Di sebua kota ada seorang gadis berusia 18 tahun ia sedang mengikuti jenjang pendidikan di strata 1 di universitas negeri, gadis itu bernama dea. Kisah pilu masa lalu dea membuat dea trauma, karena sering di ejek teman temanya waktu smp, tapi dea selalu bersabar dan selalu optimis. Karena sering di ejek dea memiliki teman tapi tidak banyak, dea justru pendiam dan kurang pergaulan, tapi disisi lain dea bertekad untuk sukses karena saat smp ada seorang guru yang menyemangatinya bahwa dea bisa sukses di masa depan.
Dea adalah seorang yang ambisius,baik hati, penyayang, dan peduli terhadap sesama. Semenjak dea berkuliah dea sering mengeluh karena tugas yang banyak dan kemampuan dirinya yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, tetapi hal itu yang membuat dea ambisus dalam segala hal. Dia sering menangis karena teringat masa lalu dan faktor keluarga yang banyak, dea ingin sekali di bangku perkuliahan ia bisa menjalani aktivitas seperti mahasiswa lainnya. Ingin ikut organisasi tapi ada hal yang menghalanginya. Dia selalu ingin punya apa yang harusnya dia punya tapi dia lerasa berkecil hati dan tidak mampu.
Hari demi hari dea menjalani kehidupan barunnya di kampus tersebut, dia adalah anak anak yang rajin berangkat kampus pagi hari dan tepat waktu, dia selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan kampus untuk merenung, belajar bahkan dia menyenut perpustakaan adalah rumah kedua baginya, dia tinggal di asrama tapi di asrama dea ngga betah karena temannya yang bersikap dingin padanya. Dea selalu menghabiskan waktunya di kampus, bahkan saat tidak ada mata kuliah pun ia tetap berangkat, karena bosan di asrama. Dea ingin mengejar mimpinya menjadi seorang sarjana hukum yang mampu menegakkan keadilan, karena faktor masa lalu dea yang kurang baik, dea ingin menjadi mahasiswa hukum dan ia bisa menjadi hakim.agar bisa membuat aturan yang adil terhadap masyarakat.Â
Walaupun dea tidak terlalu pintar di kelas tapi ia berusaha membuat nilai yang bagus di akhir semester sehingga ipk dia naik, setiap ada hal yang membuat dea sedih ia selalu menangis hingga ditanya "kamu kenapa" tapi dea bilang "gapapa,cuma kelilipan" dea adalah seorang anak yang pendiam dan perasa, sensitif terhadap keadaan, apalagi yang membuat dea sedih. Dea berharap usaha dea yang selama ini dibangun bahkan debgan air mata semoga tidak sia dan membuahksn hasil. Dea juga bisa lulus dari kampus tepat waktu dan bergelar S.H.
