Batang, 31 Januari 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melaksanakan program inovatif pengembangan sistem pemeliharaan mesin produksi di UMKM Zen Kopi, berlokasi di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap menghadapi tantangan dalam memelihara peralatan produksi. UMKM Zen Kopi, produsen kopi lokal, mengalami permasalahan serupa terkait minimnya perhatian pada pemeliharaan mesin produksi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko signifikan, seperti peningkatan biaya produksi akibat kerusakan mesin yang tidak terprediksi.
Nicolas Arthur Utomo, mahasiswa berusia 22 tahun dari Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, mengambil inisiatif untuk memberikan solusi sistematis. Bekerjasama dengan Kepala Produksi UMKM Zen Kopi, ia merancang program pembuatan tabel daftar maintenance komprehensif untuk mengoptimalkan kinerja mesin produksi.
Metodologi pelaksanaan program mencakup tiga tahapan utama. Pertama, Nicolas melakukan identifikasi menyeluruh terhadap komponen-komponen mesin produksi kopi. Proses ini dilakukan dengan ketelitian seorang insinyur, mendokumentasikan setiap bagian mesin, memahami fungsinya, dan menganalisis potensi titik kerusakan.
Tahap kedua melibatkan studi literatur mendalam. Nicolas mengkaji berbagai jurnal ilmiah dan referensi teknis terkait pemeliharaan mesin produksi kopi. Pendekatan ilmiah ini memungkinkannya merancang strategi perawatan yang komprehensif dan berbasis data.
Tahap terakhir adalah penyusunan tabel maintenance yang detail. Tabel ini tidak sekadar daftar komponen, melainkan instrumen manajemen yang mencakup identifikasi spesifik setiap komponen mesin, jadwal pengecekan berkala, prosedur pembersihan dan pelumasan, perkiraan umur pakai komponen, serta estimasi biaya penggantian.
Dokumentasi kegiatan menunjukkan Nicolas bersama rekan mahasiswa KKN tengah menelaah komponen-komponen mesin dengan seksama. Setiap detail dicatat dengan cermat, memastikan tidak ada aspek yang terlewatkan.
Program ini memberikan dampak positif yang dapat segera dirasakan. Dalam jangka pendek, inisiasi ini mampu meminimalisir risiko gangguan produksi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan pemahaman baru tentang pentingnya maintenance.
Proyeksi jangka panjang menunjukkan potensi signifikan pengurangan biaya perbaikan, peningkatan umur pakai mesin produksi, dan pengembangan budaya preventive maintenance dalam manajemen UMKM. Rencana tindak lanjut mencakup pembaruan berkala tabel maintenance seiring bertambahnya usia pakai mesin.
