Mohon tunggu...
Nicolas Thaddeus Lilistyo
Nicolas Thaddeus Lilistyo Mohon Tunggu... Pelajar di Kolese Kanisius

Halo! Saya adalah Nicolas Thaddeus Lilistyo, seorang pelajar dari Kolese Kanisius Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keajaiban Fisika Parasut: Menepis Mitos Ketidakbergunaan untuk Keselamatan

6 Mei 2025   22:15 Diperbarui: 6 Mei 2025   22:14 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerangka Cara Bekerja Parasut (Sumber:Andoya Space) 

Parasut. Sebuah invensi yang menyelamatkan orang-orang, terutama yang berada dalam keadaan darurat. Parasut berguna untuk memperlambat sebuah objek.

Namun, terdapat banyak orang yang tidak percaya mengenai kegunaan parasut. Mereka melatarbelakangi studi-studi yang mengatakan hal yang sama, tetapi apakah ini benar?

Latar Belakang dari Pernyataan “Parasut Tidak Berguna”

Pada tahun 2018, sebuah studi diterbitkan mengenai kegunaan parasut. Mereka mengatakan bahwa parasut tidak berguna dalam menyelamatkan orang yang lompat keluar dari pesawat dibandingkan bila orang tersebut tidak menggunakan parasut sama sekali. Oleh karena itu, banyak orang percaya bahwa parasut tidak berguna.

Mereka memiliki pandangan bahwa parasut tidak dapat menyelamatkan orang ketika dalam keadaan darurat, seperti dalam sebuah pesawat. Salah satu alasan mereka adalah bahwa pesawat tersebut bergerak terlalu cepat. Mereka juga mengatakan bahwa tekanan udara dapat menarik mereka (dan seisi pesawat) keluar jika pintu dibuka. 

Salah satu contoh kasus yang dapat mendukung pandangan mereka adalah kasus Alaska Airlines Boeing 737, dimana pintu pesawat tiba-tiba terbuka. Oleh karena pintu yang terbuka ini, seseorang bernama Cuong Tran hampir dihisap keluar dari pesawat. Untungnya, ia menggunakan sabuk pengaman yang menjaganya. Kasus ini dapat dirujuk untuk membela pandangan mereka.

Apa itu Parasut?

Parasut adalah suatu perangkat dari tekstil lembut yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di atmosfer dengan menciptakan seretan (drag). Parasut umumnya digunakan untuk memperlambat gerak turun seseorang atau suatu objek ke Bumi. 

Bagaimana Cara Kerja Parasut?

Kerangka Cara Bekerja Parasut (Sumber:Andoya Space) 
Kerangka Cara Bekerja Parasut (Sumber:Andoya Space) 

Ketika sebuah objek jatuh dari atmosfer, hampir tidak ada gaya hambatan udara. Sedangkan, gravitasi bumi terus menariknya turun. Dengan percepatan gravitasi, gaya hambatan udara semakin meningkat. Akhirnya, ketika gaya hambatan udara sama dengan gaya gravitasi, maka tercapailah kecepatan terminal. 

Sedangkan, ketika seseorang menggunakan parasut untuk memperlambat jatuhnya, luas permukaan seseorang menjadi besar dan meningkatkan gaya hambatan udara. Oleh karena ini, kecepatan seseorang juga akan menurun.

Secara fisika, gaya hambatan udara dapat ditulis dengan rumus:

FD = ½ . ρ . v2 . CD . A

dimana:

FD = gaya hambatan udara (N)

ρ (rho) = massa jenis fluida (kg/m3)

v = kecepatan objek yang relatif terhadap fluida (m/s)

CD = koefisien hambatan 

A = luas penampang (m2)

Dengan mengetahui rumus tersebut, kita dapat mengetahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gaya hambatan udara adalah luas penampang. Berdasarkan rumus, ketika luas penampang membesar, maka gaya hambatan udara juga bertambah. 

Berdasarkan rumus fisika tersebut, parasut dapat menunjukkan kegunaannya dalam menghasilkan gaya hambatan udara yang memperlambat gerak turun seseorang ke bumi. Parasut menambahkan luas penampang objek, sehingga gaya hambatan udara objek bertambah.

Pandangan yang Diluruskan

Sebenarnya, parasut tetap memiliki kegunaannya. Parasut tetap dapat menyelamatkan orang yang sedang jatuh dari pesawat, dengan catatan bahwa pesawat tersebut tidak bergerak terlalu cepat. 

Oleh karena itu, pernyataan “parasut tidak berguna” dapat dikatakan sebagai pernyataan yang salah. Parasut sudah berguna sejak dulu dalam menyelamatkan orang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun