Pada tahun 1989 ia diangkat guru PNS ditempatkan di SMP Negeri 1 Cibugel. Berjalan hingga tahun 1993.
SMP Negeri 5 Sumedang Kota menjadi ajang pematangan bagi SDJ selaku guru. Hampir 13 tahun ia berdurasi hingga dipercaya jadi Wakasek.Â
Di tahun 2011, Â ia ditawari untuk promosi kepala sekolah. Â Ternyata, ia ditempatkan di awal sarangnya bertugas selaku Kepala SMP Negeri I Cibugel. Berjalan dari tahun 2011 hingga 2013.Â
Di Cibugel inilah ia mulai menerapkan Lessom Study (LS).SDJ selalu berprinsif, dimanapun ia ditugaskan harus memiliki motivasi dan kewajiban membuat manajement unggul.Â
Diantaranya, bikin peraturan  senyaman mungkin berlandaskan kekeluargaan. Hubungan antar para pelaku pengajar dan bagian Tata Usaha agar harmonis perlu  dijalin dengan sifat silaturahmi.Â
Sehingga terbentuk kesejahteraan bathin bagi semuanya. Prinsif tadi benar-benar berbekas di sekolah-sekolah yang pernah dipimpinnya.
Ketika menjadi Kepala SMP Negeri II Cimalaka, antara Tahun 2013 hingga 2015, SDJ mendapat tempat di hati para guru dan staff TU-nya. Sikapnya yang " tidak memenakeun " membuat kenyamanan tersendiri di mata mereka.Â
Sehingga terjadi harmoni sekolah berjuluk sekolah hijau dipimpin sosok berkarakter sederhana, kesejukan pun terasa. Demikian ungkapan AS salah seorang Staf TU SMP Negeri II Cimalaka.
Ketika memimpin SMP Negeri Cisarua antara tahun 2014 hingga 2019, tekanan SDJ terhadap methoda Lesson Study kian menguat terhadap proses pembelajaran apalagi berbekal pengalaman study banding LS di Bangkok Thailand.l.
Menurutnya, pembelajaran yang mengawang-awang tidak konstektual, ujung-ujungnya siswa ibarat gelas kosong yang harus diisi dengan informasi-informasi bersifat hapalan.
Selama memimpin SMP Negeri 3 Rancakalong dari tahun 2019 hingga 2022, untuk penerapan LS terkendala Pandemi Covid-19. SDJ dengan terpaksa menyelaraskan methoda pembelajaran sesuai aturan pandemi.Â