Mohon tunggu...
Albert NicoPangemanan
Albert NicoPangemanan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya memiliki hoby bermain games, otomotif, dan berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masuknya Media Sosial ke Dalam Jurnalisme

17 Oktober 2022   03:22 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:25 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Albert Nico Pangemanan

Media sosial memberikan ruang besar bagi para masyarakat di dunia untuk ikut berperan aktif dalam membuat konten atau mengkonsumsi konten-konten berita, seperti membaca berita, memberikan opini, mendengarkan audio, dan menonton video. Munculnya media sosial kedalam jurnalisme memberikan tantangan baru bagi jurnalis dan media massa konvensional.

Sebelum munculnya media sosial kedalam ranah jurnalisme media massa konvensional, media massa konvensional tidak dapat melalukan pembaruan berita dengan cepat, konten yang baru, baru bisa di publish ke esokan harinya. dikarenakan harus mengedit dan mencetak berita tersebut, dan tidak ada jaringan yang memadai.

Berbeda dengan saat ini dimana munculnya teknologi yang sudah canggih yang memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan konten pemberitaan pun dapat terus menerus terbarui dalam hitungan jam bahkan menit.

Hadirnya media sosial telah membentuk media baru bagi jurnalisme yang telah memudahkan proses komunikasi dua arah hubungan antara pembuat konten dan yang mengkonsumsi konten (Sundari, 2019).

Contoh besar dalam berkembangnya jurnalisme multimedia ini adalah hadirnya platform Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter, hadirnya platform-platform tersebut memberikan alternatif pilihan bagi para jurnalistik dan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Karena disisi lain media televisi memiliki jadwal yang sudah ditentukan oleh produser, media massa yang berbasis cetak juga harus menunggu untuk dicetak terlebih dahulu baru bisa di publish sedangkan platform-platform media sosial lainnya bisa memiliki jam tayang tanpa batas, tidak memilki jangka waktu tertentu untuk menonton, dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya media sosial ini memberikan peluang besar bagi para pembuat konten untuk memanfaatkan real time atau waktu yang sebenarnya. Contohnya adalah saat ada kebakaran disuatu daerah media sosial lebih cepat dalam melakukan kejadian tersebut.

Perubahan jurnalisme di era media sosial ini telah membuat perkembangan baru dalam teknik peliputan dan reportase di bidang jurnalistik, yang dapat dilakukan oleh khalayak umum.

Dalam hal ini media massa sering sekali menyertakan rekaman suatu peristiwa besar. Hasil reportase ini kemudian menjadi suatu produk berita baru dengan istilah citizen journalism atau jurnalisme warga. Karena siapa pun berperan aktif dalam membuat konten.

Pew research center berdasarkan laporan state of the news media menemukan hampir 31% warga Amerika meninggalkan berita konvensional karena tidak lagi memberikan informasi yang mereka butuhkan (Macnamara, 2014).

Konsumsi berita online juga meningkat tajam mencapai 50%, dan 19% di antarnya mengangkses informasi melalui media sosial seperti, blog, Instagram, dan facebook (Macnamara, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun