Mohon tunggu...
Nia Ramadhan Setiawati
Nia Ramadhan Setiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial, Kesehatan Mental, dan "Perfect Self": Memahami Persepsi Kita Melalui Teori Adler

6 Mei 2025   19:05 Diperbarui: 8 Mei 2025   13:52 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini menunjukkan kontribusi pada persepsi "perfect self."

Saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita di era digital ini. Selain foto liburan dan makanan lezat, Saat ini kita dipenuhi dengan informasi yang terkait dengan masalah kesehatan mental, tren tentang masalah kesehatan mental ini sangat populer. Namun, apakah tren ini benar-benar membantu atau bahkan membuat anda merasa stres? Sebagai contoh, ada tren tentang cara mengatasi kecemasan dan kisah motivasi tentang mengatasi depresi. Kita akan membahas masalah ini dari teori Alfred Adler, pendiri teori psikologi individu!

Adler menekankan bahwa untuk mencapai kesejahteraan, orang harus memiliki rasa kepemilikan, berkontribusi secara sosial dan mengatasi rasa minder. Adler (1937). Bagaimana kita bisa menggunakan cara ini untuk menggunakan media sosial?

- Rasa memiliki dan Komunitas Online: Media Sosial adalah tempat yang menarik untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang sama. Smith & Duggan (2013). Akun edukasi kesehatan mental, grup dukungan online, dan tegar seperti #mentalhealthmatters yang membantu kita merasa lebih diperhatikan. Hal ini sangat sesuai dengan teori Adler tentang pentingnya rasa yang dimiliki.

Gambar ini menunjukkan rasa minder dan perfect self  (https://sl.bing.net/hzjU0zxlJ7Y)
Gambar ini menunjukkan rasa minder dan perfect self  (https://sl.bing.net/hzjU0zxlJ7Y)
- Rasa Minder dan "Perfect Self": Namun, berhati-hatilah! Media sosial juga bisa menimbulkan rasa minder. Contohnya seperti foto-foto yang diedit,kisah sukses yang keliatan sempurna, dan gaya perawatan diri yang terkesan mahal bisa membuat kita merasa tidak cukup baik. Naslund et al. (2016). Akibatnya,  perbandingan diri dengan orang lain akan menimbulkan stres.  Konfliknya, media sosial yang seharusnya bermanfaat bisa memicu kecemasan dan ketidakpuasan.

- Kontribusi dan Aktivisme: Prinsip-prinsip Adler mengenai pentingnya tujuan hidup menunjukkan banyak orang yang menggunakan media sosial untuk berbicara tentang kesehatan mental. Adler (1956) mengajarkan pentingnya mengurangi stigma, dan berbagi pengalaman mereka. Tren ini juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental.

- Pengalaman Masa Kecil: Adler menekankan bahwa masa kecil sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Adler (1956) Masa lalu kita berdampak pada cara kita berinteraksi di media sosial dan merespons konten yang berkaitan dengan kesehatan mental. orang-orang dengan keluarga keluarga yang mendukung mungkin menjadi lebih kuat terhadap tekanan media sosial, tetapi mereka yang mengalami trauma masa kecil mungkin lebih rentan terkena dampaknya.

Gambar ini menunjukkan situasi dua sisi kesehatan mental di media sosial (https://sl.bing.net/fpmuArRuUCq & https://sl.bing.net/DF01Saun8K)
Gambar ini menunjukkan situasi dua sisi kesehatan mental di media sosial (https://sl.bing.net/fpmuArRuUCq & https://sl.bing.net/DF01Saun8K)
Di media sosial tren tentang masalah kesehatan mental memiliki dua sisi. Ia bisa  memberikan dukungan serta meningkatkan kesadaran bagi masyarakat, tetapi di sisi lain juga dapat menimbulkan rasa minder dan tertekan. Untuk melihat situasi ini dengan lebih kritis, penting bagi kita untuk merujuk pada teori Adler. Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dan pilihlah konten yang positif dan dapat dipercaya. Fokuslah pada pengembangan diri yang nyata dan bermakna bukan pada pencarian "kesempurnaan diri" yang mustahil untuk dicapai.

Referensi:

Ngenye, L., & Wright, K. (2022). Online Social Support Groups/Communities: Implications of Theoretical and Empirical Findings for Individuals Coping With Health Concerns. In Research Anthology on Improving Health Literacy Through Patient Communication and Mass Media (pp. 349-369). IGI Global. https://doi.org/10.4018/978-1-6684-2414-8.ch020 diakses 6 Mei 2025
 
Wimona, S., & Loisa, R. (2022). Konsep Diri Individu Pengguna Media Sosial. Koneksi, 6(2), 318-325. https://doi.org/10.24912/kn.v6i2.15689 diakses 6 Mei 2025

Universitas Psikologi. (2018, Mei 3). Teori psikologi individual Alfred Adler. Universitas Psikologi. https://www.universitaspsikologi.com/2018/05/teori-psikologi-individual.html       diakses 6 Mei 2025 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun