Di negara berideologi Pancasila ini, toleransi menjadi harga mati unuk menjadi keseharian warga. Toleransi beragama, justru mendjadikan Indonesia sebagai negara yang " indah". Indah dalam arti, tak pernah saling sikut. Saling hormati satu sama lainnya.Ketika seseorang memaksakan kehendak kepada orang lain. Dia merasa diri telah benar. Padahal, kebenaran itu bisa dua jenis, kebenaran relatif dan kebenaran mutlak.
Kebenaran mutlak, akan diterima oleh berbagai pihak. Semisal, 2X2 itu hasilnya 4. Atau, dimanapun 10 - 4 itu pasti 6. Dalam kehidupan bernegara, contoh kebenaran mutlak, misal membunuh. Semua pihak akan memandang bahwa membunuh itu perbuatan keji. Tak akan ada pihak yang memandang membunuh itu perbuatan baik.
Sedangkan kebenaran yang derajatnya masih relatif benar, itu tak perlu ditegakkan atau dipaksakan kepada orang lain. Misal, aturan di sekolah harus pakai topi, bila tak pakai topi kena sanksi. Meskipun maksud sekolah benar, pakai topi itu untuk keseragaman di sekolah itu. Namun, bisa saja, ada yang beranggapan bahwa bertopi bisa sebabkan rambut berketombe.
Alhasil, menurut hemat penulis, pemaksaan kehendak itu, bukan ciri dari kehidupan berpancasila. Di negara Pancasila; beda itu justru indah. ( Tatang Tarmedi )Â