Mohon tunggu...
Nikodemus Niko
Nikodemus Niko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di atas rindu yang berserak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahasiswa Rumpun Sosial, Begini Tips Riset Skripsi di Masa Pandemi

23 Juni 2020   02:47 Diperbarui: 23 Juni 2020   05:43 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengerjakan skripsi.(Shutterstock)

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi yang akhir-akhir ini saya rasakan ketika dihadapkan dengan adik-adik mahasiswa S1 yang bertanya mengenai riset skripsi. 

Pertanyaan umum yang saya dapatkan; bang, skripsi yang baik judulnya gimana sih? Bang, aku gak bisa skripsi karena Corona. Bang, susah gak sih riset skripsi? Bang, dosen pembimbingku maunya tema A padahal aku maunya riset tema B. Dan beberapa pertanyaan lainnya yang dilontarkan kepada saya melalui pesan WA dan pesan fb.

Saya akan mencoba menguraikan jawabannya, dimulai dari pertanyaan skripsi yang baik bagaimana judulnya. Pada dasarnya skripsi yang baik tidak dilihat dari judul, melainkan isinya. Namun, tidak ada salahnya kita memilih judul yang eye-catching sehingga bisa saja menarik pembaca ke depannya, bisa dipublikasikan menjadi jurnal atau buku. 

Judul yang menurut saya menawan adalah judul yang mudah dimengerti dan tidak panjang. Misalnya Deliberalisasi; citra perempuan jawa pada novel X karya Z, atau Kolonialisme vs Pancasila: mencari nafas negara? Misalnya lagi, LGBT dan Pandemi: Bagaimana Menggalang Solidaritas, dan banyak judul lainnya. Kalau pengalaman saya pribadi, saya akan lebih senang menentukan masalah yang akan saya teliti terlebih dahulu, menggali berbagai literatur dan baru kemudian menentukan judul.

Kemudian, bagaimana kalau tidak bisa mengerjakan skripsi karena Corona, apa solusinya? Wabah Covid-19 ini mengubah berbagai aspek ya, termasuk di pendidikan tinggi yang sekarang lebih banyak menggunakan sistem daring (online). Jadi, tidak ada alasan tidak bisa skripsi selama fasilitas jaringan internet memadai. 

Skripsi (Sumber: feb.ubl.ac.id)
Skripsi (Sumber: feb.ubl.ac.id)
Apabila di daerah yang jaringan internet tidak memadai, apa boleh buat. Bimbingan tatap muka tidak memungkinkan, namun masih bisa online. 

Referensi online tersedia sangat banyak sesuai dengan kebutuhan kamu. Jika memungkinkan melakukan riset literatur review, hal ini bisa jadi lebih mudah lagi. Tetapi, jika harus membutuhkan data lapangan, bila memungkinkan dengan fasilitas flatform online yang ada, via telepon atau skype. Dalam metode penelitian, ini sangat memungkinkan.

Susah gak sih skripsi? 

Jawabannya tentu tergantung kamu. Kalau menganggap skripsi susah ya susah, kalau mengganggap skripsi sulit ya akan sulit. Pengalaman saya skripsi, tidak begitu sulit ya. Apalagi dalam hal penulisan, saya tidak mengalami kesulitan. Kebetulan saya terbiasa menulis, kemudian menjadi asisten riset dosen, dan saya menguasai penelitian yang saya lakukan. 

Mungkin kesulitas saya ketika skripsi di finansial, seperti biaya ngeprint saat tiap bimbingan, karena saya tidak punya printer jadi harus ngeprin seratus lebih halaman skripsi. Dan itu tidak murah bagi kantong saya. Jadi, menurut saya tingkat kesulitan yang dialami tiap-tiap orang pasti berbeda-beda.

Dosen pembimbingku maunya tema A, tapi aku maunya tema B. Kalau menurut saya, komunikasi yang baik antara dosen pembimbing dan mahasiswa sangat penting. 

Saya akan sangat menyarankan riset skripsi yang kamu kuasai dibandingkan riset skripsi yang dosen pembimbingmu inginkan. Dosen pembimbing tugasnya membimbing riset kamu sampai tuntas, yang menentukan tema biasanya kamu sendiri dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbingmu. 

Dosen pembimbing akan mengarahkan topik yang akan kamu jadikan skripsi, ini berdasarkan masalah penelitian yang mau kamu angkat dalam skripsi. 

Ada pengalaman adik mahasiswa juga yang bercerita kepada saya bahwa tema riset skripsinya di tolak oleh dosen pembimbingnya karena isu yang diangkat tentang LGBT. Ketika itu saya tidak bisa berkomentar banyak, sebab jika memungkinkan ganti pembimbing saja. 

Skripsi yang berhasil menurut saya adalah ide riset yang berasal dari kamu, yang menulis nya kamu sendiri, yang mengolah datanya kamu sendiri, dan yang menganalisisnya kamu sendiri. Jadi, dosen pembimbing hanya mengarahkan riset kamu berlandaskan kaidah-kaidah penulisan yang baik, logika pikir, teoritikal, konsep, dan menchallenge critical thinking kamu. Oleh sebab itu lah gunanya kamu menandatangani form originalitas karya skripsi sebelum sidang.

Apa yang saya ingin sampaikan untuk kamu yang sedang merancang skripsi ketika pandemi ini belum berakhir. Saran ini lebih ditujukan kepada jurusan sosial, ya.

Pertama, tentukan topik riset yang benar-benar kamu kuasai untuk dijadikan riset skripsi. Misalnya tentang perilaku remaja di media online TikTok. Nah, langkah-langkah yang kamu perlu ketahui dalam riset adalah pertama mengumpulkan daftar bacaan yang relevan dengan topik riset, membacanya, lalu membuat ringkasan hasil kamu membaca untuk nantinya menjadi sitasi yang di parafrase dalam skripsi. Kemudian, membuat outline tulisan untuk dibimbingkan dengan dosen pembimbing. 

Kedua, pastikan data riset yang akan kamu lakukan tersedia (accessible). Misalnya, data jumlah pengguna internet di Indonesia, atau data BPS yang dapat diakses online. Jangan sampai data tidak dapat diakses, misalnya data penduduk desa X yang wilayahnya cukup terpencil. Pastikan kebutuhan data tersedia online, jadi penelitian tetap dapat berjalan.

Ketiga, (jika memungkinkan) ganti haluan riset yang tadinya berdasarkan data lapangan, sekarang berdasarkan data literatur online (sekunder dan primer). Misalnya pada bulan April lalu saya melakukan penelitian tentang komunikasi pejabat publik (Menkes) dalam berkontempelasi di media. Nah, saya mengumpulkan data-data yang saya butuhkan dari media online seperti kompas(dot)com, South China Morning online, Jakarta Post online, CNN online, dan lainnya. 

Data ini sesuai kebutuhan ya, dan sesuai topik yang mau dibahas dalam riset. Lalu, framework yang saya gunakan adalah analisis wacana kritis, jadi nyambung dan sesuai kebutuhan riset saya. 

Nah, kamu pun bisa menyelesaikan riset skripsi tepat waktu apabila kamu memahami topik riset kamu apa, nentuin cara mendapatkan data gimana, dan tentukan menggunakan kerangka analisis yang tepat. 

Selamat menyelesaikan riset skripsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun