Mohon tunggu...
Achsinul Arfin
Achsinul Arfin Mohon Tunggu... Guru - Seorang yang suka membaca dan menulis

Seorang yang suka membaca, menganalisa, lalu menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghidupkan Literasi Diri

12 Januari 2019   08:17 Diperbarui: 12 Januari 2019   08:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com

Tidak ada yang baru di bawah matahari.

Ingat kata-kata Soekarno " jas merah" yang berarti jangan sekali-kali merlupakan sejarah.

Pembelajaran sejarah itu sangat penting di terapkan, baik itu dari pendidikan formal maupun non formal. Ketika saya belajar di bangku perkulihan dahulu, sang dosen menerangkan, sebenarnya semua itu seperti kembali kepada masa lalu, baik itu style, tata sosial, perekonomian, politik, dll.

Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat belajar juga tentang sebuah kesalahan di masa lalu, supaya dapat menghindari kesalahan agar tidak terjadi lagi di masa depan.

Salah satu keuntungan sejarah lainnya adalah dapat menyingkat waktu belajar, dengan mempelajari pengalaman orang-orang sebelumnya maupun belajar dari buku biografi orang-orang yang telah sukses, sehingga memperkecil trial and eror atau coba-coba.

Namun, sayangmya di Indonesia ini minat bacanya masih sangat rendah, bahkan ada beberapa teman saya yang harusnya bergelut dengan dunia literasi namun mengaku jika dirinya malas untuk membaca.

Salah satu dampak lain dari kurang  suka membaca adalah punahnya sebuah literasi. Mungkin saat ini bisa di saksikan sendiri, berapa orang yang masih paham tentang aksara jawa dan cara membacanya, kebanyakan adalah dari golongan orang tua, terbukti di beberapa sekolah baik dari negeri atau swasta rata-rata guru bahasa jawanya sudah berusia lanjut, bahkan ada pula yang sebelumnya sudah pensiun dan ditarik kembali untuk mengajar.

Dikutip dari edukasi.kompas.com Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Dengan adanya data di atas, apakah kita akan menjadi malas untuk belajar ataukah lebih giat untuk menumbuhkan literasi dan minat baca untuk masyarakat?

semoga saja literasi di Indonesia semakin lama menjadi semakin maju untuk pertumbuhan lebih baik. Jika seandainya diri sendiri saja malas untuk membaca dan belajar, bagaimana menumbuhkan minat untuk untuk masyarakat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun