari.

Hendaknya setiap orang memiliki hobi agar hidup ini tidak monoton. Dipastikan hobi dapat meningkatkan kesehatan mental dan dapat memberi warna lain dalam hidup ini. Syukur-syukur bila mendatangkan manfaat lain yang berupa peningkatan kualitas diri dan manfaat finansial. Seperti memilki hobi belajar ini, yang kata pakar, memiliki hobi belajar dapat membuka pintu kesuksesan.

Akan tetapi, hobi belajar pada dasarnya perlu dibangun. Mungkin dapat kita mulai dari keinginan yang tinggi untuk menjadi pribadi yang berwawasan luas. Kita tidak ingin lemah dalam pengetahuan. Kita perlu menyadari betul akan manfaat memiliki ilmu, wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi generasi unggul bangsa masa depan. Serta tidak lepas dari kesadaran akan pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat. Marilah kita tumbuhkan motivasi baik ini untuk membangun diri dan bangsa ini yang lebih baik.

Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Jepara, 02 Agustus 2020

Nihayatu Sa'adah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun