Mohon tunggu...
Nida Nafisah
Nida Nafisah Mohon Tunggu... Kontributor Media Online

Inspirasi datang dari mana saja, dari siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pasar Malam dan Masa Kecilku

27 Juni 2025   23:00 Diperbarui: 27 Juni 2025   22:53 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Gerbang Masuk (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dulu saat aku kecil, sering diajak ke tempat yang suasananya ramai di malam hari. Ibuku sering menyebutnya pameran, atau orang sering menyebutnya PM, aku artikan sebagai akronim dari Pasar Malam. Di masa kecilku, aku hanya bergumam "Orang banyak berangkat ke sana, aku penasaran, apa menariknya?"

Waktu itu, aku hanya tahu di sana banyak tempat bermain dan lampu  warna-warni. Aku berburu permen kapas dan makanan khasnya, yakni martabak manis dan asin. Aku suka martabak, tapi tidak dengan topping berlebihnya. 

Hari ini, aku bersama suamiku menginjak tahun ke empat berumah tangga. Kami telah mengalami tiga kali pergi ke tempat dan suasana yang sama bersama anak kami, di lapangan Cinyasag, Panawangan. Pasar malam ini biasa diadakan sekitar bulan Juni-Juli, di daerah kami. 

Kebetulan, di tahun ini anak kami sudah genap 2 tahun. Dia sudah mulai mengerti mainan, sudah mulai mengerti suasana. Kami cukup siap untuk membawanya bepergian di malam hari. 

Tahun sebelumnya, dia masih kecil dan tingkat kekebalan kesehatannya masih dianggap  rawan, dan tidak bisa membawanya bepergian malam hari. Sedangkan arena bermain di pasar malam, semakin malam semakin ramai. Jadi tahun ini kita beranikan diri untuk mengambil waktu di malam hari, tak lupa dengan baju dan celana panjang, juga jaket dan kerudung untuk anak kami kenakan. 

Kami berangkat selepas magrib, dari rumah berangkat dengan berniat ingin memperlihatkan kepada anak bagaimana pasar malam itu. Aku dan suami menceritakan dan menggambarkan masa kecil kami padanya. Setibanya di sana, kami mendapati tempat yang begitu ramai dan meriah. 

Berikut ini kami merangkum gambaran situasi yang terjadi, dan kondisi wahana yang kami sambangi dan mengulasnya satu per satu. 

1. Para Penjual Menyambut Kami

Terlihat sejak di gerbang utama, mulai dari pajangan mainan yang siap di sewakan, pajangan aksesoris yang siap dicoba terpampang disini. Ada beberapa stan makanan dan minuman yang menyambut kami di gerbang utama.

Sebenarnya pasar malam ini buka ini 24 jam, tapi semakin malam ternyata justru semakin ramai dan padat, apalagi aktivitas perdagangan semakin meningkat tensinya. Kunjungan semakin banyak di waktu sore dan malam hari. Lampunya yang indah dan iring-iringan musik menemani malam syahdu pengunjung yang sedang menikmati kebersamaan dengan keluarganya.

Pengunjung semakin banyak menuju malam hari, karena waktu luang orang-orang banyak di waktu itu. Keadaan ini semakin menambah suasana, kalau pasar malam itu benar-benar terjadi di malam hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun