Dalam melakukan pemantauan, InaTEWS memiliki dua sistem yaitu pemantauan darat dan laut. Berdasarkan jaringan seismometer, akselerometer, dan hasil model yang ada, BMKG akan mengeluarkan peringatan dini tsunami sekitar tiga hingga lima menit setelah gempabumi terjadi.Â
Di samping itu, jaringan pemantau laut yang ada akan digunakan untuk mengonfirmasi apakah bencana tsunami benar terjadi, sudah sampai mana, dan berapa ketinggiannya.Â
Dalam pengoperasian InaTEWS BMKG di Indonesia, masih terdapat beberapa kekurangan. Alat ini membutuhkan waktu aktivasi yang lumayan lama, sekitar tiga hingga lima menit, untuk mengaktivasi bagian server.Â
Padahal diketahui, dalam rentang waktu yang hanya berlangsung sepuluh menit tersebut merupakan golden time untuk melakukan evakuasi jika terjadi tsunami.Â
Selain itu, di Indonesia sendiri alat InaTEWS juga rawan terjadi korosif dikarenakan alat tersebut terbuat dari besi yang ditempatkan di luar tanpa diberi pelindung atap.Â
Dalam melaksanakan rangkaian sistem peringatan dini tsunami yang ada, hal yang tidak kalah penting yaitu pendidikan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat akan bahaya tsunami di daerah rawan bencana.Â
Informasi mengenai tsunami melalui InaTEWS harus sampai di masyarakat secepat mungkin sehingga masyarakat dapat menindaklanjuti hal tersebut dengan upaya evakuasi.Â
Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan maka perlu adanya upaya edukasi mengenai kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti sosialisasi, workshop, simulasi tsunami, dan lain-lain. Â
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan bencana tsunami di Indonesia serta pengetahuan dalam menghadapi bencana yang ada, diharapkan melalui adanya alat InaTEWS BMKG dapat membantu masyarakat yang hidup di daerah rawan tsunami untuk meminimalisir jatuhnya korban lebih banyak.Â
Selain itu, diharapkan teknologi yang ada saat ini dapat lebih baik dan berkembang lagi agar kedepannya lebih berfungsi optimal dalam membantu melakukan mitigasi bencana tsunami sehingga meminimalisir adanya korban bencana. Â