Ketika sebuah objek jatuh dari atmosfer, hampir tidak ada gaya hambatan udara. Sedangkan, gravitasi bumi terus menariknya turun. Dengan percepatan gravitasi, gaya hambatan udara semakin meningkat. Akhirnya, ketika gaya hambatan udara sama dengan gaya gravitasi, maka tercapailah kecepatan terminal.
Sedangkan, ketika seseorang menggunakan parasut untuk memperlambat jatuhnya, luas permukaan seseorang menjadi besar dan meningkatkan gaya hambatan udara. Oleh karena ini, kecepatan seseorang juga akan menurun.
Secara fisika, gaya hambatan udara dapat ditulis dengan rumus:
FD = ½ . ρ . v2 . CD . A
dimana:
FD = gaya hambatan udara (N)
ρ (rho) = massa jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan objek yang relatif terhadap fluida (m/s)
CD = koefisien hambatan
A = luas penampang (m2)
Dengan mengetahui rumus tersebut, kita dapat mengetahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gaya hambatan udara adalah luas penampang. Berdasarkan rumus, ketika luas penampang membesar, maka gaya hambatan udara juga bertambah.