Mohon tunggu...
nicholas K
nicholas K Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Pengganti Jantung

24 Oktober 2017   16:34 Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:25 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : http://www.necturajuice.com/wp-content/uploads/2013/03/48021-hi-stem_cell_all.jpg

                                                                                                  Sel Pengganti Jantung

Hallo, teman-teman semua sekalian, ketemu lagi dengan saya Nicholas kurniadi sekarang saya akan membahas sel punca atau stem cells. Sel punca ini dapat berfungsi  untuk sistem perbaikan yang dapat digunakan untuk menggantikan atau memperbaruhi sel-sel tubuh yang telah rusak, tetapi sebelum aku bahas lebih lanjut kita harus tau terlebih dahulu tentang apa itu yang namanya sel punca. Jadi sekarang aku akan membahas terlebih dahulu apa itu sel punca. Secara singkat sel punca adalah sel yang belum mengalami diferensiasi dan memiliki kemampuan untuk memperbaruhi sel yang telah rusak. Berikut dibawah ini adalah gambar sel punca.

link gambar : http://www.necturajuice.com/wp-content/uploads/2013/03/48021-hi-stem_cell_all.jpg 

Dengan perngertian yang lebih jelas maka sel punca adalah sel yang belum berdiferensiasi ( berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik ) dimana turunan-turunan selnya dapat terdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ dan memiliki kemampuan untuk memperbaruhi sel yang telah rusak. Sel punca dalam dunia medis dapat disebut juga sebagai sel multi fungsi karena sel tersebut memiliki fungsi yang banyak. Jika kita mengikuti berita kita tau bahwa ada berita terapi sel punca untuk mengganti hati yang rusak akibat pengerutan hati yang sedang giat dikembangkan di China. Dengan terapi ini, hati yang rusak dihidupkan kembali sehingga dapat berfungsi normal meski tanpa dilakukan transplantasi hati.

Nah, dari berita yang sudah diberitakan tersebut dinyatakan bahwa sel punca dapat mengganti hati yang rusak akibat pengerutan hati dan dengan terapi tersebut hati yang rusak dapat dihidupkan kembali sehingga dapat berfungsi normal kembali, kalau begitu pertanyaannya apakah sel punca atau stem cells tersebut dapat juga digunakan untuk mengganti organ-organ yang lain yang mengalami kerusakan misalnya organ jantung yang mengalami kerusakan atau kegagalan, apakah sel punca dapat digunakan untuk mengganti jantung yang rusak ?. Nah, mari kita bahas satu-satu apakah sel punca tersebut bisa digunakan untuk organ selain hati misalnya seperti jantung, dan sebagainya. 

Sel punca atau stem cells kita dapat ibaratkan sebagai sel induk karena sel punca  tersebut belum mengalami / melakukan diferensiasi  ( berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik / khusus ) sehingga kita ibaratkan sebagai sel induk ( asalnya / awalnya ), kemudian sel induk atau sel punca tersebut akan melakukan pembelahan untuk membentuk sel-sel yang lain dan kita ibaratkan sebagai sel anak. Pembelahan yang dilakukan oleh sel punca dapat dilakukan didalam tubuh kita, tubuh makhluk hidup ataupun juga dapat dilakukan di dalam laboratorium ( oleh ilmuan, dan sebagainya ).

Kemudian sel-sel anak tersebut yang berasal dari pembelahan sel induknya atau sel punca dapat terbentuk ke dalam 2 jenis yang pertama yaitu sel tersebut dapat terbentuk menjadi sel punca yang baru jika sel induk ( sel punca ) melakukan proses memperbanyak diri / memperbanyak sel punca, kemudian yang kedua sel tersebut terbentuk menjadi sel dengan fungsi yang lebih spesifik atau khusus jika sel induk melakukan proses diferensiasi, yaitu adalah proses untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik atau khusus. Sel yang berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik atau khusus contohnya meliputi sel otak, sel darah, serta tulang, dan juga otot jantung.

Sel punca atau stem cells tersebut diteliti dan dikembangkan untuk kegiatan hal - hal medis, yaitu sel punca digunakan / berfungsi untuk  menggantikan sel-sel yang sudah rusak akibat berbagai macam penyakit, contohnya seperti pada penyakit jantung, kanker, osteoartritis, stroke, diabetes tipe satu, luka bakar, alzheimer, dan juga parkinson. Hal tersebut  dikarenakan sel punca berpotensi untuk ditransplantasikan agar berkembang menjadi jaringan yang baru, dan dengan hal tersebut, dapat membantu mengembangkan aplikasi pada ilmu kedokteran yang khususnya bagian regeneratif.

Sel punca yang digunakan untuk kegiatan medis dapat didapatkan dari bebeapa sumber seperti hal berikut :

Sel punca dewasa  

 sel punca dewasa tersebut didapatkan dari sebagian kecil jaringan yang berada di dalam tubuh seperti contohnya pada lemak ataupun pada sumsum tulang. Penelitian yang terbaru menemukan bahwa sel punca dewasa yang terdapat pada bagian tubuh tertentu ternyata memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi sel anggota tubuh yang lain, seperti sel punca yang berasal dari sumsum tulang belakang dapat menciptakan sel-sel otot jantung atau tulang.

Sel punca embrio  

sel punca embrio tersebut berasal dari embrio berusia sekitar 3-5 hari yang pada umumnya saat itu, embrio tersebut baru memiliki sekitar 150 sel saja. Sel punca embrio ini lebih memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi beragam sel tubuh jika dibandingkan dengan sel punca dewasa. Sel punca embrio ini lebih efektif tetapi pengambilan sel punca yang ada embrio masih banyak diperdebatkan dari sisi etis.

Sel punca pluripotent hasil induksi

Sel punca pluripotent hasil induksi ini merupakan sel dewasa yang diprogram ulang menjadi mirip dengan sel embrio. Sel-sel punca pluripotent hasil induksi ini dapat membelah menjadi sel-sel punca yang lain atau juga dapat berubah  menjadi jenis sel-sel yang lain pada tubuh.

Sel punca dalam kegiatan medis digunakan untuk transplatasi, atau disebut sebagai transplatasi sumsum tulang. Nah, transplantasi itu adalah mencangkok suatu jaringan dari satu tempat ke tempat yang lain, pada metode transplatasi tersebut, sel punca / stem cells ditanam dengan tujuan untuk menggantikan sel-sel yang telah rusak akibat penyakit atau akibat dari proses kemoterapi dan juga bisa digunakan sebagai metode yang digunakan untuk melawan sel-sel kanker, misalnya pada penyakit leukemia.

Ada 2 jenis metode / cara yang pada umumnya digunakan untuk proses transplatasi sel punca, yaitu 

A. Transplantasi sel punca autologus

Transplatasi sel punca autologus ini menggunakan sel-sel punca milik pasiennya sendiri yang kemudian sel punca tersebut dibekukan dan disimpan. Sel-sel punca ini kemudian ditransplantasikan kembali 2 kali ke tubuh pasien dengan jarak waktu sekitar 3-6 bulan.

Kelebihan dari transplatasi sel punca autologus

Kelebihan dari transplatasi autologus adalah lebih sedikit risiko penolakan dan lebih sedikit efek samping yang ditimbulkan dan pembentukan darah yang baru prosesnya berlangsung lebih cepat.

Kekurangan dari transplatasi sel punca autologus

 Kekurangan dari transplatasi autologus adalah sel-sel kanker mungkin belum sepenuhnya hilang dan memerlukan radiasi dan juga memerlukan kemoterapi.

B. Transplantasi sel punca allogenik  

 Transplantasi sel punca allogenik ini menggunakan sel-sel punca dari pendonor, dan biasanya sel-sel punca tersebut dari relawan ataupun dari kerabat dan biasanya transplantasi ini digunakan jika transplantasi autologus tidak berhasil, atau digunakan untuk menangani penyakit leukemia dan juga limfoma agresif.

Kelebihan dari Transplantasi sel punca allogenik  

Kelebihan dari transplatasi allogenik adalah bebas dari kanker karena transplatasi ini menciptakan sistem kekebalan tubuh yang baru yang kemudian terus berkembang setelah proses dilakukan.

Kekurangan Transplantasi sel punca allogenik

Kekurangan dari transplatasi allogenik  adalah transplatasi ini memiliki risiko efek samping lebih besar dan pemulihannya yang lebih lambat karena tubuh dapat ( bisa saja )  menolak sel punca dari donor dan proses pembentukan darah baru berlangsung lebih lambat.

Metode transplatasi yang akan dipilih / digunakan biasanya akan bergantung kepada umur dan kesehatan sang pasien, jenis dan tingkat keparahan penyakit yang diderita, apakah pasien punya saudara kandung atau tidak, dan tingkat kerusakan sumsum yang diakibatkan dari radiasi atau proses kemoterapi dan juga sangat bergantung pada kebutuhan dan hasil dari pemeriksaan dokter itu sendiri.

 Dari penjelasan yang sudah saya jelaskan tadi kita dapat mengerti banyak hal tentang sel punca, jenis-jenis sumber yang dipakai ( dari mana sel punca tersebut diambil ) kemudian kita juga mengertahui tentang metode / cara yang pada umumnya digunakan untuk proses transplatasi sel punca, dan pada akhirnya kita  dapat menjawab pertanyaan apakah sel punca atau stem cells tersebut dapat juga digunakan untuk mengganti organ-organ yang lain yang mengalami kerusakan misalnya organ jantung yang mengalami kerusakan atau kegagalan, apakah sel punca dapat digunakan untuk mengganti jantung yang rusak ?

Dan jawabannya adalah bisa karena sel punca dapat melakukan proses diferensiasi, yaitu adalah proses untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik atau lebih khusus. Sel yang berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik atau lebih khusus contohnya meliputi sel otak, sel darah, serta tulang, dan juga otot jantung sehingga sel punca dapat berubah menjadi otot jantung yang digunakan untuk mengganti otot yang sudah rusak.

Nah, pada akhirnya kita sudah mempelajari banhak hal dari artikel ini, artikel tentang sel punca. Tadi kita sudah mempelajari tentang sel punca, yaitu adalah sel yang belum berdiferensiasi ( berubah menjadi sesuatu yang lebih spesifik ) dimana turunan-turunan selnya dapat terdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ dan memiliki kemampuan untuk memperbaruhi sel yang telah rusak. 

Sel punca dalam dunia medis dapat disebut juga sebagai sel multi fungsi karena sel tersebut memiliki fungsi yang banyak, kemudian kita juga sudah mengetahui sumber-sumber yang dipakai ( dari mana sel punca tersebut diambil ) seperti sel punca dewasa yang didapatkan dari sebagian kecil jaringan yang berada di dalam tubuh seperti contohnya pada lemak ataupun pada sumsum tulang, kemudian sel punca embrio yang berasal dari embrio berusia sekitar 3-5 hari dan sel punca embrio ini lebih efektif namun proses pengambilan sel punca yang ada di dalam embrio masih banyak diperdebatkan dari sisi etis dan juga yang terakhir adalah sel punca pluripotent hasil induksi, sel punca ini merupakan sel dewasa yang diprogram ulang menjadi mirip dengan sel embrio.

 Kita juga mengetahui tentang metode-metode transplatasi sel punca yang umumnya digunakan yaitu adalah  transplantasi sel punca autologus, transplatasi ini menggunakan sel punca yang berasal dari pasien itu sendiri dan metode yang kedua adalah transplantasi sel punca allogenik dan metode transplatasi ini menggunakan sel-sel punca yang berasal dari pendonor, dan biasanya sel-sel punca tersebut dari relawan ataupun dari kerabat. 

Pada akhirnya kita mengetahui bahwa sel punca bukan hanya bisa digunakan untuk mengganti hati yang rusak tetapi juga bisa menggati sel-sel yang rusak dari organ lain contohnya seperti jantung. Sel punca dapat mengganti sel-sel jantung yang rusak dengan cara berdiferensiasi menjadi sel-sel jantung / otot jantung. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai bertemu lagi di artikel-artikel berikutnya.

Daftar pustaka :

http://lifestyle.kompas.com/read/2011/06/03/09210249/sel.punca.alternatif.transplantasi.hati.   15/10/2017

http://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca   16/10/2017

http://kamuskesehatan.com/arti/transplantasi/  22/10/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun