Mohon tunggu...
Gunawan Fdli
Gunawan Fdli Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Nietzsche

Cuci kaki sebelum tidur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Malam yang Dirindukan

17 Mei 2020   02:41 Diperbarui: 17 Mei 2020   03:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Malam, kau begitu indah tapi sayang tidak semua orang menikmati keindahanmu

Malam kau begitu muliah tapi hanya sebagian orang mendapatkan kemuliaanmu

 

Malam, aku tau kau tidak menampakkan dirimu di realitas ekternal tapi pada realitas internal agar manusia bisa menyadarkan dan memahami kadar diri

Malam, apa kah aku yang egois atau kamu yang egois sehingga aku tak dapat menikmati kemuliaan dan keindahanmu

Malam, apakah aku harus bertanya padamu atau aku yang harus bertanya pada diriku tentang keindahan itu

Malam bukankah engkau adalah tempat peristirahatanku bukan tempat bercumbu antra aku dan kekasihku

Malam apakah aku harus menahan penderitaan untu menemu kejernihan batin dan jiwa

Malam Jika bulan Ramadan adalah hadiah Tuhan kepada manusia agar bisa sampai ke kadar diri maka aku mohon berikan percikan cahaya agara aku bisa dapat bercumbu dengan kekasihku

Malam aku tau bahwa kau adalah sebagian dari manifestasi Tuhan Yang kini kujadikan kau sebagai tempat bercumbu

Aku tau kau sangat marah jika kujadikan kau tempat  hura-huraku yang tidak produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun