Mohon tunggu...
Nida Nabila
Nida Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNIVERSITAS JEMBER

Mahasiswi Teknik Prodi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filosofi Bojonegoro, Kota Kecil Menjadi Kota Maju

2 November 2021   18:12 Diperbarui: 2 November 2021   18:40 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tahukah kalian bahwa Bojonegoro merupakan kota kecil yang masih asing bagi semua orang,
Bojonegoro terletak diantara kota-kota berkembang yang sudah cukup terkenal hal nya sebut saja seperti
Lamongan dan Tuban. Bojonegoro merupakan kota kecil yang memiliki 7 desa dan 11 Kelurahan luas
daerah Bojonegoro adalah 25.71 km terletak di provinsi Jawa timur.


Seperti yang diketahui beberapa tahun ini bojonegoro menjadi salah satu pusat kilang minyak terbesar di
Indonesia dengan pasokan kilang yang melimpah hal demikian lah yang membuat bojonegoro kian hits di
khalangan ibu pertiwi yang sebelumnya bojonegoro hanya kota kecil yang tidak dilirik dan sekarang
sudah mulai banyak pembangunan disertai banyak migrasi dari luar daerah menetap pindah di bojonegoro
akibat adanya proyek Migas singkatan dari kata Minyak bumi dan Gas.

Tak hanya sampai disitu saja Perlahan fasilitas-fasilitas umum mulai banyak pembenahan secara
signifikan bojonegoro menjadi kota yang indah dan tertata rapi serta sekarang, pendapatan perkapita
penduduk pun kian meningkat secara drastis banyak toko-toko wirausaha ikut serta maju dan diuntungkan
oleh adanya proyek migas ini. Pembangunan kian tak ada henti hentinya mulai dari Hotel, Rumah sakit
baru,Mall,Jalanan, Jembatan hingga Trotoar dan segala aset perkantoran dan sekolahan yang dibangun
jauh lebih bagus,megah dan layak perlu diketahui bahwa sekolah Negeri mulai SD-SMA gratis uang SPP
disini karena ada penyuntikan sumbangan DPH dana dari Migas yang menyumbang 225 Barel perhari.

Bisa dilihat sangat berkembang pesat sekali dalam 5 tahun ini kota Bojonegoro, menurut data dari
Kementrian Keuangan pada tahun 2018 lalu Bojonegoro mendapatkan sumbangan dana sebesar 2,2
Trilliun rupiah jumlah tersebut merupakan jumlah yang terbesar di Indonesia, sedangkan pada tahun 2019
mencapai 1,7 Trilliun sedangkan pada tahun depan di prediksi akan mencapai 2,6 Trilliun.

Proyek Minyak bumi dan Gas ini dikelola oleh kontraktor Exxon Mobile Oil dan Pertamina, adanya
proyek ini tidak hanya daerah Bojonegoro saja yang diuntungkan melaikan Negara Indonesia juga
mendapatkan keuntungan 4 kali lipat dibandingkan nilai investasinya. Proyek Migas ini sudah
berkontribusi sebanyak 249 Trilliun kepada Negara Indonesia dan Pajak.

Selain itu cadangan lapangan pekerjaan pun juga meningkat menjadi 940m beo yang artinya meningkat 2
kali lipat dsri periode awal sebesar 450mb, penigkatan ini tentunya memberikan manfaat yang sangat
sangat berpengaruh bagi penerimaan negara serta Multiplier Effect bagi perekonomian lokal
Bagaimana itu bisa terjadi ? Diliput dari "Bojonegoro TV" lebih dari 25% minyak bumi nasional
disokong dari Bojonegoro, ada sejumlah lapangan migas di bojonegoro diantaranya Banyu Urip Blok

Cepu di Kecamatan Gayam, lapangan Sukowati di Kecamatan Kota serta lapangan gas Jambaran Tiung
Biru di Ngasem serta sumur minyak tua di Wonocolo. President Exxon Mobile Oil Indonesia Vertejas Ayat mengatakan " Keberhasilan pengelolaan minyak blok Cepu ini merupakan hasil kemitraan yang baik antara kementrian ESDM SKK Migas Exxon Mobile dan para mitra yakni PT. Pertamina EP Cepu dan BKSPI blok Cepu ".

Tak hanya dari Proyek Minyak dan Gas saja aset perubahan perkembangan kota Bojonegoro melebur
seiring banyaknya peran kreatif pemuda-pemudi daerah yang turut serta ikut berpartisipasi memajukan
daerah Bojonegoro agar lebih go publik dengan cara berprestasi lewat mahakarya akademik maupun non-
akademik selain itu para pengusaha-pengusaha daerah UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ),
turut ikut serta dalam pengambilan peran untuk mempromosikan makanan, minuman bahkan hingga
kerajinan tangan khas lokal dari daerah Bojonegoro.

Selain itu tak luput juga peran serta dari pemerintah-pemerintah yang sedang gencar-gencarnya
mempromosikan wisata alam yang ada di daerah Bojonegoro ini lewat slogan " Ayo Monggo Pinarak
Bojonegoro ".

Tak hanya sampai disitu pada tahun 2019 kabupaten Bojonegoro berhasil memperkenalkan Tarian Tari
Thengul serta sekaligus Batik Thengul khas dari bojonegoro pada acara Penurunan Bendera Merah Putih
di Istana Negara, Jakarta 17 Agustus 2019.

Serta sekaligus pada tanggal 17 Agustus 2019 adanya penghargaan Rekor muri untuk pemecahan Tari
Thengul dan Nasi Buwuhan makanan khas dari Bojonegoro, butuh kurun waktu sekitar 5 tahun
Bojonegoro kota kecil yang sepi penghuni tidak dikenal banyak orang sekarang menjadi kota maju yang
asri tertata dengan rapi serta menciptakan segudang prestasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun