Mohon tunggu...
Nicholas Djajaseputra
Nicholas Djajaseputra Mohon Tunggu... Lainnya - SMA Kolese Kanisius

hobi saya tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tensi Amerika Serikat dan Tiongkok yang Sedang Naik

6 Mei 2024   01:19 Diperbarui: 6 Mei 2024   01:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Radio Free Asia 

Pada beberapa tahun terakhir, situasi geopolitik di Asia Pasifik telah menjadi sangat sensitif dan kompleks. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas regional adalah perbedaan pendapat antara Amerika Serikat dan Tiongkok tentang Taiwan. Kedua negara telah memiliki posisi yang berbeda dalam menghadapi isu Taiwan, yang telah memicu ketegangan antara mereka.

Pada tahun 2016, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengumumkan "One Belt, One Road" (BRI), sebuah inisiatif untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan infrastruktur di Asia dan Eropa. Namun, Amerika Serikat telah menolak untuk bergabung dalam BRI, karena khawatir akan kepentingan strategis dan keamanan yang terkait dengan proyek ini. Tiongkok, sebaliknya, telah terus meningkatkan investasinya di Taiwan, yang telah meningkatkan kekhawatiran AS tentang keamanan Taiwan.

Pada tahun 2020, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penjualan senjata senilai USD 108 juta untuk Taiwan, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Tiongkok. Tiongkok telah menuduh AS melakukan "penjualan senjata" untuk memperkuat Taiwan dan mengancam akan mengambil tindakan jika AS tidak menghentikan penjualan senjata tersebut. AS, sebaliknya, telah menolak tuduhan Tiongkok dan mengatakan bahwa penjualan senjata tersebut hanya untuk meningkatkan keamanan Taiwan.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok atas Taiwan telah meningkatkan risiko konflik di Asia Pasifik. Tiongkok telah meningkatkan kehadiran militer di sekitar Taiwan, termasuk pengiriman kapal induk ke Laut Cina Selatan. AS, sebaliknya, telah meningkatkan kehadiran militer di Filipina, yang strategis untuk memantau aktivitas Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Taiwan.

Indonesia, sebagai negara yang berada di antara AS dan Tiongkok, telah menjadi sangat sensitif terhadap ketegangan ini. Indonesia telah berupaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan kedua negara, namun juga telah menunjukkan kepedulian terhadap keamanan regional. Indonesia telah meningkatkan koordinasi dengan AS dan Tiongkok untuk menjaga stabilitas di Asia Pasifik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah meningkatkan kerjasama dengan AS dalam bidang keamanan, termasuk pengiriman kapal perang ke Laut Cina Selatan. Indonesia juga telah meningkatkan kerjasama dengan Tiongkok dalam bidang ekonomi dan infrastruktur. Namun, Indonesia juga telah menunjukkan kepedulian terhadap keamanan Taiwan dan telah berupaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan Taiwan.

Situasi geopolitik di Asia Pasifik telah menjadi sangat kompleks dan sensitif. Tingkat tegangan antara AS dan Tiongkok atas Taiwan telah meningkat, yang telah meningkatkan risiko konflik di regional. Indonesia, sebagai negara yang berada di antara AS dan Tiongkok, telah menjadi sangat sensitif terhadap ketegangan ini dan telah berupaya untuk menjaga stabilitas di Asia Pasifik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun